Why Allah told us that "Verily with every difficulty there is relief" is that we obviously are in trouble until we hold Him near.
Jumat, 26 Agustus 2016
Status FB 25 Agustus 2016
Izzatush Shobihah
25 Agustus pukul 18:39 ·
"Bun, kalau aku nikah, ngundang temen-temen yang jauh, berarti aku wajib nyediain transport buat pulang-pergi ya?"
"Kok tanyanya gitu?"
"Gak kenapa-kenapa sih, Bun. Cuma khawatir aja. Kalau gak disediain transport PP, mereka jadi jelangkung gak? Kan mereka datang tak dijemput, pulang tak diantar, Bun."
Ada yang mau bantu jawab? -_-
*narik selimut*
________
[di grup UTAC]
Izzatush Shobihah bersama Annisa Ajun dan 4 lainnya.
25 Agustus pukul 15:31 ·
Persiapan siang tadi untuk perform UKM PSM Al-Wardah (UTAC Indonesia) di acara POSMARU 2016 di samping ruang LBH Unhasy, selatan panggung inaugurasi. :)
Ingat ya, besok tanggal 28 Agustus 2016 ujian untuk member baru dan 4 September 2016 pendaftaran ulang member lama. :)
___________
Izzatush Shobihah menambahkan 2 foto baru.
25 Agustus pukul 9:52 ·
Pagi-pagi dapet sarapan dari kawan SMP, Eko Wahyudi. Gambar pertama adalah kiriman dari dia, hari ini pukul 7.44.
Anda ogah membacanya? Sama. Karenanya, saya abaikan soal ini sekitar 2 jam. Back to work. Lagian, udah tua masih aja dikasih soal anak muda. -_-
Gambar kedua adalah coret-coretan saya, kelarnya jam 9.35. Selesai karena dua alasan. Alasan X, saya penasaran dengan proses dan hasilnya. Alasan Y, karena si Eko bilang, "Jajal dulu mbak broo. Moso arep Takon Abda Alif....hehehe". Jangan sampe dah mantan ketua OSIS yang jeniusnya mengerikan itu selesai mengerjakan soal ini lebih dulu dari saya.
Finally, hitungannya ketemu 9. Mohon koreksi jika saya salah atau ada jawaban lain yang beda.
Ternyata benar, bilang "Aku tidak mau" lebih mudah daripada bilang "Aku tidak mampu".
#iZzatQuote
NB: Soal ini masuk bab apa sih? Pecahan campuran? Pecahan kompleks? Pecahan rumit? Pecahan hati? *eh*
_________
Izzatush Shobihah
25 Agustus pukul 2:22 ·
Tahukah kalian apa yang membuat kami puas sebagai dirigen?
Yakni ketika setiap detail gerakan tangan dan kedipan mata kami sukses mengendalikan tarikan nafas dan produksi suara kalian.
Sayangnya, bagi sebagian orang, konduktor adalah sosok yang tak lebih dari seorang penari di depan pasukan vokal atau orkestra.
Bahkan sebagian berasumsi bahwa paduan suara yang baik tidak diukur dari kualitas suara timnya, melainkan dari cantik, tinggi, putih, dan langsingnya sang dirigen. Detail kode tak terlalu urgen. Partitur tidak perlu diperhatikan. Yang penting tahu gerakan birama 4/4, selesai.
Dan asumsi macam ini tak ubahnya seperti memvonis seorang perawan yang belum menikah sebagai ibu-ibu yang sudah beranak 5: membunuh pasaran.
#iZzatQuote
_________
Kotak ajaib:
SOS-SAR Facebook
Langganan:
Postingan (Atom)