Izzatush Shobihah
9 Januari 2016 pukul 13:26· Kota Surabaya ·
Masih dibahas aja tuh postingan yang membandingkan ibu atau karyawan. :D
Jadi teringat statusnya Mas Rijal Mumazziq Zionis tanggal 8 Januari 2013 pukul 9.29:
"Tabahlah seperti perempuan, saban hari memandikan anak, tapi tak pernah mereka menuntut adanya mesin cuci anak..
--
"Republik #Jancukers", Sujiwo Tejo, hlm. 107"
-----------
Standarnya, selama istrimu masih belum menuntut mesin cuci anak, dia masih layak disebut ibu. Am I wrong?
_______________
Izzatush Shobihah
8 Januari 2016 pukul 15:02· Kota Surabaya ·
Mbak, Mas, kata Pak Ustadz, babi itu haram jika dimakan, bukan dipegang.
Kalau pegang aja gak haram, cuma najis. Kalau yang kena najis tadi dibasuh air suci mensucikan sebanyak 7 kali dan salah satunya dicampur debu, berarti najisnya udah hilang. Udah suci.
Kata Pak Ustadz juga, kalau belum tau bedanya haram sama najis, ayo ikutan ngaji. Biar ngerti kalau yang najis bukan cuma babi. ^_^
#iZzatQuote #iLingGets
____________
Izzatush Shobihah
8 januari 2016 pukul 9:29 · Kota Surabaya ·
Malas itu saat menghadapi klien yang menanyakan pertanyaan tak bermutu sejenis, "Kalau gak pacaran, gimana bisa nikah?"
I won't take the case! Mau bilang pinter, katanya bohong itu gak baik. Akhirnya hanya bisa memodifikasi jawaban Ahn Chan Soo di serial Pinocchio,
"Cara pikirmu sama seperti cara pikirku dulu: kekanak-kanakan, tanpa berpikir panjang, dan sama sekali tidak cerdas. Memangnya sejak kapan pacaran jadi syarat sah nikah?"
#iZzatQuote #iLingGetsAngry
___________
Izzatush Shobihah
7 Januari 2016 pukul 15:53· Kota Surabaya ·
Sedih gak punya dompet? Bandingkan dengan nasib kawan saya yang berkata, "Gak ngunune seh! Iki dompet tah terminal? Dhuwit mari mlebu langsung metu maneh." :D
Ah, kadang manusia itu mirip dompet.
Yang penting bukan seberapa mahal mereknya, tapi seberapa mahal isinya.
#iZzatQuote #iLingGets
______________
Izzatush Shobihah
6 Januari 2016 pukul 15:42 · Kota Surabaya ·
Sampai sekarang masih kurang yakin.
Sebenernya apa sih kata dasar dari "penyetan" (penyet, set, atau setan) dan "perawan" (peraw, awan, rawan, atau aw)?
#iToezAsks
____________
Izzatush Shobihah
6 Januari 2016 pukul 12:48· Kota Surabaya ·
Banyak-banyaklah makan garam, tapi jangan pernah taburkan garam pada luka lama yang masih terbuka.
#iZzatQuote
Garam tidak selalu natrium klorida, bukan?
______________
Izzatush Shobihah membagikan kenangan dari 6 Januari 2013.
6 Januari 2016 pukul 12:25 ·
Mungkin karena doa inilah, si kecil suka banget bawa sapu.
Bukan cuma untuk nyapu, tapi untuk dikasihin ke emaknya biar dimainin kayak gitar. -_-
Hari Ini 3 Tahun LaluLihat Kenangan Anda
Izzatush Shobihah
6 Januari 2013 ·
Tiba2 ingin jadi tukang sapu Masjidil Haram!
*kalo ini beneran ngidam, moga2 kelak anakku jadi imam/guru besar di sana*
______________
Izzatush Shobihah
5 Januari 2016 pukul 16:22 · Kota Surabaya ·
Belajar bisnis itu kayak belajar jadi detektif. Boleh berempati tapi gak boleh bawa perasaan. Boleh jadi tempat sampah tapi gak boleh nyimpen sampah. Seperti kata Bung Sherlock Holmes, "This is your heart, and you should never let it rule your head."
#iZzatQuote
As my director taught me today, "No heart feeling. It's business."
___________
Izzatush Shobihah
5 Januari 2016 pukul 15:35· www.kompas.com ·
Yang berkata, "Bakar hutan itu tidak merusak lingkungan hidup karena masih bisa ditanami lagi", pasti dia lupa dengan lirik lagu Lestari Alamku karya Gombloh:
"Mengapa Tanahku Rawan Ini
Bukit Bukit Telanjang Berdiri
Pohon Dan Rumput Enggan Bersemi Kembali
Burung-burung Pun Malu Bernyanyi"
----------
Karena manusia adalah bagian dari alam, coba 'batang' tubuh yang ada dalam dirinya dibakar, kira-kira masih bisa tumbuh lagi gak? :/
_____________
Izzatush Shobihah
2 Januari pukul 8:05 · Kota Surabaya ·
Kadang wanita harus matre untuk menjaga kehormatan agamanya.
Terutama saat ditawari boncengan dengan seorang pria.
Kontak fisik saat dibonceng pakai mobil jauh lebih bisa dihindari daripada pakai sepeda motor.
#iZzatQuote
_____________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar