Izzatush Shobihah
21 Agustus pukul 16:24 · Jombang · Disunting ·
Akhir-akhir ini sering ditanyai teman-teman, "Masalahku berat banget, Mb Izzah. Aku ngerasa lelah, udah gak kuat! Boleh gak sih aku marah ke Allah atas semua ini?"
Sahabatku, apapun masalah kita, marah kepada Allah bukanlah tentang "Bolehkah?", melainkan tentang "Pantaskah?" :)
Mengapa?
Coba yuk ditengok bentar Al-Qurannya. Banyaknya solusi dan 'hiburan' yang Allah sediakan di sana. Tinggal dipilih. :)
1. "Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa..."
Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya... (Al-Baqarah ayat 286)
2. "Inna ma'al 'usri yusron!"
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. (Al-Insyiroh ayat 6)
3. "Wasta'iynuw bish shobri wash shalaati..."
Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat... (Al-Baqarah ayat 45)
4. "Ahasibannaasu an yutroku an yaquuluu aamannaa wa hum laa yuftanuuna."
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabut ayat 2)
5. "...Wa 'asaa an takrohu syai-an wa huwa khoriun lakum..."
...Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu... (Al-Baqarah ayat 216)
6. "...Wa laa tay-asuw min rowhillaahi..."
...Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah... (Yusuf ayat 87)
7. "...Laa tahzan, innallaaha ma'anaa..."
...Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita... (At-Taubah ayat 40)
Jadi, masih ingin marah sama Allah? :)
--------
Untuk yang satu ini, biarlah Al-Quran yang menjawab. Kalau Izzatush yang menjawab, khawatirnya dia nanti berkata, "Kalau emang udah lelah dan gak kuat, coba panggil becak, Mb!" -_-
__________
Izzatush Shobihah
21 Agustus pukul 14:10 · Jombang ·
Izzatush: (lagi enak-enak nyanyi) "Aku terjatuh dan tak biiiisa bangkit lagiiii..."
Mb Chung, Mas Aries, Pak Bambang: "Hoalah, Mbak, Mbak! Ket mau kok tiba-tibo terus. Wong wis gedhe kok ora iso tangi dhewe! Diperiksakne dhisik, sakit apa, ben ndang waras!"
Beberapa menit kemudian...
Mb Chung: (nyanyi lagu yang sama) "Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulaaanggg..."
Izzah, Mas Aries, Pak Bambang: "Hoalah, Mbak, Mbak! Mangkane ta lah, nggowo peta, takon polisi! GPSe dinyalakne! Hape Samsung Prime kok gak nduwe GPS!"
Inilah akibatnya jika hari ini terasa bagaikan hari Jumat..
_________
Izzatush Shobihah
21 Agustus pukul 10:20 · Jombang ·
A: "Apa ada yang lucu?" (serius)
B: "Tidak!" (berhenti tertawa)
A: "Kenapa Anda tertawa?"
B: "Lucu!" (wajah tak berdosa)
Dasar adik-adik!
___________
Izzatush Shobihah
20 Agustus pukul 13:06 ·
Ini sih bukan tentang saya
Tapi tentang apa dan bagaimana
Tentang memberi nilai lebih pada semua
Ya walau melakukan sendiri
Pokoknya lakukan saja
Selama kita percaya
Bisa saja kita mengajak untuk berbuat baik
Tapi buat saya
Memberi contoh itu jauh lebih baik
Berawal dari niat baik
Kebaikan akan mengalir bagaikan air
Aku akan terus berkarya dan bukan hanya untuk dianggap ada
-----------
Udah beberapa hari ini 'ngidam' nulis puisi iklan Aqua ini.
Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga, walau harus mentelengin YouTube atu-atu. :)
___________
Izzatush Shobihah
19 Agustus pukul 20:53 · Disunting ·
Allaahumma rabbannaasi adz-hibil ba-sa isyfiyhi antasy syaafi, laa syifaa-a illaa syifaa-uka, syifaa-an laa yughaadiru saqaman..
Aamiin..
___________
Izzatush Shobihah
19 Agustus pukul 17:49 ·
Di LKS sejarah adik-adik tertulis salah satu alasan Indonesia dijajah bangsa Eropa macam Portugis, Spanyol, dan Belanda adalah dikuasainya Konstantinopel oleh Kesultanan Turki tahun 1453 M, sehingga mereka gak bisa "kulakan" rempah-rempah dengan bebas seperti sebelumnya dan milih nyerbu langsung ke pusatnya, yaitu di Indonesia..
Wait!
Apakah ini berarti kejayaan Islam adalah penyebab Indonesia dijajah?
Atau cuma sebagai kamuflase aja agar penjajah gak dicap pengecut karena gak berani dan gak bisa "nembus pagar" Kesultanan Turki?
*belum nemu jawabannya*
___________
Izzatush Shobihah
19 Agustus pukul 17:20 ·
Kalau ada pikiran kayak gini, boleh gak? :)
"Jadi Tuhan itu susah: mau gak mau harus dengerin lebih dari 2 milyar manusia komplain setiap waktu, belum lagi diduakan, dianggap gak ada, atau dijadikan 'babu' ketika ada hamba yang maksa doanya dikabulkan!
Karena itu, bersyukurlah karena Allah telah menjadikan kita sebagai hamba, bukan sebagai Dia!"