Selasa, 17 Mei 2016

Status FB 10-17 Mei 2016

Izzatush Shobihah
17 Mei pukul 10:54 · 

"Conductors must give unmistakable and suggestive signals to the orchestra, not choreography to the audience."
-George Szell-

Sinau disik, karena gerakan tersebut bukan tarian untuk penonton, melainkan tanda yang jelas dan 'ngaruh' buat timnya. The motion is more than a dance, in hands (with or without baton), face, back, lungs, and brain. ^_^
Kemarin-kemarin sempat ngintip jurusnya Franz Welser-Möst, hari ini dituntasin ini dulu. Selanjutnya? Let's learn more from Mirga Gražinytė-Tyla, a female conductor for the LA Philharmonic.

http://www.nytimes.com/2012/04/08/arts/music/breaking-conductors-down-by-gesture-and-body-part.html?_r=0
-
__________

Izzatush Shobihah menambahkan 47 foto baru ke album: Resepsi Harlah Fatayat NU ke-66 dan GP Ansor ke-82 PC Jombang — bersama Cucu Marhamah di Jombang, Jawa Timur, Indonesia.
16 Mei pukul 16:21 · 

Bisa saja Charlie van Houtten (Setia Band) dan Gus Ipul (wakil gubernur Jawa Timur) yang membuat acara ini sangat meriah, terutama di depan kamera. Tapi, percayalah, hanya ada satu momen yang sangat mengena di hati. Yaitu saat tim paduan suara menyanyikan Mars Barisan Ansor Serbaguna (Banser), tiba-tiba para Banser yang duduk di tribun utara langsung berdiri, mengepalkan tangan, ikut bernyanyi, dan membuat gema yang luar biasa di seluruh gelanggang olahraga. Tidak berhenti sampai di situ, mereka bahkan tahu di bagian mana lirik canon (sahut-sahutan) berada. Seperti pada lirik, "Majulah ayo maju serba serbu!" dan mereka otomatis mengikuti notasi pasukan bass dan tenor dengan sahutan "SERBU!". Begitu pula dengan lirik "Dimana engkau berada?", secara kompak dan serempak mereka menyahut, "DI SINI!"
Ah, kawan! Andai kalian berada di posisi saya yang saat itu menghadap tim paduan suara dan membelakangi tim Banser sepanjang lagu Mars Banser, pasti kalian akan merasakan semangat 'NKRI HARGA MATI' berkumandang, membuat bulu kuduk merinding, dan hampir memaksa air mata menetes haru. :)
‪#‎iZzatQuote‬ ‪#‎iLingShares‬
---------
Gambar latihan diambil dari kediaman Wakil Bupati Jombang, Bu Mundjidah Wahab; gambar gladikotor dan perform diambil di GOR Merdeka Jombang.
_____________

PAC GP ANSOR Mojoagung bersama Izzah Ling dan Izzatush Shobihah.
16 Mei pukul 11:16 · 
__________

Izzatush Shobihah memperbarui foto profilnya.
16 Mei pukul 9:15 · 

Ketemu mereka berdua bawaannya pingin madep keyboard, pencet-pencet tuts putih dan hitam, vokalisi stabil di head voice, dinamika terjaga, improvisasi gerakan tangan tertata, sounds everyday is rehearsal day. 

Terima kasih Pak Wibisono yang tak bosan mengingatkan untuk selalu menjaga tempo. Vielen dank, Sir. :)

Terima kasih juga Mas Haris yang suka manggil dirigen dengan panggilan kondektur (bukan conductor -- kendakter). I've never found a keyboard player as good as you whom successfully sent the soul of the music out, let it flow with the moves of conductor, and brought them into the harmonization of the choir's voice. Proud to be your partner. (y)
Bahwa paduan suara bukan tentang siapa dirigennya, melainkan bagaimana si dirigen membawa suara pasukannya menjadi terpadu dan empuk di telinga. ^_^
Jongmal gamsahamida, Oppa. :)

Judul foto: Para pelatih terbaik bersama dirigen teralay. :D :D
*abaikan kumus-kumusnya, perhatikan mbak cantik yang ada di belakang saya :P * — bersama Izzah Ling di Gor Merdeka Jombang.

------
NB: Mas Haris, pemain keyboard keluarga PCNU Jombang, adalah satu-satunya pemain kibot yang cocok dengan harapan saya. Istilah kasarnya, dia manut sama dirigen. Saat saya rileks, dia pakenya agak Poco Moto atau apa sih istilahnya, kalau dalam dunia tarik suara gitu dia pakenya falsetto. Mendayu, mendesah. Namun begitu saya kasih kode untuk semangat, byuh, Mozartnya keluar, Beethovennya kelihatan, hahahaha. *lebay*
Pokoknya seneng banget kalau pas jadi kendakter, baik itu Fatayat, Muslimat, atau gabungan sama GP Ansor, diiringinya sama kibordis satu ini. :)
___________

Izzatush Shobihah
15 Mei pukul 20:44 · 

'Paha' adalah 'pahala' yang kekurangan dua huruf: L (Lamaran) dan A (Akad nikah). B-)
‪#‎iZzatQuote‬
___________

Imey Lia bersama Izzah Ling dan Izzatush Shobihah.
15 Mei pukul 17:56 · 

_____________

Indana Zulfa bersama Izzah Ling dan Izzatush Shobihah.
15 Mei pukul 15:55 · 
Selamat dan sukses kpd ibu Izzatush Shobihah, S.Pd.I (calon M.Pd.I atas prestasi sbg dirigen terbaik se-cabang Jombang :) semoga sll mnjdi ilmu yg manfaat tur barokah...amin


__________

Izzatush Shobihah membagikan kiriman Mbah Dody Kusuma — berterima kasih .
13 Mei pukul 13:01 · 
"...kita bisa menyebut diri kita pembuat foto tersebut jikalau kitalah yg memencet shutter camera perekan gambarnya, walau itu dgn menggunakan timer. Bukan dgn nitip pencet, apalagi nitip memory card..."
Mbah Dody Kusuma, wakil ketua KFI Nasional.

‎Mbah Dody Kusuma‎ ke KOMUNITAS FOTOGRAFI INDONESIA
13 Mei pukul 11:14 · 
::Pencipta Hasil karya Foto::

Sahabat KFI,
Kemarin ada sahabat saya Henry Adam posting di sini foto tentang Anak anak yg sedang bermain air di Ukad unda -Bali 
Saya tahu persis foto itu foto beliau, karena disaat memotret moment tersebut dimenit menit terakhir saya nebeng untuk ikut motret, tidak sampai 10 menit sebelum bubar, kebetulan event foto tsb beliau sendiri leader dan konseptornya.
Beruntung foto saya ini tahun lalu dimuat di majalah National Geographic Traveler USA karena masuk sebagai foto terbanyak yg dapat vote dr juri dan pemirsa dibulan tsb di web communitinya.

Tidak heran ada yg selalu waspada dgn originilitas karya, krn banyak sekali saat ini yg sering mengaku aku karya orang lain. 
Tanpa memperhatikan etika yg berlaku.

Sekedar berbagi saja, kita bisa menyebut diri kita pembuat foto tersebut jikalau kitalah yg memencet shutter camera perekan gambarnya, walau itu dgn menggunakan timer,
Bukan dgn nitip pencet, apalagi nitip memory card.
Bukan...
Mari memulai menghargai diri kita dengan cara menghargai hak cipta orang lain.

Selamat berkarya dan tetap semangat!

The power of sharing

Salam hangat,
Dody kusuma 
Wakil Ketua KFI Nasional
____________

Izzatush Shobihah
12 Mei pukul 13:41 · 

"When God closes one door, somewhere He opens a window."
Lin Ching Lan, koreografer profesional yang ditolak oleh sanggar tari karena dia tunarungu dan memutuskan untuk melatih dirinya sendiri dengan merasakan ritme getaran musik yang ada di lantai kayu.
_________

Izzatush Shobihah penuh semangat .
12 Mei pukul 8:11 · 

Ini satu kali take bukan? (y)

https://www.youtube.com/watch?v=tYNURN4kwIs
------
DRAG ME DOWN - 1D

I've got fire for a heart
I'm not scared of the dark
You've never seen it look so easy
I got a river for a soul
And baby you're a boat
Baby you're my only reason

If I didn't have you there would be nothing left
The shell of a man who could never be his best
If I didn't have you, I'd never see the sun
You taught me how to be someone, yeah

All my life
You stood by me
When no one else was ever behind me
All these lights
They can't blind me
With your love, nobody can drag me down

Nobody, nobody
Nobody can drag me down
Nobody, nobody
Nobody can drag me down
____________

Izzatush Shobihah
11 Mei pukul 23:10 · 

Suatu saat nanti, saya harus menemukan perbedaan antara nilai dan harga.
Agar anak cucu mengerti bahwa tukang loak bisa jadi profesi yang paling menguntungkan di saat nilai dan harga beradu: palu arit hasil sitaan siap dikilokan, Jendral!
‪#‎iZzatQuote‬
__________

Izzatush Shobihah menambahkan 6 foto baru.
11 Mei pukul 15:50 · 

Simpanan untuk bank data, oleh-oleh dari rumah dinas wabup Jombang kemarin.
Tinggal cari partitur yang belum, seperti Mars dan Hymne NU, Hymne Muslimat, Shalawat Nahdliyah, Mars dan Hymne IPNU-IPPNU, dan saudara-saudarinya. :)







NB: Partitur yang ada masih Mars Fatayat, Hymne Fatayat (Pemudi Pejuang Bangsa), Mars Muslimat, Mars Ansor, Mars Banser, dan Syubbanul Wathan (di sini ditulis Kubbul Wathan :D ). Partitur lainnya, seperti Semanggi Suroboyo (dinyanyikan praacara), Bangun Pemudi-Pemuda, Indonesia Pusaka, dan Shalawat Nahdliyah sepertinya gak diupload dulu. Ada yang gak punya, ada juga yang gak sempet, hehehe. Mohon maklum ya. :)
___________

Izzatush Shobihah
11 Mei pukul 10:02 · 

"Aku mencari jodoh yang mau menerima aku apa adanya."
Kalimat kuno. Membosankan.

Tidakkah kita tahu, wanita selalu mencari calon suami yang terbaik? 
Tidakkah kita sadar, pria selalu mencari calon istri yang terbaik pula? 
Mengapa kita masih belum mengerti, untuk menjadi yang terbaik, berikan 'ada apanya'? Baru nanti setelah sah, biar pasangan menerima kita 'apa adanya'. 
Sudah lupa dengan nasehat Cak Nun, "...tidak take and give, tapi give and give…."?

Jika kau masih kolot mencari apa adanya, tanpa memberi 'ada apanya', percayalah, 'apa adanya' adalah sisi yang tak terpisahkan dari 'paha dadanya'. -_-
‪#‎iZzatQuote‬
__________

Izzatush Shobihah
10 Mei pukul 14:00 · 

Nanti kalau si kecil udah mau sekolah, coba nonton video ini bareng dia. Biar dia mengerti bahwa kekerasan di dalam sekolah -yang memberlakukan hukuman yang bersifat tidak mendidik- wajib dilaporkan.
Tanpa ada ikatan kontrak antara sekolah dan wali murid, hukuman fisik dan verbal yang membahayakan anak didik tidak bisa dianggap lumrah.

https://www.facebook.com/SusanLiefNathanael/videos/pcb.10206660048123351/10206660033162977/?type=3&theater
-
*pesantren, mana pesantren?*

Susan Nathan menambahkan 2 video baru.
9 Mei pukul 17:49 · 
Guru skrg jgn seenaknya nyakitin anak, biaya gedein anak mhl, yg baru jebrol caesar aja bisa puluhan juta, bln lagi yg pake program bisa ratusan juta, anak utk di didik bkn disakitin, tiap anak punya skill beda2, kl ada yg kurang nangkep ya dibimbing extra, bukan dijewerin kupingnya, btw muka gurunya muka tabokan banget

Klarifikasi dari pihak sekolah:
Hari ini, 3 mei 2016, telah terjadi insiden di Sekolah Chandra Kusuma yang melibatkan seorang guru agama budha dengan beberapa siswa. Dengan alasan melakukan pembinaan guru tersebut telah lepas kendali dan memberikan hukuman fisik kepada mereka.

Sekolah Chandra Kusuma tidak memperkenankan terjadinya pemberian hukuman fisik sesuai dengan UU no 23 pasal 80 tahun 2002 tentang perlindungan anak, dan senantiasa mengedepankan metode pembelajaran tanpa kekerasan. Kami selalu menerapkan ini kepada semua guru di semua level pendidikan baik di Children Garden, primary, maupun Secondary. Selain itu, kami juga mempunyai "Kindness Program" yg mengajarkan kebaikan baik kepada guru maupun siswa. Keselamatan semua murid adalah sangat penting bagi kami. Oleh karena itu kami sangat menyayangkan peristiwa tersebut terjadi.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada respon cepat yang telah dilakukan oleh siswa dan orangtua sehingga masalah ini bisa segera ditangani. Sekarang ini guru yang bersangkutan sudah dinonaktifkan demi penyelidikan lebih lanjut.

Jika ada orangtua atau siswa yang memiliki informasi mengenai kejadian ini atau sebelumnya memiliki masalah yang serupa tetapi belum terselesaikan dapat menghubungi Sekolah Chandra Kusuma di (061) 6616765 dengan Ms. Fransisca. Semua informasi akan diperlakukan secara rahasia (confidential)
___________

Izzatush Shobihah membagikan kiriman Syarofuddin Marhaban.
10 Mei pukul 12:35 · 

Teringat dengan pesan yang disampaikan oleh salah satu dosen kami bahwa komunis (biasanya kita baca: PKI) itu bukan ateis. Di Indonesia, karena kepentingan politik, komunisme dieratkan dengan agama, ateisme, dan memberikan kesan bahwa komunis ingin mengamputasi Pancasila, terutama sila pertama.

Toh, di negara komunis seperti Tiongkok, masih banyak muslim yang tinggal di sana. Apa itu berarti mereka ateis?
*ensiklopedia, mana ensiklopedia*

Syarofuddin Marhaban
9 Mei pukul 12:42 · 
Untuk kalian yang males sinau, sengaja gak mau sinau, atau daya sinaunya cuma segitu. Meleklah.

Sebuah dokumen historis baru mulai terkuak: pandangan D.N. Aidit (PKI) tentang Pancasila. Ini komentarnya tentang sila Ketuhanan Yang Maha Esa: "Dengan menerima sila Ketuhanan berarti di Indonesia tidak boleh ada propaganda anti-agama, tetapi juga tidak boleh ada paksaan beragama. Paksaan beragama bertentangan dengan sila Kedaulatan Rakyat. Juga bertentangan dengan sila Kebangsaan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial. Orang Indonesia yang tidak atau belum beragama, ia tetap bangsa Indonesia, tetap manusia yang harus diperlakukan secara adil dalam masyarakat. Tentang ini dengan tegas dikatakan oleh Presiden Sukarno bahwa “ada perbedaan yang tegas antara keperluan negara sebagai ‘negara’ dan ‘urusan agama’.” (D.N. Aidit)
http://historia.id/modern/wawancara-dn-aidit-pki-menentang-pemretelan-terhadap-pancasila
___________