Izzatush Shobihah
15 Oktober pukul 20:02 ·
Termasuk perasaan seseorang yang kita 'suruh' mengajar di sekolah milik kita, tapi kehidupannya tidak pernah kita sejahterakan.
Bukankah tidak etis jika kita menyuruh orang lain tapi kita tidak 'berterima kasih' dengan layak atas kesediaannya membantu kita?
Psikologid
15 Oktober pukul 12:35 ·
Perasaan yang mendalam sekalipun, bisa hilang lewat proses, proses ketika ia diabaikan dan tidak dihargai. ~ Daud Antonius
_________
Izzatush Shobihah
15 Oktober pukul 14:41 ·
"And this is... you know, sometime it's like... It's gonna hard because when I was in the US and then people were like 'Why don't you go back to Indonesia?', 'Please... We miss you', 'Don't forget your roots.' But when I'm back in Indonesia then they're like, 'No, but don't forget your international album.' And I say, 'Oh, My God. What do you want me to do?'"
-Agnez Mo, di Asia Pop 40, bersama Dom Lau, 16 September 2016-
Dan orang-orang yang menyayangi kita akan selalu 'mengusir' kita agar kita tidak lupa memperjuangkan apa yang menjadi mimpi selama ini.
#iZzatQuote
__________
Izzatush Shobihah
15 Oktober pukul 10:53 ·
Sebagai wanita, saya mendukung poligami dengan niat mengikuti Sunnah Nabi.
Nabi berpoligami setelah Khadijah wafat.
Kalau ada pria yang poligami sebelum istri pertamanya meninggal, sementara si istri masih bisa memberinya keturunan, bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, bisa menjadi perhiasan untuk suami di dunia dan akhirat, maka pria tersebut -bagi saya pribadi- tidak mengikuti Sunnah Nabi.
Mohon koreksi jika ada yang salah! ^_^
*hoooaahhhmmmm...*
__________
Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
15 Oktober pukul 9:38 ·
Vocal rehearsing: Sebuah Rasa - Agnez Mo.
________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar