Senin, 22 Agustus 2016

Status FB 22 Agustus 2016

Izzatush Shobihah
22 Agustus pukul 11:41 · 

Menaikkan harga rokok untuk mengurangi kuantitas perokok itu... mmmm... gini deh. Kalau mau menekan kuantitas perokok, kira-kira menaikkan harga rokok ini efektif gak?

Pertama, kita lihat dari rokoknya.
Dulu pernah ada peraturan masang gambar 'nggilani' di bungkus rokok dengan harapan yang sama. Mungkin efektif untuk sementara waktu, tapi tidak bertahan lama.

Kedua, dari penggunanya.
Kalau perokok sudah menganggap rokok sebagai kebutuhan, menaikkan harga rokok bisa diibaratkan menaikkan harga bensin bagi pemotor. Semahal apapun, kalau sudah jadi kebutuhan, bakal dibeli juga.

Ketiga, dari keuntungannya. 
Siapa yang untung kalau harga rokok meroket? Perokok? Penjual? Pabrik rokok? Petani tembakau? Bea cukai? Atau tempat rehab perokok aktif? Cek dulu. Kalau sudah ketemu, silakan bandingkan dengan data saya. *aseeeggg!!!*

Keempat, dari dampaknya. 
Bisa jadi untuk sementara ini, banyaknya perokok akan berkurang. 
Jelas, ini berita gembira buat yang merindukan udara tanpa asap rokok, walau cuma untuk beberapa waktu saja. Tapi ini juga berita 'gembira' bagi pecandu rokok, yang bisa saja berdampak seperti pengguna narkotika. Kalau gak ada uang buat beli rokok, harus dapet uang gimanapun caranya. Bisa bayangin kriminal apa aja yang bakal muncul?

Ah, embuhlah! Sini cuma bisa membatin, semoga pengguna rokok selalu sehat tanpa harus mengganggu kesehatan kita-kita yang tidak merokok.
Barangkali, jika memang kabar ini bukan hoax, menaikkan harga rokok jauh lebih bijaksana daripada menaikkan rok mini.
‪#‎iZzatQuote‬
__________

Status FB 20 Agustus 2016


Izzatush Shobihah
20 Agustus pukul 18:16 · 

Yang jelas berjodoh itu yang sekualitas, bukan yang bikin lemas. -_-
‪#‎iZzatQuote‬
___________

Izzatush Shobihah
20 Agustus pukul 5:35 · 

"Semester baru lagi, kuliah lagi, tugas-tugas numpuk lagi. Duh, rasanya pingin nikah aja, Bun, biar bebas dari tugas kuliah."
"Lhah, emangnya ada yang mau?"
"Yeee, ngenyek. Ya banyak lah, Bun. Pria mana sih yang gak mau sama aku?"
"Maksudku, emangnya ada pria yang mau nikahi perempuan yang suka mengeluh? Kalau ngadepi tugas-tugas kuliah yang cuma 4 tahun aja sambatan, gimana ngadepi tugas-tugas rumah tangga yang seumur hidup?"

Ah, dasar nak-kanak children! -_-
____________