Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
26 Juni pukul 13:50 ·
6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda
Izzatush Shobihah
26 Juni 2010 ·
Bunuh saja malaikat mautmu jika usia menjadi ancaman bagi nyawamu!
(Pesan utk mereka yg terfokus pada kecantikan fisik)
__________
Izzatush Shobihah
26 Juni pukul 13:41 ·
Puas-puasin nonton Highlight. Nanti absen dulu di Assen, ada agenda bareng teman-teman dan alumni Paskibra Sman Tiga Jombang. Ditunggu kabar baiknya GP Belanda ya. Bagi-bagi info proses racenya, mulai dari siapa nyalip siapa, siapa yang jatuh, sampai siapa aja yang nginjak podium. :)
______________
Izzatush Shobihah
26 Juni pukul 1:51 ·
"Mw bli smpk hbis..."
Kalau dapet sms kayak gini, kata 'smpk' dibaca apa? Sampek, sumpek, atau semp.....?
It's as if the 'original' language has never existed. -_-
________
Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
24 Juni pukul 12:55 ·
Ini tak tulis ulang Tips Mudik ala Cak Lontong, biar bisa kebaca sama yang lagi online pake genius phone (ponsel tahan banting yang berada satu level dari smartphone) yang memanfaatkan layanan internet gratis.
1. Sebelum mudik, periksa kembali apakah rumah anda sdh dalam keadaan terkunci dan pastikan anda sdh tidak berada di dalamnya.
2. Pasanglah alat pengamanan tambahan pd rumah anda seperti: police line/garis polisi, papan pengumuman bertuliskan “Rumah ini Dalam Pengawasan KPK”, atau setting eksterior rumah anda spt rumah angker.
3. Jika Mudik menggunakan Pesawat Terbang atau Kapal Laut, usahakan jangan naik apalagi turun ditengah perjalanan.
4. Jika Mudik menggunakan Bus, pastikan wujudnya Panjang, Rodanya Besar & Banyak Jendelanya, Jika tdk, bisa jadi itu cuma Odong2
5. Waspada terhadap orang asing yg Berbaik hati menawarkan Minuman-Makanan. Demi keamanan usahakan minta "Mentahnya” saja
6. Mengantisipasi sesaknya penumpang, hindari membawa barang yg tidak perlu seperti: Meja Makan, Tangga, Kulkas, mesin cuci, Gen set, Kasur, Sofa apalagi piano
7. Bawa bajunya jangan banyak2 karena ini mudik, bukan minggat.
8. Tips Mudik Terakhir yg PALING PENTING adalah Pastikan anda punya Kampung Halaman.
__________
Izzatush Shobihah bersama Suszie Chung.
24 Juni pukul 10:19 ·
Ketika tak seorangpun mengakui keperempuanan kita, percayalah Allah akan mengirim seseorang untuk menyadarkan bahwa kita adalah kaum Hawa.
Parsel lebaran dari Mb Chung langsung mendarat di meja kantor disertai ucapan, "Ndang belajar dadi cewek." :D :D :D
Gamsahamida, maknyak. Selamat Idul Fitri juga (walaupun masih kurang 11 hari lagi). :*
_________
Izzah Ling bersama Izzatush Shobihah.
24 Juni pukul 8:07 ·
Preparing rehearsal session of "A Rose Harmony" in September-October 2016 with Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) Indonesia. Be there and let your voice be heard! :)
__________
Izzatush Shobihah membagikan video United International Pictures Indonesia.
23 Juni pukul 15:39 ·
Jack Reacher, never go back to Ethan Hunt!
'90 seconds' vs '5 seconds'. :D
-2:28
940.879 Tayangan
United International Pictures Indonesia menambahkan sebuah video baru: Jack Reacher: Never Go Back | Trailer #1 | United Internationa...Sukai Halaman
22 Juni pukul 19:00 ·
Jack Reacher yang legendaris kembali lagi dalam trailer pertama Jack Reacher: Never Go Back.
__________
Izzatush Shobihah membagikan foto Kumpulan Video Seru.
23 Juni pukul 13:49 ·
Matematika vs Teman 'Saya'. :D
____________
Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
23 Juni pukul 11:54 ·
01001100011010010110111001100111
____________
Izzatush Shobihah
23 Juni pukul 11:46 ·
Ketemu pria ngebet nikah tapi gak mau jadi suami itu kayak nyari karakter yang bilangan binernya 63 pake kode ASCII 8 bit: Gak jelas. -_-
#iZzatQuote
__________
Izzatush Shobihah
22 Juni pukul 14:39 ·
"Lebih baik telat nikah daripada telat tiga bulan."
O ya? :/
_________
Izzatush Shobihah menambahkan 4 foto baru.
22 Juni pukul 8:19 ·
"Dapet partitur ini dari mana?" Mbah Google. Gak sempet nyimpen link asalnya.
"Ini lagunya siapa aja?" Beethoven sama Pachelbel.
"Bisa baca?" Masih ngeja.
"Pakai clef yang mana?" Treble lah, nyambi yang bass clef juga.
"Udah bisa kombinasinya?" Belum, masih nyoba.
"Ya udah ndang sinau. Pakai gitar?" Kagak, pakai kibod mainannya si kecil. -_-
*tanya mulu, gak mulai-mulai nih*
_________
Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 13:38 ·
"Ah, saya nggak tertarik mendengar bunyi genderang yang ditabuh orang lain agar saya mengikuti irama mereka...."
-Rijal Mumazziq Zionis-
Rijal Mumazziq Z
21 Juni 2015 ·
"Mas Rijal, Islam Nusantara itu omong kosong. Islam ya Islam, nggak perlu ditambah-tambahi."
"Betul, sampeyan juga harus tahu diri, nggak usah pakai istilah Islam Kaffah segala macam deh! Hehe..."
--++
Tuh kan, banyak yang mengira jika perkara Islam Nusantara adalah soal soal kain kafan mayat harus diganti batik, shalat berbahasa daerah, shalat 3 kali, pelihara tuyul, mandi kembang sebagai ganti wudlu', ganti kiblat, assalamualaikum dalam shalat diganti selamat pagi, dan asumsi-asumsi tak berdasar yang entah diperoleh dari mana...naudzubillah min dzalik, saya nggak tahu kok tiba-tiba muncul asumsi semacam ini, apalagi dikaitkan dengan proyek liberalisasi. Whelaaah...
Begini ndoro, bagi saya sederhana, Islam Nusantara dalam salah satu titik adalah melakukan proses eskavasi arkeologi ilmu pengetahuan dengan menengok kembali, mempelajari kembali karya-karya para ulama nusantara ini di samping TETAP mengkaji karya para ulama lintas teritorial dan lintas zaman.
"Ya Allah, saya baru tahu..." adalah kalimat yang sering saya ucapkan manakala dikasih kabar soal "temuan" terbaru soal karya ulama Nusantara kita. Kemarin, saya8 diberi tahu oleh Mas Sewu Pengalem bahwa salah satu perpustakaan Kairo masih menyimpan kitab Bahrul Madzi syarahnya Sunan Attirmizi setebal 22 jilid yang ditulis menggunakan bahasa Jawa oleh Syaikh Muhammad Idris bin Abdurrauf Al-Marbawi, salah satu ulama Nusantara yang juga berpengaruh dalam linguistik karena beliau menulis kamus al-Marbawi (Arab-Melayu). Di kalangan pesantren, kamus ini dulu sempat populer bersama karya Mahmud Yunus, sebelum kemudian "digeser" oleh kamus Al-Munawwir. Syaikh al-Marbawi adalah orang Malaysia, berorangtua asal sumatera, dan lahir di Makkah.
Di akun Rijal Pakne Avisa (yang masih mati suri), saya pernah diberi link download Hasyiah Attarmasi karya Syaikh Mahfud Attarmasi yang belum saya sedot sampai sekarang. Belum lagi, kabarnya, ada beberapa manuskrip karya KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Abu Fadhol, Senori, Tuban; dan karya beberapa ulama kita yang belum diterbitkan. Bukankah ini harta karun, soddara-soddara? Di toko buku bekas Jl. Semarang, di salah satu kios yang dikelola Mas Erwin (Komunitas Buku Kuno) bahkan saya pernah melihat protolan Tafsir al-Qur'an berbahasa Bugis yang ditulis menggunakan aksara tradisional Bugis (jelas, saya nggak bisa baca!)
Anda orang Sunda? Sudah membaca Tafsir Al-Qur'an berbahasa Sunda Raudlatul 'Irfan fi Ma'rifah al-Qur'an karya KH. Ahmad Sanusi, ulama yang pernah menjadi anggota PETA dan kemudian BPUPKI?
Orang Aceh? Sudah mempelajari Tafsir Tarjuman Mustafid karya Syaikh Abdurrauf Assinkili?
Kita orang Jawa? Sudah ngaji Tafsir Ibriz? Ngaji Tafsir Marah Labid Syaikh Nawawi al-Bantani?
Kita orang mana, dan pernahkah kita mengapresiasi karya ulama setempat?
Jelas, Islam Nusantara ini 11-12 dengan tradisi akademik khas pesantren. Mengapresiasi karya ulama Nusantara sekaligus tetap mengaji karya ulama lintas zaman dan lintas teritorial. Karena itu pihak yang belum sependapat soal Islam Nusantara dan mencibir #AyoMondok biasanya juga bukan lahir dari rahim pesantren. Kalau masih curiga, silahkan lacak tulisan KH. Afifuddin Muhajir soal Islam Nusantara di mbah gugel.
Sekali lagi, benarkah ini bagian dari proyek Liberalisasi? Ah, saya nggak tertarik mendengar bunyi genderang yang ditabuh orang lain agar saya mengikuti irama mereka....
__________
Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
21 Juni pukul 2:39 ·
Open house July, 8-9, 2016. You are invited. :)
__________
Izzatush Shobihah ke PANGEA PASMAGA JOE
20 Juni pukul 15:21 ·
Kakak-kakak, khususnya alumni yang lebih sepuh dari alumni 2015, coba tes bentar. Untuk mengenang masa indah selama jadi anggota Paskibra Sman Tiga Jombang, coba jawab pertanyaan berikut dengan benar ya. Jawab sesuai kondisi selama kita jadi anggota, lalu bandingkan dengan kondisi tahun ini. ^_^
1. Dulu markas besar Paskib (istilah lawasnya: ekskul) ada di ruang mana?
2. Siapa nama pembina Paskib di masa kalian?
3. Pengumuman apa yang paling sering dipasang?
4. Berapa jumlah piala yang ada selama kita menjadi anggota?
5. Prestasi terbesar apa yang kita berikan di tahun kita menjadi anggota?
6. Dulu, ada PDL, PDH, dan PDU. Sekarang ada istilah PDK. Ada yang tahu apa singkatan dari PDK?
Kalau ada satu alumni beruntung yang jawab dengan benar dan tepat, besok pas acara Buka Bersama tanggal 26 Juni 2016, tak kasih hadiah menarik. ^_^
Trust me, it works! :D
__________