Kamis, 25 Juni 2015

Status FB 13-25 Juni 2015

Izzatush Shobihah
25 Juni pukul 14:29 ·

Wanita caper sekaligus menjadi pengguna Indosat itu...mmmmm...pasangan serasi.. :)

Yang satu ingin diperhatikan, yang satunya suka ngasih perhatian!
----------
Geleng-geleng lihat isi inbox hape: kalau gak INDOSAT, 808 ya TELKOMSEL! ^_^
__________

Izzatush Shobihah
25 Juni 2015 pukul 11:29 · 

Terima kasih kepada teman-teman yang telah bertanya, "Mb Izzah, apa ada kitab yang menyatakan penghasilan suami 100% milik ibunya?"
Tanpa pertanyaan kalian, saya gak akan baca hadits riwayat Imam Muslim ini:

Dari ‘Aaisyah -radhiyallaahu ‘anha-, ia berkata, "Aku bertanya kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, 'Siapakah manusia yang paling berhak atas seorang istri?' Beliau bersabda, 'Suaminya.' Aku bertanya lagi, 'Lalu siapakah manusia yang paling berhak atas seorang laki-laki?' Beliau bersabda, 'Ibunya.'"

Masya Allah, gak ngerti kenapa setelah baca hadits ini, rasa kagum sama agama Islam semakin besar. Biasanya, menantu perempuan sama ibu mertuanya agak sensi. Sekilas hadits ini 'menambah' level sensi tersebut. "Wong udah berumah tangga, kok masih jadi jatahnya si ibu sih? Kan udah punya tanggung jawab untuk menghidupi anak-istri! Kalau semua penghasilannya itu hak ibunya alias jadi milik si emak mertua, terus kita-kita mau dikasih makan apa?"

Ya Allah, mungkin saat kita bilang seperti itu kita lupa bahwa kita juga perempuan. Bahwa kelak kita juga menjadi mertua. Bahwa -jika kita punya anak laki-laki- kelak kita juga punya menantu perempuan. Jika kita tidak ingin ada kata 'kelak', sama halnya kita berharap usia kita tidak sepanjang itu. :)

Coba dilihat lagi hadits tadi. Itu 'skenario' yang ditunjukkan oleh Allah, melalui kekasihNya, Rasulullah Muhammad, agar kita mau terus belajar, walau tanpa embel-embel dapat ijazah.

Allah ingin kita -sebagai menantu perempuan- menjalin silaturrahim dan komunikasi dengan ibu mertua. 
Allah ingin kita memiliki suami yang 'nggenah' dengan tetap memperhatikan ibunya. Karena bagaimanapun, sikap suami tersebut adalah teladan dalam mendidik anak kita tentang cara memperlakukan ibunya setelah menikah. 
Allah ingin kita tahu bahwa rezeki istri bukan dari suami, melainkan dari Allah. Suami hanya perantara. Jika suami memberikan semua penghasilannya kepada ibunya, itu lumrah. Itu sudah hak mertua kita.

Khawatir gak bisa makan gara-gara penghasilan suami dikasihkan mertua semuanya? Yang khawatir gak bisa makan, pasti hubungan sama ibu mertuanya lagi gak bagus! :p
Kalau hubungannya bagus, sering komunikasi, ada keterbukaan, ada rasa saling pengertian dan saling menghormati, pasti sosok ibu mertua jauh dari kata Mak Lampir! Percaya deh! Ibu mertua yang dekat dengan menantunya pasti akan berpikir dua kali sebelum menerima uang penghasilan dari anaknya. "Istrimu gimana, Le?", "Anakmu udah makan, Nak?", "Udah, buat kamu aja, Le, kasih ke istrimu buat beli beras. Buat beli baju lebaran anakmu! :) "

Ah, ini hanya celoteh saya saja, sebagai imbas dari teman-teman yang curhat kemarin. Kalau ada yang setuju, silakan. Kalau ada yang gak setuju, juga silakan. :)

Semoga hubungan kita sebagai menantu dengan mertua semakin baik, menuju apa yang Allah ridhai. ^_^
--------
Back to work, nerusne makaryo disik.. :)
__________

Izzatush Shobihah
25 Juni pukul 8:01 · 

Bismillah, emaknya masih belum kesampaian, semoga anaknya bisa meraihnya dengan keinginannya sendiri sejak dini.
Kalau bukan anak yang dikader jadi harapan masa depan, siapa lagi?

Mendidik Anak Menjadi Hafidz Quran, Ini 9 Tips Penting yang Perlu Orangtua Lakukan! - Majalah...
Mendidik Anak Menjadi Hafidz Quran, Ini 9 Tips Penting yang Perlu Orangtua Lakukan!
UMMI-ONLINE.COM
_________

Izzatush Shobihah
24 Juni pukul 15:52 · 

Ini sama halnya dengan bilang, "Duh, Gustiiii, pusing kok di kepala!"
________

Izzatush Shobihah
24 Juni pukul 15:36 · 

"Syarat wajibnya ya baligh..."
"Baligh kemana, Mb? Emangnya mau kemana kok tiba-tiba baligh..."
"Ya salam, Paaaak, ini baligh, bukan balik (kembali).. Ini mbahas aturan, biar bisa diatur.."
"Ealah, lek gak gelem diatur, ya diawur ae, Mb.."
Benar kata mereka, puasa itu melatih kesabaran, termasuk sabar menunggu dilamar...
*iya, udah tau, gak nyambung kan?*
__________

Izzatush Shobihah berbagi foto Pimpinan Pusat Ikapete.
24 Juni pukul 12:40 · 

Bersihkan dan rapikan ranjangmu, sebelum suamimu mencari ranjang lain yang lebih bersih dan menggairahkan.
*beuh, sadiiiisss!!! (y) *

Pimpinan Pusat Ikapete bersama Arlin Wiharjo dan 47 lainnya.
24 Juni 2015 pukul 11:49 ·
WANITA SURGA RAJIN MERAWAT RANJANG

Oleh: Dr. KHA Musta'in Syafi'i MAg.
Dari Pesantren Tebuireng. Harian bangsa.

Dua sifat dari penghuni surga telah dipaparkan, yaitu mereka yang tidak punya rasa dengki sama sekali dan hidup rukun bersaudara. Kini dibahas sifat ketiga, yakni: "ala surur mutaqabilin mutaqabilin".

Mereka berasyik-asyikan di ranjang surga, mengadu kasih dalam posisi berhadap-hadapan. Ada dua hal yang menarik dibahas, pertama, soal makna kata "surur" dan kedua: "mutaqabilin", posisi berhadap-hadapan. Apa isyarat di baliknya ?.

Pertama, kata "surur" adalah bentuk jamak dari isim mufrad "sarir", artinya tempat tidur atau ranjang. Kenapa dalam mendiskripsikan keadaan surga kata "surur/ranjang" disebut?.

Orang dewasa pasti bisa menerka, bahwa surga itu tempat mewah, tempat bersenang-senang menumpahkan hasrat biologis dan melampiaskan nafsu seksual tanpa batas. Namanya adegan seksual, umumnya terjadi di atas ranjang atau tempat tidur. Maka benar, Tuhan mengabarkan adanya ranjang di surga yang menggairahkan.

Kata ini dekat sekali dengan kata "suruur" (pakai huruf waw setelah ra'), bentuk mashdar yang artinya senang. Sehingga ada korelasi makna antara Surur (ranjang) dan Suruur (senang). Di ranjang itulah kesenangan dan kepuasan puncak ditumpahkan.

Sisi lain berarti, bahwa ranjang surga itu didesain secara otomatis bisa membuat penggunanya menjadi bergairah dan lebih memacu hasrat biologis, sehingga servis seksual makin sempurna. Mulanya biasa saja, tapi begitu berada di ranjang tersebut, spontan hasrat seksual meledak-ledak. Ada dua pelajaran untuk urusan ranjang ini:

Pertama, inspirasi bagi para perancang desain ranjang, para bisnis furnitur dan mebel hendaknya menciptakan ranjang yang indah begitu rupa dan mampu membangkitkan timbulnya hasrat biologis. Kedua, pelajaran bagi para istri, harusnya rajin dan kreatif dalam merawat ranjang sendiri, bersih, nyaman dan menggairahkan nafsu suami. Itulah ibadah berpahala. Keharmonisan rumah tangga menjadi lebih sejuk karena hubungan biologis antara suami dan istri tergairahkan berkat ranjang yang bersih dan indah.

Bisa dibayangkan bila keadaan ranjang amburadul, kumuh dan dekil, maka hati sumpek dan perasaan tidak nyaman. Ranjang kumuh dan menyebalkan berpotensi memberi peluang kepada suami mencari "ranjang" lain yang lebih bersih dan menggairahkan.

Biasanya, wanita yang tidak rajin merawat ranjang sendiri kurang peduli terhadap kebutuhan suaminya. Mudah-mudahan kita dan keluarga menjadi keluarga surga, diawali mulai sekarang.
__________

Izzatush Shobihah
24 Juni pukul 10:43 · 

Kejadian tragis ini tanggung jawab kita bersama.
Kalau kita sudah memberi contoh yang baik tapi tidak mereka hiraukan, kita beri peringatan lisan tetap tidak mereka indahkan, maka ada baiknya jika kita dekati mereka dengan santun, ajak mereka ke tempat yang tenang dan sepi, baru habisi mereka di sana!

http://www.lensaindonesia.com/2015/06/17/gp-ansor-jombang-sebut-muda-mudi-mesum-nodai-nama-kota-santri.html
_________

Izzatush Shobihah
24 Juni pukul 9:45 · 

Nabi Muhammad saw. bersabda, "Sebaik-baik wanita dari umatku, ialah yang berwajah ceria dan sedikit maharnya."
(al-Syaikh al-Imam Abu Muhammad, Terjemahan Qurratul 'Uyun, hal. 14)

Masih belum ngecek, apakah ini benar-benar ucapan Rasulullah beserta kepastian statusnya (shahih, hasan, ataukah dhaif), tapi yang jelas IT WORKS FOR ME..

Kalau memang itu ucapannya Rasulullah, ya diniati menjalankan sunnah..
Kalau itu bukan ucapan Rasulullah, ya diniati mengikuti nasehat Sang Syaikh untuk menjadi muslimah yang ceria, periang, menyenangkan, dan hanya menangis saat menghadap Rabbnya. :)
--------
Ternyata tampil ceria itu perlu, selain sedikit, murah, dan mudah maharnya.. :)
_________

Izzatush Shobihah
24 Juni pukul 8:27 · Twitter · 

Alhamdulillah, si BBM lancar banaaakkk. :)
_________

Izzatush Shobihah via Brilliant.org
23 Juni pukul 15:12 · 

i = (-1)^1/2
Jadi
i^234 = (-1)^(234*1/2)
= (-1)^(117)
= -1 ^_^

Kata bapak-ibu guru, kalau pangkatnya genap, hasilnya i = -1, kalau pangkatnya ganjil, i tetap jadi bilangan imajiner. :)
-------
Makan siang untuk si otak.. :)
*eh, jawabanku bener gak sih?*
________

Izzatush Shobihah
23 Juni pukul 11:27 · 

"Lebih baik salah paham daripada salah kamar.."

*speechless*
_________

Izzatush Shobihah
23 Juni pukul 9:27 · 

"Sepanjang TIDAK KONANGAN, kita slalu bergandeng tangan..."

Eeee, lagi usum lagu ginian toh? :O
_______

Izzatush Shobihah
23 Juni pukul 3:25 · 

Ada kalanya kita butuh dunia maya yang hanya ada diri sendiri, Allah, dan Rasul-Nya saja di dalamnya: Al-Quran..

*sahur sek bos, ben ora mokel*
________

Izzatush Shobihah
22 Juni pukul 13:23 · 

"Berbukalah dengan yang halal, karena yang manis belum tentu halal.
Siapa tahu yang manis itu hasil curian, seperti halnya dirimu mencuri hatiku."
"Sek, Mb Tus, piye, piye? Sini, tak tulise! Ntar aku pake buat godain suamiku!"

Semoga suaminya gak marah waktu dikasih ucapan itu: udah dituduh pencuri, pakai ngakuin 'hatinya' manis lagi! Hadeuh! :D
_________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 16:36 · 

Orang bodoh menganggap dirinya bijak, tetapi orang bijak menganggap dirinya bodoh.
(William Shakespeare dan Voltaire)

Yang paling berbahaya adalah orang yang setengah bodoh dan yang setengah bijak.
(Johann Wolfgang von Goethe)

Iya, jangan setengah-setengah, gak dikenal dosen! :P
-----
Hepi ngabuburit (mangan bubur ben irit)! :)
__________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 15:41 · 

Bener kata teman-teman:
"Beda nama, beda harga, walau sama rupa."

Opak jepit (kue semprong) sebungkus isi sekitar 15-20 batang, harga Rp6.000,-.
Eggroll (dengan membawa label ternama) sebungkus isi 4-5 batang, harga termurah Rp6.125,-.

Yang bilang, "Apalah arti sebuah nama!" pasti belum pernah tinggal pada zaman dimana harga ayam goreng beda dengan harga fried chicken!
________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 14:30 · Disunting · 

Mau tidur, gak jadi. Gak seru dan gak produktif!

Mau baca-baca buku, ogah bongkar pasang tumpukan buku. Gara-garanya si buku disusun vertikal, gak horizontal.

Mau nonton TV, gak ada tayangan yang menarik selain berita dan adzan maghrib..

Ndilalah, saat bete nyerang kayak gini, gak ngerti kenapa, tiba-tiba lirik lagu ini muncul begitu saja dari dalam otak dan sukses membuat bibir ini tersenyum:
"Mendaki gunung lewati lembah
Sungai mengalir indah ke samudera
Bersama teman bertualang..."

Allah emang gak pernah "kehabisan akal" untuk menghibur hambaNya, sekalipun itu lewat kenangan.. :)
-----
Hargailah kenanganmu sebelum itu semua tak akan muncul lagi dalam kehidupanmu.. ^_^
________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 8:37 · 

Ponakan usia 3 tahun yang masih cedal bilang L dan R tanya setelah lihat gambar di matras tidur sepupunya, "Tata Izzah, ini apa?"
"Itu del-man."
"De-man. Kanau itu apa, Tata?"
"Itu kereta api."
"Keneta api? Itu bukan keneta api, Tata!"
"Lho, kalau bukan kereta api, terus apa lo?"
"Itu keneta sepun."
"Ooo, kereta sepur toh..."

*assseeegg, kecil-kecil bisa diajak diskusi iki! :) *
_________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 6:26 · 

Kalau puasa membuat kita lemas dan malas beraktivitas, jangan salahkan puasanya..
Tanyakan kembali kepada diri kita, kenapa memilih jadi pribadi yang malas, bukan yang akas!
Pingin dibilang beriman kok gak mau diuji, gimana Allah mau percaya?
-----
Hoooahm!
________

Izzatush Shobihah
21 Juni pukul 4:38 · 

Dulu sempet baca cerita, ada 2 orang pemuda, satu cowok, satu cewek..
Mereka saling mencintai..
Dan luar biasanya, karena keduanya masih belum mampu berumah tangga (lupa saat itu apa alasannya), mereka menjalankan saran Rasulullah untuk berpuasa, baik puasa fisik, maupun puasa komunikasi..
Tujuannya sederhana, agar cinta mereka tetap suci karena Allah..
Mereka tidak bertemu sama sekali sebelum mereka dihalalkan dalam pernikahan, tidak berkirim surat, apalagi memandangi foto atau smsan, karena zaman dulu gak ada radio, Facebook, kamera, hape atau internet..
Akhirnya karena terlalu merindukan satu dengan yang lainnya, keduanya jatuh sakit dan meninggal..
Konon, dalam suatu hadits, mereka berdua ini dijamin masuk surga karena saling mencintai yang benar-benar karena Allah..

Pertanyaannya:
Ada yang tau gak, hadits yang berisi jaminan ini bunyinya kayak gimana dan riwayatnya siapa?
__________

Izzatush Shobihah
20 Juni pukul 16:31 · 

"...Jangan melihat perbuatan salah orang lain seolah-olah kau adalah raja. Lihatlah perbuatan salahmu seolah kau adalah hamba..."
-:Zabrina A. Bakar, Satu Tiket ke Surga 2, hal. 64:-
------
Ternyata minta maaf atau memaafkan yang tidak diucapkan langsung kepada orang yang dituju itu sangat mengganggu otak dan hati..
Beneran!
_________

Izzatush Shobihah
20 Juni pukul 1:40 · 

Geregetan itu saat kita ingin mimpi Rasulullah, tapi yang masuk ke mimpi malah bukan beliau..

Mohon maaf, mumpung Ramadhan, untuk sekaliiii saja, biarkan cita-cita mimpi Rasulullah ini terpenuhi..
Jadi, untuk yang selain Rasulullah, mohon antri dengan tertib! :)
________

Izzatush Shobihah
19 Juni pukul 14:32 · 

Aku: "Jodoh itu seperti rezeki, tidak akan datang jika tidak dicari."
Temanku: "Jodohku sih banyak..." (diam sejenak, beberapa detik kemudian dia berkata) "...rezekinya yang gak banyak!"

*awalnya mau jadiin puasa sebagai alasan status jadi gak nyambung gini, tapi jangan deh, ntar kalau si Ramadhan ngambek gimana?*
_______

Izzatush Shobihah
19 Juni pukul 8:48 · 

Sodara-Sodara, sebelum dimasak, jamur es (jamur salju) yang masih kering itu direndam dalam air es atau dalam air hangat toh?
________

Izzatush Shobihah menambahkan 44 foto baru ke album Brunch: Brainy Lunch.
19 Juni pukul 8:04 · 

Bulan puasa, otak gak ikutan puasa! :P
________

Izzatush Shobihah
18 Juni pukul 20:06 · 

Di luar Ramadhan, biaya makan sebulan:
3 kali makan x 30 hari x Rp10.000,- = Rp900.000,-

Idealnya, di bulan Ramadhan, biaya makan sebulan jauh lebih murah:
2 kali makan x 30 hari x Rp10.000,- = Rp600.000,-

Jika mau menuruti gaya hidup sederhana, Ramadhan mengajarkan kita menghemat 1/3 bagian (33,33%) dari pengeluaran biasanya..
33,33% itu buat zakat bisa, buat sedekah bisa, buat nabung juga bisa..

Sejatinya, Ramadhan menjadikan kita pribadi yang kaya, selama kita bersedia hidup sederhana..
Karena mereka yang kaya tidak diukur dari seberapa mampu mereka membeli, melainkan dari seberapa mampu mereka memberi..
------
Hoooahm!
_________

Izzatush Shobihah
18 Juni pukul 13:44 · 

Fase I: Konotatif
"Ada barang baru gak?" 
>>> Arah otak langsung curiga ke narkotik dan sejenisnya, padahal yang dimaksud barang baru adalah film baru yang belum pernah dicopas..

Fase II: Denotatif *gara-gara keseringan kecele di Fase I*
"Iya, dia sukanya manual!" 
>>> Arah otak secara lugu langsung 'njujug' ke jenis kendaraan bermotor, ada yang manual, ada yang matic. Padahal yang dimaksud 'manual' di sini adalah pemuasan seksual yang dilakukan oleh diri sendiri, bukan oleh pasangan halal.

Fase III: Kembali Konotatif *waspada, gara-gara keseringan salah paham di Fase I dan II*
"Hari ini aku udah praktikum!"
>>> Otak langsung memerintahkan mata untuk melihat siapa yang berbicara: teman sekampus atau klien.
Kalau teman sekampus, bisa jadi dia sudah praktikum mengajar (pengertian denotatif).
Kalau klien, kemungkinan besar dia memilih 'manual' tanpa suami/istrinya (pengertian konotatif).
----------
Kadang positive thinking itu perlu modifikasi.. :P
___________

Izzatush Shobihah berbagi foto Kang Jun.
18 Juni pukul 12:36 · 

Entah kenapa yang muncul di otak bukan benar atau tidaknya teori/rumus ini, melainkan perasaan aneh setelah baca judulnya, RUMUS ALJABAR RUKU'.

Sakjanya, sudut itu masuk pembahasan aljabar atau trigonometri toh?
________

Izzatush Shobihah via Brilliant.org
18 Juni pukul 12:28 · 

Sek, sek, hasilnya 8 atau (-8) kan? 
*ragu*
________

Izzatush Shobihah
18 Juni pukul 9:04 · 

"Mama keren
Papa gak kopen"

*rutinan baca pantat truk dan pikap setiap pagi*
__________

Izzatush Shobihah
17 Juni pukul 21:29 · 

Ramadhan means expecting Rasulullah coming to the dream at once, but when?

*really miss him and somebody remembering me to him*
________

Izzatush Shobihah
17 Juni pukul 14:32 · 

"Lho, kalau gak nikah Ramadhan ini, ntar yang ngingetin sahur sama ngajak buka puasa siapa? Mercon?"
"Yaaa, paling-paling kalau gak mercon ya Marjan, Mb..." (wajah santai)

Yah, semoga selama bulan Ramadhan besok iklan makanan dan minuman HANYA TAYANG setelah adzan maghrib berkumandang.. Aamiiin! :)
__________

Izzatush Shobihah
17 Juni pukul 12:04 · 

Aku: "Buktikan bahwa kamu lebih kuat puasa sebulan daripada jomblo setahun!"
Teman: "Beeehhhh, itu jomblo cuma setahun! Aku sing jomblo nem-likur riyoyo wae biasa-biasa aja! Padahal udah jelas kalah tuh Bang Toyyib yang cuma 3 kali lebaran!"

Subhanallah! :D
_________

Izzatush Shobihah
17 Juni pukul 11:14 · 

"Mas, punya lilin gak? Aku minta satu dong, mau bikin kerajinan!"
"Wah, gak punya, Mb. Punya sih lilin, tapi gak ada sumbunya, hehehe."
"Itu juga gapapa, sekiranya bisa dibakar ya aku pakai aja!"

Positive thinking, positive thinking, positive thinking.......
*bisiki diri sendiri*
____________

Izzatush Shobihah berbagi foto Komunitas Orang Jawa Timur.
17 Juni pukul 9:23 · 

Astaghfirullah, udah bagus itu si suami mau kerja, walaupun hasilnya pas-pasan!
Coba kalau suaminya malas kerja, gak punya malu ikut mertua dan gak bantu apa-apa walaupun cuma bersih-bersih rumah, udah gitu gak peduli sama anak sendiri lagi!
Aku nduwe bojo koyok ngunu yo tak gemplang linggis!
--------
Bangkit jadi pria beneran, Bang!
Berhentilah jadi harimau yang kehilangan taringnya!
________

Izzatush Shobihah
16 Juni pukul 14:30 · 

Si anak: "Yah, beliin baju baru po'oh, Yah! Mumpung belum Ramadhan, kan lebih murah harganya!"
Si bapak: "Minta dibeliin baju baru? Ramadhannya loh gak lewat Jombang!"

Semoga si Ramadhan tetap lewat Jombang! Aamiiin!
__________

Izzatush Shobihah
16 Juni pukul 13:51 · 

"Shalat jama'ah yuk! Kamu yang jadi imamnya..." 
Lumrah!
*lumrah dilakukan buat nggombal, maksudnya!*

"Jama'ah yuk! Kamu yang jadi mayitnya..."
Biasa!
*biasa digebuk sebelum tidur, kayaknya!*
_________

Izzatush Shobihah
16 Juni pukul 9:03 · Disunting · 

Ada member di FB, lajang, cukup tampan, usia kepala 3.. Pas lihat foto profilnya, yang nulis status ini komentar, "Kowe cukup ganteng loh, Le, tapi kok gak oleh-oleh? Berarti ada yang gak beres ini dengan dirimu!"
Mb Chung ngerasa, "Lho, berarti aku juga dong, Mb? Aku cukup ayu lo Mb, tapi kok gak oleh-oleh? Berarti ada yang gak beres dong? "
Mas Aries, kayak biasanya, selengekan, "Ya gak usah dijadiin oleh-oleh kalau gitu! Kan bukan pusat oleh-oleh!"

Ya Rahman Ya Rahim, saaabaaaar, subuuuurrr! :D
_________

Izzatush Shobihah
15 Juni pukul 11:56 · 

"Saya kerja keras karena saya sadar, kalau saya nggak sadar, saya nggak kerja keras."

Ya Allah, kuatkanlah telinga kami!
__________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 16:58 · Disunting · 

Hidup itu indah ketika "inna ma'al 'usri yusran", "laa yukallifullaahu nafsan illaa wus'ahaa", dan "laa tahzan innallaaha ma'anaa" saling bertatap muka.. :)
__________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 15:51 · 
Trus, film Shahrukh Khan, Aamir Khan, dan Salman Khan yang akan rilis 2017 jadi pake judul apa nih?

*baru kali ini dunia Bollywood menggelitik rasa penasaranku*
_________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 14:57 · 

Konon, menikahi seseorang karena keindahan fisiknya saja sama halnya dengan membeli rumah karena lapisan catnya..

Alhamdulillah....
*madep kaca :D *
____________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 13:49 · 

Tumpukan buku yang disusun vertikal (menumpuk ke atas, bukan berjajar ke samping) bisa saja mengindikasikan pemiliknya udah lama gak baca buku.. Atau kalaupun masih suka baca buku, praktis hanya buku-buku di tumpukan paling atas aja yang sering disentuh..

*mandangi rak buku sendiri dengan karya-karya Raditya Dika ada di tumpukan paling atas, sementara buku-buku kuliah ada di tumpukan paling bawah*
________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 9:00 · 

Kelaparan itu adalah istilah lain dari tutupnya warnet (mau gak mau harus online lewat ponsel), lalu gak bisa buka situs kumpulan soal buat nyari cemilan otak hanya gara-gara di ponsel muncul peringatan "Not enough memory"..

Si otak udah keroncongan iniiiii! :(
*Sudoku, mana sudoku?*
________

Izzatush Shobihah
14 Juni pukul 7:26 · 

1. Cari bukti=>analisis!
2. Cari saksi=>gali data!
3. Sesuaikan data dengan hasil analisis=>tangkap tersangka dan sidangkan!

Urutan cara kerja di Criminal Case ini masuk deduksi, induksi, atau abduksi toh?
________

Izzatush Shobihah
13 Juni pukul 19:39 · 

Sempat terlintas pikiran singkat untuk menghidupi para penjaga Quran (huffadh) dengan mengadakan semaan di rumah setiap selesai shalat fardhu setidaknya 6 juz sekali "duduk" (gak perlu terburu-buru, cukup dengan murottal, karena ini semaan, bukan khataman) dengan "tanda terima kasih" berupa umroh tiap 4 bulan sekali (jika dia hadir setiap hari selama 4 bulan) atau Rp100.000,- bersih per orang per waktu semaan (sehari ada 5 waktu semaan dan minimal ada 5 huffadh yang hadir)..

Karena pikiran singkat itulah masalah yang kemungkinan muncul juga singkat:
1. Masa ya pantas mereka "cuma dihargai" segitu?
2. Kalaupun pantas, bisa mulainya kapan ya?

*berbekal bismillah dan allahumma aamiin*
_________