Tanggal 4 Februari 2017 kemarin, mulai pukul 13.40 WIB, adik-adik Paskibra SMA Negeri 3 Jombang mulai berbenah. Pasalnya, hari itu ada agenda rapat bersama untuk lomba GARUDA'17 sekaligus Musyawarah Besar IKAPASMAGAJO yang diadakan di laboratorium fisika.
Tapi, entah karena pertimbangan apa, akhirnya ruangan tempat rapat dan mubes diganti ke aula. Oke, deh. Saatnya lihat presentasi mereka.
Begitu anggota Pasmaga dan para alumni berkumpul, diskusi berlangsung hangat. Sejauh yang saya perhatikan, tidak ada istilah memaksakan kehendak. Saran dan masukan dari alumni dikembalikan ke adik-adik karena biar bagaimanapun mereka yang mengambil keputusan.
Sekedar berbagi pengalaman, koreksi untuk perbaikan dan pembenahan, juga penyampaian pendapatnya jauh dari kata 'saling bunuh' seperti yang pernah terjadi di tahun angkatan saya. Mulai dari koreksi ejaan yang baku hingga efektivitas teknis yang dibahas. Semuanya terbuka. Kalau ada sanggahan, mereka menerima atau menyangkalnya dengan sopan.
Entah sejak kapan budaya kesopanan ini dibentuk. Tapi yang saya tahu, sejak buka bersama 2016 saya sudah melihat tingkah laku santun ini. Bahkan -kalau ingin tahu- adik saya yang alumni pesantren yang cukup menghargai tingkah lakupun mengakui tingkat kesantunan anggota Pasmaga ini jauh melebihi anak pesantren di ponpesnya dulu. Dan ini tidak hanya ada di ruangan, tapi di lapangan juga.
Meskipun ada satu-dua alumni yang kurang setuju dengan sikap ini (tidak setuju karena kesantunan mereka berhenti di kakak kelas Pasmaga, tidak berlanjut di hadapan orang tua di rumah), tapi bagi saya pribadi, ini satu langkah besar. Mereka hanya perlu diberi motivasi dan dilembutkan hatinya -tentu saja pada saat yang sama dikokohkan juga mentalnya-, insya Allah mereka tinggal pilih hari untuk terbiasa bersikap dan berucap santun kepada orang tua mereka masing-masing. Tidak ada hal sulit jika mereka masih menaati perintah.
Balik ke rapat panitia. Overall, they want the best for Pasmaga. More steps better. ^_^
Terlepas dari mutu atau selera dalam presentasi yang jelas merupakan proses belajar mereka, ada satu hal yang menjadi catatan saya. Manajemen waktu.
Perhitungan per divisi/seksi panitia yang presentasi sepertinya masih belum terkelola dengan baik. Karena hal ini juga, mau tak mau, Mubes diundur sampai pukul 16.00 WIB, menunggu adik-adik selesai rapat. Bukan masalah teknis, hanya perlu ditanamkan lebih dalam lagi tentang manajemen waktu. :)
Karena Mubes harus dimulai jam 4 sore, banyak alumni yang terpaksa pulang karena ada kepentingan masing-masing di jam tersebut. Jadi, agenda musyawarah besarnya dilimpahkan ke alumni yang tetap di aula ketika itu. Istilahnya, sami'na wa atha'na. Hasilnya ngikut aja. ^_^
Di Mubes 'mini' ini, siswa purna (kelas XII) dan alumni membuat satu forum untuk meresmikan IKAPASMAGAJO dengan membuat dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Diawali dengan pembagian 3 tim. Tim pertama membahas tentang AD. Pimpinan sidangnya kelas XII loh, keren kan? *ga ngerti mereka emang kompeten atau alumninya yang ngalah, hehehe*
Tim kedua membahas ART. Tim ketiga membahas agenda pengurus ke depannya. Ngomong-ngomong, tim ketiga ini isinya cuma 3 orang: Saya, Farizi (Pelatih Pasmaga), dan Albert (Ketua IKAPASMAGAJO).
Pembahasan ini menghabiskan waktu 15 menit sebelum sidang pleno dimulai. Saya kurang tahu apa yang dibahas di tim AD dan tim ART. Tapi yang jelas, di tim 3, kita membahas sumbangsih dan agenda kepengurusan.
Sumbangsih yang dimaksud bisa berupa:
1. Bantuan fisik. Terutama sebentar lagi mereka butuh alumni yang bantu-bantu mereka di lokasi lomba GARUDA'17.
2. Bantuan dana. Kalau belum bisa membantu secara fisik dan pikiran, setidaknya alumni punya peran untuk ikut menyukseskan kegiatan adik-adik melalui rekening. Atau, kalau bukan lewat rekening, setidaknya ikut menyebarkan proposal kegiatan dan sponsorship.
3. Bantuan pikiran. Rencananya, dalam satu periode kepengurusan ini, alumni harus ikut mengguyurkan ilmu ke adik-adiknya dalam bentuk materi ruangan. Kurikulumnya tidak sedetail milik Kementerian Pendidikan dan Budaya, tapi insya Allah akan berguna untuk adik-adik nanti. Seperti psikologi (penguatan mental), manner (sejenis etika saat makan, berdiri, berjalan, duduk, dsb), teamwork atau leadership (kepemimpinan), manajemen (seperti SWOT, POAC, dsb), dan materi lainnya sebagai selingan materi lapangan mereka.
Selain sumbangsih, tim 3 juga membahas agenda kepengurusan ke depan. Butuh statistik alumni dari tahun pertama berdiri (15 September 1993) hingga tahun lulusan terbaru untuk pembuatan buku induk. Dan agenda terdekat selain GARUDA'17 adalah buka bersama (bukber 2017). Di akhir sidang, Albert, sebagai ketua panitia, mengutarakan keinginannya memberikan cinderamata dari alumni untuk adik-adik Pasmaga, tapi belum tahu berupa apa. Rencananya keinginan itu direalisasikan saat bukber 2017 nanti. Bisa dibahas di pertemuan selanjutnya.
Dan juga, alumni harus punya kas, hasil iuran teman-teman baik iuran langsung maupun tak langsung. Iuran tak langsung ini bisa berupa pembayaran kegiatan alumni bersama adik-adik. Misalnya, biaya ikut buka bersama adalah Rp15.000,- Pengurus alumni mengambil kebijakan pembayaran khusus alumni adalah Rp25.000,- dengan alokasi Rp15.000,- untuk biaya bukber, Rp10.000,- untuk kas alumni yang ditujukan untuk kegiatan adik-adik saat butuh nanti. Mirip fund-raising. Artinya, semakin banyak alumni yang hadir, semakin banyak dana terkumpul. Karena itu, data alumni untuk buku induk sebisa mungkin dilengkapi dengan harapan banyak sumbangsih yang bisa kita berikan ke Pasmaga.
Pemberian apalagi yang bisa kita sumbangkan untuk Pasmaga yang telah menempa diri kita selain kehadiran fisik, perhatian, dana, dan pikiran? ;)
Akhirnya, setelah sempat istirahat untuk shalat Ashar di sela-sela sidang AD dan sidang ART, musyawarah selesai. Ada 23 pasal di AD dan 21 pasal di ART yang disepakati dan ditetapkan di musyawarah tersebut. Tinggal menunggu keputusan ketua tentang divisi apa yang dimasukkan ke dalam kepengurusannya dan pembuatan job description untuk tugas dan wewenang masing-masing pengurus, tuntas sudah agenda mubes mini kali ini. :)
Untuk gambar terakhir, foto dari Farizi ini sempet saya upload untuk status Facebook tanggal 6 Februari 2017. Sebenarnya ada 3 foto, tapi yang paling jelas hanya satu ini. Itupun si Albert malah membelakangi kamera, wkwkwkwkwk.
Cuman, setelah upload, saya agak khawatir dengan diksi yang saya pakai. Takut di-ambiguasi-kan oleh oknum tak bertanggung jawab. Wkwkwkwkwk. :D :D :D
Izzatush Shobihah bersama Flady Afriyansya dan 9 lainnya.
6 Februari pukul 13:01 ·
Besarkan yang kecil, untuk prestasi dan kreativitas.
Kecilkan yang besar, untuk rintangan dan masalah.
Jangan dibalik. ^_^
#iZzatQuote
Thank you, IKAPASMAGAJO. :*
Kalau gambarnya gak tajam, ini bukan kesalahan kamera atau yang moto, tapi emang convertnya Line kebangetan. -_-
___________