Tertanggal: 27 Agustus 2009 (dengan berbagai suntingan)
Allah, izinkan aku menjemput taubatku sebelum maut menjemput waktuku.
Izikan aku meraih ketenangan bersamaMu karena bagiku tiada masa depan yang indah seindah cita-cita berada di sisiMu.
Allah, aku malu pada air wudhu yang setiap hari mengalir di wajahku, tanganku dan kakiku. Tapi, kesuciannya tak mampu menjernihkan hatiku yang terlalu kusut.
Allah, aku malu pada angina tahajud yang setiap malam masuk ke paru-paruku dan menyatu di dalam darahku. Tapi, hembusannya tak mampu menyapu bersih pikiran kotor di otakku.
Allah, aku malu pada tanah masjid dan pesantren yang ku pijak. Tapi, mereka tak mampu menumbuhkan kerendahan hati dalam hidupku.
Allah, aku malu pada api neraka yang siap merebus jantung dan ususku. Tapi, percikan dan cambukannya tak mampu mendekat padaMu.
Allah, aku malu pada diriku sendiri yang hanya menang teori tapi kalah implementasi, yang hanya bisa bicara tanpa kerja dan hanya bisa berucap khilaf tanpa ada permohonan dan pemberian maaf. Ampuni aku, ya Allah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar