Izzatush Shobihah
29 Agustus pukul 13:32 ·
Untuk beberapa hal, kita gak boleh mikir terlalu serius.
Contoh 1:
Si kecil makan sampai belepotan dan berantakan. Gak boleh serius. Senyumin aja. :)
"Gapapa, kan dia masih belajar."
Alhamdulillah, sebulan kemudian, si baby bisa makan sendiri.
Contoh 2:
Gak diizini kampus untuk wisuda semester ini. Gak boleh serius. Senyumin aja. :)
"Gapapa, kan masih bisa wisuda tahun depan."
Alhamdulillah, 6 bulan kemudian bisa jadi wisudawan di kampusnya.
Contoh 3:
Jodoh gak segera datang. Gak boleh serius. Senyumin aja. :)
"Gapapa, jodoh gak perlu dicari. Nanti juga datang sendiri."
Alhamdulillah, setahun kemudian jodohnya datang. Bareng suaminya.
#iZzatQuote #iLingGets
_________
Izzatush Shobihah
29 Agustus pukul 5:11 ·
Haduh, mesti berapa kali lagi sih nuturinya?
Urusan asmara itu mirip cuci baju: harus pakai algoritma. Harus pakai urutan. Jangan diacak-acak.
Disabun dulu. Disikat/dikucek. Dijemur. Baru disetrika.
Didatangi dulu orang tuanya. Diskusikan tanggal nikah. Ijab qabul. Baru dihamili.
Sekali lagi, jangan diacak-acak.
#iZzatQuote
_________
Izzatush Shobihah
29 Agustus pukul 3:01 ·
Judulnya (insya Allah): Rokok dan VOC Modern.
Ahmad Islahul Umam bersama Doni Febriando.
28 Agustus pukul 23:29 ·
Semua yang kenal saya pasti tahu saya bukan perokok. Jadi, saya itu seperti kalian, bukan perokok. Bedanya saya dan kalian itu keadilan menilai suatu fenomena. Jika kalian merasa rokok itu haram karena merusak kesehatan, harusnya kalian juga merasa mobil dan AC itu haram. Mobil itu membuat polusi udara ribuan kali lipat daripada asap rokok, kalau AC itu bisa mempengaruhi lapisan atmosfer malah.
Saya kasih tahu, rokok diserang karena tembakau kita nomor satu di dunia, harganya paling mahal kalau dijual, dan itu menggiurkan para pemilik modal luar negeri. Saya menulis status ini karena ingin menunaikan kewajiban saja. Leluhur saya adalah orang yang di garis depan melawan VOC. Jika sedang politik devide et impera, leluhur saya termasuk yang mendamaikan.
Jadi, maksud saya, kalian itu sedang diadu domba dengan para petani tembakau, saudara sebangsa sendiri. Ketika para petani tembakau yang rakyat kecil "mati" karena kalian gebuki sendiri, VOC abad ini akan datang membawa modal menghidupkan kembali, dan kalian cuma bisa menyesal.
Kasus ini seperti Indomie. Produk kita sangat laris di Asia Timur--negeri pesuka bakmie, ramen, dan noodle--karena bumbu Indomie itu ada minyak kelapa sawitnya. Khas negara khatulistiwa, dan itu bikin mie sangat gurih dan lezat. Akhirnya Indomie digebuki orang sana via lisensi kesehatan.
Jika kalian suka bersepeda, kenapa kalian membenci orang yang suka naik mobil?
Jika kalian tidak suka main catur, kenapa kalian membenci orang yang hobi main catur? Milikilah hati yang selesai, agar kalian tidak mudah diprovokasi, diadu domba, dan diarahkan "membunuh" rakyat kecil.
Saya tidak suka merokok, tapi saya lebih tidak suka melihat rakyat Indonesia yang sudah miskin-miskin, masih juga digebuki banyak pihak yang sok.*
Tulisan Oleh:
Mas Doni Febriando
________
Dik Vietz bersama Annisa Ajun dan 3 lainnya.
28 Agustus pukul 12:53 ·
_________
Suszie Chung membagikan sebuah kenangan.
28 Agustus pukl 10:49 ·
Kita ngapain ini Izzatush Shobihah??
1 Tahun Yang Lalu
Lihat Kenangan Anda
Izzatush Shobihah bersama Suszie Chung dan Izzah Ling.
28 Agustus 2015 ·
Jangan tertipu dengan gambar ini!
Coba tebak, yang aplot ini yang mana? :p
Keterangan: Tanpa kresek, tanpa plastik, tanpa operasi.
_________