Senin, 04 Juli 2016

Status FB 1-4 Juli 2016 (Plus Kenangan 4 Juli)

Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 12:45 · 

Advice of the Day:
"Puasa sebulan insya Allah lebih menyehatkan ya, Neng. ^_^
Jadi, urungkan saja rencana broadcast, status, inbox, dan siaran pesan sejenis yang isinya, 'Ketika tangan tak mampu lagi berjabat, ketika mulut tak mampu lagi berkata, ketika mata tak mampu lagi memandang, dst...' sebelum akhirnya dianggap stroke oleh penerima pesan."
‪#‎iLingGets‬ ‪#‎AOTD‬
_________

Izzatush Shobihah menambahkan 16 foto baru ke album: Buka Bersama Alumni SMPN 1 Perak 2004 — bersama Izzah Ling dan 13 lainnya di Lesehan Sriwijaya Perak.
4 Juli pukul 11:44 · 

Ketemu satu-satu wajah mereka, langsung mendadak jadi Sherlock Holmes. "Wah, anak ini dulu yang kejar-kejaran sama aku biar dapet nilai UAN terbaik sesekolah", "Rupanya ini wajah orang yang kalau minta jawaban ujian suka kulakan: 'Tush, nomor 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 apa?'", hingga ocehan "Aku lupa namamu, tapi yang jelas masih ingat wajahmu. Wajah jomblo memang sulit diabaikan." *ups!*

Percayalah, bertemu kawan lama berkedok buka bersama itu bukan tentang mobil atau motor yang kau tunggangi saat reuni, melainkan seberapa banyak kenangan bahagia yang kau bagikan kepada mereka. ^_^
‪#‎iZzatQuote‬

See you next year, semoga dipertemukan kembali. Kalau tahun depan alumni 2004 yang ikut lebih banyak, insya Allah tak bawain krupuk sadariyah. Piye? :D

















_______

Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 7:33 · 

Ya Allah masih dibahas aja tuh urusan jilbab zaman perjuangan. Mbok ya kalau udah berjilbab lebar itu pemikirannya juga lebih luas. Sempit banget ngomentari syar'i gaknya si kain. Dikira zaman dulu beli kain yang lebar dan gak tembus pandang itu mudah apa? Dikira mereka ekonominya menengah ke atas semua gitu? 
Halo mbak, saya berjilbab lebar seperti Anda, tapi saya nggak suka ada wanita yang merendahkan wanita lainnya, apalagi sesama muslimah. Kalau gak bisa merubah atau membantu mereka, setidaknya jangan mengomentari penampilan mereka.
Kalau fokusnya masih memperlebar jilbab, kayaknya kurang bijak mengomentari kekurangan orang lain sedangkan diri sendiri gak berusaha menjadi lebih baik dibanding mereka. Emangnya situ udah pasti masuk surga duluan dibanding mereka?

*awalnya ini cuma komen saya, tapi lama-kelamaan otak saya gatal dan hanya bisa disembuhkan dengan nge-share kiriman yang tembus 1.300 like ini*

Rijal Mumazziq Z
3 Juli pukul 13:21 · 

"Tapi kan, bu nyai-bu nyai dulu jilbabnya nggak se-syar'i akhwat sekarang..."

"Ya mbak. Soal jilbab, beliau-beliau memang nggak selebar dan se-syar'i sampeyan, tapi kalau kualitas ISI OTAK, tirakat dan Riyadlah Bathiniyah, sampeyan nggak ada apa-apanya dibanding mereka...."
---
Kemudian hening...

krik...krik...krik....
________

Izzatush Shobihah
3 Juli pukul 16:07 · 

Gigit jari adalah istilah lain dari "punya tetangga yang lebih miskin secara ekonomi tapi pemberian mereka jauh lebih baik dari apa yang kita berikan".
‪#‎iZzatQuote‬

*banjir kotakan malem 29*
_________

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
3 Juli pukul 15:30 · 

Jadwal open house diubah jadi 6-7 Juli 2016. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin.
_________

Izzatush Shobihah
2 Juli pukul 13:33 · 

Advice of the Day:
"Kalau mau mudik pakai mobil pribadi, pastikan dulu pribadinya baik, sopan, santun, ramah, dan suka menabung."
‪#‎iLingGets‬ ‪#‎AOTD‬
___________

Izzatush Shobihah
1 Juli pukul 17:30 · 

"Kalau guru gak dilaporin polisi, bisa-bisa nanti pendidikan isinya kekerasan semua. Guru sewenang-wenang, ngerokok di dalam kelas gak mau ditegur. Kayak kasus di **** itu, murid sampai gak mau sekolah. Takut ditampar sama gurunya."
"Heee, kalau guru dilaporin, yang ada malah anak ente yang sewenang-wenang. Penampilan preman, mental isi jamban. Kalau ente gak mau anak ente dipukul karena bersalah, gak usah disekolahin. Didik sendiri aja!"
"Alasan klasik. Ntar kalau nasehat ente yang terakhir itu kejadian beneran, jangan salahin ya kalau guru-guru jadi pengangguran dadakan. Sekolah-sekolah pada ditutup. Percetakan buku paket pada gulung tikar karena gak ada lembaga pendidikan yang mau beli. Anak-anak? Beuh! Mereka lebih seneng baca dari internet langsung daripada dari buku penerbitan."
"Gak bisalah. Dulu emak ente ngelairinnya gimana sih? Kok ente bisa punya otak tapi gak punya hati dan gak tau adab mencari ilmu gitu? Bla bla bla..."

Biarkan isi otak ini bercengkerama, Saudara-Saudara. :D

Yang pasti, kita nasehati diri sendiri dan keluarga aja.
Sebelum daftar, gak ada salahnya ngecek dulu profil guru dan lingkungan sekolah kayak gimana. Kalau perlu, bikin surat perjanjian juga sama pihak sekolah kalau mau sekolahin anak-anak. Hukuman seperti apa yang boleh dijatuhkan, hadiah seperti apa yang boleh diberikan.
Black on the white. *halah!*
Kalau si anak memang dihukum secara fisik oleh gurunya, gak ada salahnya juga pake sila ke-4 Pancasila. Musyawarah. Tabayyun. Konfirmasi. Biar semuanya jelas. ^_^

Memang sih, kita bukan siapa-siapa dan barangkali belum layak untuk mengajukan usul seperti ini. Tapi percayalah, kita menerima hukuman fisik lebih banyak dan lebih sering dibanding pelajar yang tidak masuk sekolah militer. Dan itulah yang membuat masa lalu kita lebih indah dari masa sekarang.
Because we know, they punished us for some educational purposes. ^_^
‪#‎iZzatQuote‬
__________

Izzatush Shobihah
1 Juli pukul 12:55 · 

Sekali lagi kami ucapkan, selamat datang di Indonesia, dimana preman bermental banci lebih banyak dari banci bermental preman.
‪#‎iZzatQuote‬

Abda Alif Yakfiy
1 Juli pukul 10:34 · 

Bapak saya pensiunan guru. Semasa mengajar, tak terhitung siswa yg dipukul sama beliau. Karena beliau tinggi kekar, sekali pukul muridnya langsung pingsan dan dilarikan ke puskesmas. Sampai beliau pensiun, yg komplain ke beliau hanya orang tua yg anaknya jadi korban salah pukul karena si tersangka mengelak sehingga bogem bapak saya mampir ke teman sebelahnya. Sampai hari ini, di desa saya bapak saya terkenal dengan panggilan Pak Guru dan saya kebagian jatah dihormati di desa saya. Kenapa? Karena yg beliau pukul memang kriminal-kriminal di sekolah. Perokok, pemabuk, pelaku pelecehan seksual, dan anak-anak tak punya sopan santun. Sebelum dipukul bapak saya, guru yg lain tidak ada yg berani karena reputasi buruk para kriminal tersebut di sekolah dan kampungnya.
Gak kebayang kalau beliau ngajar anak jaman sekarang. Dicubit aja lapor polisi. Apalagi dipukul bapak saya sampai pingsan? Terkutuk lah kau para murid berkelakuan sok preman tapi mental banci. Gitu doang ngadu.
___________

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
1 Juli pukul 11:14 · 

Selamat datang di Indonesia, dimana preman bermental banci lebih banyak dari banci bermental preman.
__________

Izzatush Shobihah
1 Juli pukul 10:25 · 

Bersyukurlah, kita ada di Indonesia, bukan di Rusia. Di Rusia, puasanya sampai 20 jam.
Sekitar jam 24.00 mulai maghrib, jam 03.30 udah subuh lagi.
Masih berencana bolong puasa tanpa halangan syar'i?


Iwan Laksmana di Peterhof Palace, St. Petersburg.
30 Juni pukul 18:58 · Instagram · 

Yg kaya gini jam 7 malem loh...terik masih mataharinya..deket2 kutub utara...posisi mataharinya seperti di jam 2 siang di kampung gue....kena setrap mataharinya ga boleh turun2.
.
Lokasi : Peterhof Palace Harbour -St.Petersburg Russia.
.
Supported by @focusone.id
.
.
‪#‎laksmanagorussia‬ ‪#‎laksmanajalanjalan‬

-------------

KENANGAN 4 JULI DI FACEBOOK

Izzatush Shobihah
4 Juli 2013 pukul 19:44 · 

Berdoa pada saat ada kesulitan, bukan orang beriman..

-Biksu Kepala Kuil Dairin, Takeshi Maekawa: Kung Fu Boy 27, hal. 124-

Subhanallah, mereka lebih Islami!
_________

Izzatush Shobihah
4 Juli 2013 pukul 13:10 · 

Kata adikku, petani kedelai hitam di iklan kecap itu raja tega..
Katanya membesarkan si kedelai seperti anak sendiri, tapi kok akhirnya si kedelai dijual juga?
_________

Izzatush Shobihah
4 Juli 2012 pukul 13:05 · 

Idnam halai lautir larkas & aynah nakanaskalid nanged tamdikh taas imaus ada id hamur..
Sapel irad uti? Tail aja kebeb!