Sebagian berlidah, "Posisi menentukan prestasi."
Sepucuk lain berludah, "Posisi menentukan komisi!"
Entahlah! Apapun itu!
Terang di sisiku memberi arah menuju kenangan berkilau
Percaya atau tidak, aku tengah melubangi batang pohon besar
Yang sejajar dengan masjid ini ditajami netraku
Dua jenak kupandangi mihrab itu
Setelah kutebarkan pandangan tanpa pesona
Kemudian terselip rindu untuk Tuhanku
Tapi setapak huruf melintasi benak
Menagandaikan diri pimpin majlis nisa'iyah dengan gemuruh gangguan
"Yang mengaku iblis, enyahlah dari sini!"
"Aku bukan iblis, aku hanya sampah!"
"Yang berwujud sampah, buanglah dirimu pada tempatmu!"
Diapun diabaikan dan mulai beranjak dengan serapah
Yah, setidaknya tak ada lagi debu hasud menempel si lembaran kaca
(Puisi ini aku tulis saat nunggu jemputan ibu di Masjid Ulil Albab (MU) Tebuireng, dengan tema awal "maaf" dan tanpa sadar belok kiri menuju "lingkungan hidup", ya gini deh jadinya kalo gak fokus.. Endingnya juga gak jelas! Hehehehehehe..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar