Izzatush Shobihah membagikan video Selamat Pagi Indonesia.
12 Februari pukul 16:29 ·
Ketika bule menggoreng krupuk, apa pesan mereka?
"Be careful because they're aggressive!"
Perhatikan juga bagaimana ekspresi mereka saat makan ote-ote (kayaknya itu yang merah wortel ya, bukan udang) dicampur sambal (?) yang teksturnya sangat 'rough'. :D (y)
23.261 Tayangan
Selamat Pagi Indonesia menambahkan satu video.Sukai Halaman
5 Februari pukul 20:58 ·
Indonesia itu unik + ramah dan ketika para bule berkunjung ke indonesia mereka pasti suka makanan dan tradisi kita.
_________
Izzatush Shobihah
12 Februari pukul 12:15 ·
HARI VALENTINE + 14 FEBRUARI + COKLAT + BUNGA = HARAM?
Gak ada yang salah dengan hari Valentine. Urusan sejarah apa yang terjadi pada seseorang bernama Valentino, Valentina, Valentini, dan siapapun namanya, itu perkara lain. Itu urusannya sama Allah. Kita cukup belajar dari sejarah mereka. Belajar dari kesalahan mereka. Usia kita gak bakal cukup untuk melakukan kesalahan yang pernah dilakukan orang lain. Gak perlu ikut ngurus, gak perlu ikut campur, apalagi ikut-ikutan atau mengulangi kesalahan yang mereka lakukan. Kayak gak punya urusan yang lebih penting aja.
Gak ada yang salah dengan 14 Februari. 14 Februari gak jauh beda dengan 17 Agustus. Itu cuma tanggal. Kecuali 11 Juli. Itu baru tanggal lahir Izzatush.
Juga gak ada yang salah dengan cokelat. Gak ada yang salah dengan bunga mawar. Jadi gak perlulah kasih 'kutukan' (baik itu pake Imperius, Cruciatus, atau Avada Kedavra) ke coklat sama mawar! Kalau ada yang ngasih coklat, terima aja. Anggap mereka lagi sedekah. Kalau suka ya dimakan, kalau gak suka ya kasih aja ke orang lain. Kalau ada yang ngasih mawar, terima aja. Lumayan buat nyekar. Kalau gak ada yang ngasih, ya syukur(in). Kalau mereka ngasih coklat atau bunga trus minta jawaban, kasih aja kunci jawabannya. Hidup memang ruang ujian, Kisanak! Kadang kita boleh berbagi jawaban yang sama selama gak nyalahi aturan (lebih tepatnya gak ketahuan). Percayalah!
Kalau gak ada yang salah dengan hari Valentine, 14 Februari, coklat sama bunga, lalu kenapa diharamkan? Sesuatu disebut haram bila dia dikenai pekerjaan. Daging babi (lagi-lagi harus pake contoh babi) gak akan jadi haram kalau gak dimakan. Hari Valentine (mestinya) juga gitu. Dia tetep gak haram kalau kita gak ngelakuin dosa di dalamnya. Seks di hari Valentinepun boleh kalau ngelakuinnya sama suami sendiri.
Bilangnya "I'm Moslem. Say NO to Valentine's Day" tapi secara terselubung masih dukung juga. Tuh di hape masih SMSan sama pacar, BBMan sama selingkuhan, WAan sama 'langganan', disuruh nikah ogah-ogahan. Priben toh? *sigh*
Lebih lucu lagi, menolak hari Valentine dan menganggap mereka yang merayakannya termasuk kafir dan sesat hanya gara-gara dia gak dikasih coklat sama temannya. Pasti ini anggota GAFATAR: Gerakan Fakir dan Anak Terlantar? Beli ndiri napa! -_-
Kalau 14 Februari diharamkan, bilang sama pihak percetakan almanak, suruh hapus tanggal 14 Februari biar gak muncul lagi di kalender. Gitu aja kok repot.
Mmm, satu lagi. Kalau boleh usul, gimana kalau nolak hari Valentine-nya dengan menjadi Venganten? Konon, akad lebih lezat dari coklat loh. Ditambah lagi, hawa-hawa gini kayaknya cocok buat berkembang biak.
------------
Secara pribadi saya tidak begitu peduli dengan hari Valentine karena dia tak punya pengaruh apa-apa buat saya.
Tapi saya tidak setuju dengan mereka yang mengajak orang lain ramai-ramai menghujat hari Valentine tapi enggan membenahi diri sendiri.
Tak ada kehormatan bagi mereka yang menjatuhkan orang lain hanya agar dianggap lebih tinggi. Reckon!
#iZzatQuote #iToesAsks #iLingOpinion
___________
Izzatush Shobihah
12 Februari pukul 9:29 ·
Lahir dari keluarga Islam itu ketentuan.
Menjadi wanita shalihah itu pilihan.
#iLingGets
___________
Izzatush Shobihah
11 Februari pukul 13:28 · Disunting ·
Tulisan kecil di bawah pangkon itu hanya paraf. Jadi tak perlu dibaca keseluruhan sebagai Muhammad Izzah.
Yang nulis ini masih berevolusi jadi wanita sesungguhnya. Mohon doanya semoga shalihah.
___________
Izzatush Shobihah
10 Februari pukul 16:27 ·
____________
Izzatush Shobihah
10 Februari pukul 14:30 ·
Mereka bilang, "Ada dua tipe wanita: menunggu di puncak atau ikut mendaki dari bawah."
Mungkin mereka lupa tipe ketiga: Menunggu didaki dari bawah.
#iZzatQuote
____________
Izzatush Shobihah
10 Februari pukul 12:42 ·
Mmmm, apakah tanda hormat itu dari sebatang cokelat, bukan dari seperangkat alat shalat?
#iToezAsks
___________
Izzatush Shobihah
10 Februari pukul 10:32 ·
"Being still and doing nothing are two very different things."
Bersikap tenang dan tidak melakukan apa-apa adalah dua hal yang sangat berbeda.
-Mr. Han to Xiao Dre, Karate Kid movie-
____________
Izzatush Shobihah menambahkan 2 foto baru.
9 Februari pukul 13:48 ·
Tiga hal yang membuat Imlek kemarin jadi lebih dari sekedar liburan:
-Bermain sepuasnya dengan si kecil, dari jemur kasur bersama hingga main bubble bareng-bareng.
-Nyemil satu buku lawas tentang kisah-kisah mereka yang berusia matang tapi belum juga bertemu jodohnya. Really helps me to understand some 'people' out there.
-Ngasah pensil untuk transliterasi lirik lagu Korea yang entah bagaimana ceritanya, kertas berisi lirik lagu ini ditemu ibu dan dikira kertas petunjuk penggunaan obat. I think she found difficulties to distinguish which is Korean, Chinese, or Japanese letters. Untung gak sampe dibuang. -_-
Sejak saat itulah, kalau mau ngasah pensil, per lembar harus diisi berbagai aksara, udah kapok dikira kertas petunjuk obat herbal lagi.
By the way, gong xi fa chai, wan se ru yi, sen thi cien khang. :)
NB: yang nyari lirik lagunya Masha yang episode cegukan, tuh tinggal baca di kertas yang selembar 3 aksara (gambar kiri), di barisan kiri atas (di bawah tulisan Russian).
____________
Izzatush Shobihah
6 Februari pukul 16:13 ·
Gak ngunune seh, Nduk!
Uripmu kok madep mburi terus, ora tau madep ngarep.
Sakjane kowe iki manungsa ta spion?
*ketika sang 'spesialis' masa lalu curhat kembali*