Izzatush Shobihah
28 Juli pukul 14:17 · Jombang ·
Catatan awal: Kalau boleh jujur, tulisan ini agak stagnan. *Maaf ya, Nduk!* Tapi, sudah dapat izin dari pemiliknya untuk dipublikasikan tanpa menyebut nama. Jadi, selamat 'menikmati'!
KELAK
Jika suatu waktu nanti akan tiba masa
Dimana kau menyesal telah menikahiku
Kemudian menceraikanku menjadi keputusanmu
Hingga beberapa saat berlalu setelahnya
Lalu kau menyesali perbuatanmu itu
Dan menginginkanku kembali padamu walau aku enggan
Selanjutnya kau kabarkan anak cucu tentang hal itu
Sampai akhirnya merekapun bertanya padaku,
"Mengapa nenek tak mau rujuk dengan kakek?"
Maka pada saat itulah aku menjawab,
"Nak, janji Allah itu memberikan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik
Coba tengok kakekmu sekarang
Begitu rajin tahajjud dan dhuha
Begitu semangat mencari nafkah
Begitu sayang pada keluarga
Ketahuilah, Nak, dia jauh lebih baik dibanding dulu
Saat masih halal menggenggam jemari nenekmu
Dia sekarang jadi orang baik, Nak!
Jelas dia bukan dijanjikan untuk nenek
Karena orang yang tidak baik di dunia ini akan bertambah
Manakala kami kembali bersatu dan menikah
Sebab jika itu terjadi, maka kakekmu akan berubah
Dari status saleh menjadi salah
Hanya karena dia menikahi wanita yang tak lagi shalihah"
Anak cucu kita pasti tertegun
Antara ingin bertanya dan ingin mendengarkan
Lalu, kuputuskan,
"Biarlah, Nak, nenek melihat kakekmu bahagia dari kejauhan
Saat nenek lihat dia bahagia di jalan Allah
Saat itulah nenek terbebas dari penyesalan
Merdeka dari rasa bersalah
Dan saat itu pulalah nenek ikut merasa bahagia
Karena melihat seseorang yang nenek cintai
Menghabiskan sisa hidupnya bersama Tuhannya
Bukan bersama dunia atau isinya
Bukan pula bersama orang yang terlanjur hina
Seperti orang yang celotehnya masih kalian dengarkan ini"
Ah, suatu saat nanti kau dan anak cucu akan mengerti
Bahwa masa depan terindah
Adalah masa depan bersama Allah di sepanjang usia
Untuk *tiiiiit* (nama suami disensor):
Makna harga sadel mahal kolak kubis kalam antik becak Draco ngaru!
-----------
Mistis menjadi dramatis di kalimat terakhir. Awalnya khawatir itu adalah mantra (?), tapi setelah saya sadar pemenggalannya cukup sederhana -setiap 5 huruf- baru diketahui bahwa itu adalah sandi Bacon dan langsung terbaca: "Ceraikan aku!".
>>>Yaaa bisa terbaca setelah utak-atik di Gugel, saya ndak secerdas itulah bisa baca sandi secara otomatis!
Dari sini saya belajar satu hal:
Ternyata LISTEN (dengarkan) adalah 'bentuk' acak dari SILENT (diam).
Dan mereka yang tak didengarkan akan lebih berbahaya saat memilih jalan diam.
Semoga masalahmu segera selesai, Sobat!
*baru kali ini nemu perang pakai kode-kodean, hadeuh, kayak Alan Turing aja!*
__________
Izzatush Shobihah
28 Juli pukul 10:37 · Jombang ·
Overlie of voyeur...
*belajar anagram dari silent-detective.blogspot.com*
------------
Ada yang bisa nemukan maksud 3 kata pertama di atas? ;)
____________
Izzatush Shobihah via Brilliant.org
28 Juli pukul 9:28 ·
Kalau aku jawabnya 149 derajat, 59 menit, 60 detik salah gak? :/
________
Izzatush Shobihah
27 Juli pukul 15:45 · Jombang ·
Kalau hanya satu orang yang bisa maju menjadi juara, mana yang kamu pilih: dirimu sendiri atau kakakmu? || Kakak! || Kenapa? || Karena saya pria yang gagah. :D :D
Yang mengalah belum tentu kalah. :)
Yang menang belum tentu senang. :)
__________
Izzah Ling
27 Juli pukul 14:10 · Jombang ·
"Paspor itu kayak KTP internasional kita, bukti kalau kita orang Indonesia. Kalau visa itu surat izin tinggal di negara yang kita tuju," balas Mr. Rasyid di SMS.
Ah, ternyata hidup sesederhana itu: masa aktif visa di dunia habis, ya ganti lokasi..
Semoga berakhir baik.
Wa lal aakhiratu khayrun laka minal uulaa. :) — bersama Izzatush Shobihah.
____________
Izzatush Shobihah
27 Juli pukul 13:30 · Jombang ·
Siang ini dapat pertanyaan yang cukup logis dan bikin nangis:
"Jadi, Mb Tush, sekarang berarti pean udah gak perawan lagi ya?"
Trus, aku kudu jawab piye? :'(
____________
Izzatush Shobihah
27 Juli pukul 12:38 · Jombang ·
"Kira-kira apa yg membuat wanita mau diajak menikah?"
"Anda bertanya kepada siapa?"
"Kepada mbaknya!"
"Jika Anda bertanya secara pribadi kepada saya, saya mohon maaf, saya lebih suka mempercayakan pilihan pendamping hidup kepada ayah saya. :) "
"Oh gitu ya? Apakah itu termasuk sunnah juga?"
"Menurut Anda? :) "
"Terkadang saya berpikir apa yang membuat cewek itu mau diajak nikah. Apakah karena cowoknya sudah mapan, cowoknya tampan atau ada faktor lain?"
"Anda menanyakan hal ini sama halnya dengan menanyakan selera wanita. Jika Anda bertanya kepada wanita yang mencari materi, jawabannya mungkin sekitar Lamborghini, Beverly Hills, Eiffel Paris, dst. Jika Anda bertanya kepada wanita yang mencari 'piala', maka cukup dengan wajah rupawan atau rumah milyaran. Jika Anda bertanya kepada wanita shalihah, insya Allah dia hanya mencari pria yang bisa mendekatkannya kepada Allah. :) "
"SubhanAllah, jawabannya keren!"
*lhealah, ternyata yang keren itu jawabannya, bukan yang jawab, beh!*
____________
Izzatush Shobihah
27 Juli pukul 10:55 · Jombang · Disunting ·
Ada pernyataan:
"..... itu gak jauh beda dengan ada orang yang tewas pas beli bakso gara-gara ketabrak mobil, tapi yang disalahin malah bungkus baksonya."
Lalu disusul pertanyaan:
1. Kejadian nyata seperti apa yang tepat untuk melengkapi perumpamaan di atas?
2. Yang ngomong kalimat tersebut kira-kira posisinya sebagai siapa? Sopir mobil, penjual bakso, atau bungkus baksonya? (yang jelas bukan orang yang ditabrak, dia udah meninggal!)
3. Kesalahan apa yang mungkin dilakukan si bungkus bakso hingga dia 'divonis' bersalah?
4. Berapa usia gerobak baksonya?
Yang bisa jawab keempatnya dengan penjelasan gamblang, akan ada hadiah menarik untuknya..
*coretan iseng*
__________
Izzatush Shobihah via Brilliant.org
27 Juli pukul 7:48 ·
Sarapan pagi..
Monggo... :)
Jawabannya sesimpel baca soalnya. ^_^
____________
Izzatush Shobihah
26 Juli pukul 9:58 ·
Wow, wow, wow!
Aji mumpung dan mengambil kesempatan itu cuma kembar identik, Bos, bukan sinonim!
Karena mereka yang serupa belum tentu sama. :)
__________________
Izzatush Shobihah
26 Juli pukul 9:46 ·
Orang baik tidak bisa dilihat dari lingkungannya yang baik.
Orang baik baru bisa dilihat ketika lingkungan tidak mendukungnya untuk berbuat baik. ^_^
"Dan Allah membuat istri Firaun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang lalim.'"
(QS. At-Tahrim ayat 11)
--------------
Bismillah, belajar nggenah di Ahad pagi. Semoga istiqamah! :)
*bilang aamiiin po'oh rek!*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar