Rabu, 08 Juli 2015

Status FB 3-8 Juli 2015


Izzatush Shobihah
8 Juli pukul 14:16 ·

Coba yuk, dibiasain gak nerima mentah-mentah informasi yang masuk..
Temuan YLKI yang kemarin diposting pukul 13.10 WIB (di http://health.detik.com/…/daftar-pembalut-dan-pantyliner-me…) bisa dibandingkan dengan tulisan dari situs yang sama pukul 21.07 WIB (di http://health.detik.com/…/kemenkes-jamin-pembalut-dan-panty…)

Atau buka juga sumber lainnya, seperti
http://health.kompas.com/…/Kemenkes.Pembalut.Wanita.Mengand…

Kaget boleh, itu tanda peka terhadap rangsangan.
Yang penting, kagetnya diayak dulu biar gak terlalu mengganjal saat masuk otak.
Konon, analisis itu penting, Sodara-Sodara! ^_^

*nuturi diri sendiri*
_________

Izzatush Shobihah
8 Juli pukul 13:45 · 

"Kalau otak lagi blank, pakai sistem ATM: Amati, Tiru, Modifikasi!"
"Kalau hidup lagi blank, pakai sistem ATM: Amati, Ta'aruf, Menikah!"

*gara-gara ATM, jadi teringat terus sampai sekarang*
________

Izzatush Shobihah
8 Juli pukul 10:46 · 

"Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikan-kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukan-keburukan dirinya."

Duh, Gustiiiii, anteb!
______________

Izzatush Shobihah
8 Juli pukul 10:17 · 

Di balik murid yang sukses ada guru yang selalu berkata, "Kamu tidak akan pernah bisa meraih cita-citamu!"

Ya, kadang ndableg itu perlu! ;)
___________

Izzatush Shobihah
8 Juli pukul 8:49 · 

Seringkali harus berhati-hati dalam berucap di lingkungan yang cukup 'konotatif'..
Bahkan, harus dibiasakan menggunakan kata 'berlapang hati' atau 'berlapang jiwa' sebagai ganti istilah 'berlapang dada' hanya karena 'hati' dan 'jiwa' dinilai lebih aman dan tidak saru (tabu)..

Kadang, perbincangan yang seru bisa berawal dari istilah yang saru!
*hadeuh!*
____________

Izzatush Shobihah
7 Juli pukul 19:08 · 

Ada yang bersedia memberi penjelasan bagaimana hukum dan resikonya menyusukan bayi kepada wanita selain Islam, sementara orang tua sah si bayi adalah muslim?
__________

Izzatush Shobihah
7 Juli pukul 15:08 · 

Sejelek-jeleknya manusia pasti ada manisnya, jika jari manisnya masih ada.

*ilmu hari ini*
___________

Izzatush Shobihah
7 Juli pukul 13:18 · 

A: "Mb, harga sate jeroan yang dulu pernah pean bawa itu berapaan?"
B: "Seribu per tusuk, Mas. Kenapa? Mau titip?"
C: "Bentar, bentar. Itu jeroannya ayam?"
B: "Lha, kalau bukan jeroannya ayam, emang jeroannya apa? Jeroannya cewek?"

Si A hanya geleng-geleng.
— bertanya-tanya .
___________

Izzatush Shobihah
7 Juli pukul 10:36 · 

Imam Al-Ghazali menuturkan,
“Jika awal bulan Ramadhan dimulai hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadr jatuh pada malam 29 Ramadhan. 
Jika awal bulan Ramadhan hari Senin, maka ia jatuh pada malam 21 Ramadhan. 
Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jum’at, maka ia jatuh pada malam 27 Ramadhan.
Jika awal Ramadhan hari Kamis maka ia jatuh pada malam 25 Ramadhan.
Jika awal Ramadhan hari Sabtu maka ia jatuh pada malam 23 Ramadhan”.
http://jombang.nu.or.id/menemukan-lailatul-qadr/
-------------
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Imam al-Ghazali, sekedar 'jaga-jaga' dan cari 'aman', saran di statusnya Kang Zia Ul Haq tanggal 17 juni 2015 kemarin boleh juga:
"Gimana caranya dapet Lailatul Qodar?! | Ya perlakukan semua malam Ramadhan layaknya Lailatul Qodar."
_________

Izzatush Shobihah
7 Juli pukul 5:53 · 

Yang nyetir mobil bukan berarti pemiliknya..
Yang gak bawa dompet bukan berarti duit gak ada..
Termasuk juga yang gak bawa istri, bukan berarti dia duda..

*hang gara-gara masih ngantuk*
____________

Izzatush Shobihah
6 Juli pukul 16:30 · 

Ini baru keren!
إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَا إِلَى صُوَرِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ
Don't judge a book by its cover! :)
Coba tes mic di Indonesia pakai sistem seperti ini. ^_^
________

Izzatush Shobihah
6 Juli pukul 16:18 · 

Berkata yang buruk tidak akan membuat kita menjadi lebih baik.. 
Karena macan tidak akan menengok bila seekor anjing menggonggong..

*pelajaran dari keluarga Corbuzier*
_________

Izzatush Shobihah
6 Juli pukul 12:45 · 

Kalau sebagai murid kita masih terpaku pada pembedaan antara jurusan IPA dan IPS, gak heran kalau generasi kita gak bisa lebih baik dari mereka..
Jadi anak IPA kenapa gak belajar IPS juga?
Kimia boleh, antropologi OK!

*curcol gara-gara dulu pingin masuk bahasa, tapi apa daya masuk IPA*
____________

Izzatush Shobihah
6 Juli pukul 9:00 · 

Dari tadi malam si otak berdebat terus, baik sebagai wanita (W) maupun sebagai pria (P)..

W: "Sandang, pangan dan papan itu tugasnya siapa? Suami atau istri?"

P: "Ya suamilah!"

W: "Kalau pemenuhan sandang, pangan, dan papan adalah kewajiban suami, berarti suami juga harus tahu arti tersirat bahwa ketiganya sudah terpenuhi jika sudah SIAP PAKAI. Yang belum siap pakai, berarti masih setengah nafkah. Artinya, sandang sudah dalam bentuk baju siap pakai, bukan kain yang belum dijahit atau berbentuk baju tapi masih kotor karena belum dicuci atau disetrika. Pangan sudah dalam bentuk hidangan siap makan, bukan belanjaan yang belum dimasak atau beras yang belum ditanak. Papan juga sudah dalam bentuk tempat tinggal siap huni, bukan setumpukan bata, kayu, dan semen atau berbentuk rumah tapi masih kotor gara-gara belum disapu atau dipel."

P: "Lhah, trus, tugasnya istri apa dong?"

W: "Tugasnya istri itu menjadi pribadi yang shalihah. Coba lihat para sesepuh kita yang selalu menekankan para calon istri untuk bisa melakukan pekerjaan itu! Itu adalah upaya mereka untuk membentuk pribadi shalihah pada putri-putri mereka. Biar putri-putri mereka mau bantu suami. Harusnya suami yang dibantu bersyukur dan berterima kasih kepada istri!"

P: "Lhah, emang pribadi yang shalihah itu yang gimana?"

W: "Hadeuh, makanya ta lah, ngaji! Buat apa jadi suami kalau gak ngerti tupoksi! Dibuka lagi Quran dan Haditsnya. Yang shalihah itu yang taat suami, yang menjaga harta benda suami -kalau suaminya punya-, yang beragama Islam, yang beriman, yang bertaubat, yang suka beribadah, yang berpuasa, yang mencari ridha Allah, yang tampil cantik dan menyenangkan di hadapan suaminya."

P: "Tapi kan gak semua wanita mau tampil cantik! Kamu sendiri juga gak mau berhias gitu!"

W: "Kata siapa gak mau berhias? Kalau pingin istri cantik, ya fasilitasi dong! Beliin make up kek, bawa ke salon kek, ajak ke spa kek! Kalau gak memfasilitasi, jangan heran kalau si istri cuma bisa tersenyum ceria tanpa ada riasan di wajahnya! Makanya, mestinya para suami itu bersyukur punya istri yang mau bantu masak, cuci baju, cuci piring, jahitin pakaian yang sobek, nyapu, ngepel, bersihin sarang laba-laba, atau menyusui anaknya, yang itu semua mereka kerjakan walaupun itu BUKAN tugas istri!"

P: "Lho, menyusui kan tugas istri!"

W: "Enak aja! Menyusui itu tugas suami, Mas Bro! Si anak nasabnya nyalur ke siapa? Ke bapaknya kan? Kok enak bener yang susah istri, yang dapet kebanggaan suami!"

P: "Gimana bisa suami nyusui anaknya?"

W: "Ya beli susu dong!"

P: "Ya gak mau lah! Kalau ada ASI, ngapain cari susu lain?"

W: "Maksudnya itu ASInya itu yang dibeli. Istri berhak kok minta bayaran suami atas ASI yang diminum anaknya!"

P: "Wuih, perhitungan banget! Pantesan banyak yang bilang cewek itu matre!"

W: "Gitu dibilang perhitungan? Coba kalau si istri masak, nyuci, ngepel, dan ngerjain pekerjaan rumah yang harusnya jadi tugas suami TANPA DIGAJI, apalagi THR, dan si istri gak minta dibayar, hanya berharap ridha Allah, gitu juga masih dibilang matre?"

P: "Tapi kan istri dapet duit dari gaji suami."

W: "Eit, eit, itu untuk menafkahi istri! Bedakan antara menafkahi istri dengan menggaji istri! Kalau gak pingin menggaji istri, cari pembantu kek!"

P: "Kalau suaminya gak sanggup menggaji pembantu? Masa istrinya tega gak bantu apa-apa?"

W: "Makanya gak usah ngiri sama istri! Kalau gak bisa ambil pembantu, bayari si istri dengan kesetiaan kek, balas kebaikan istri dengan kasih sayang, dengan ketulusan, gak usah marah-marah kalau habis pulang kerja. Pria kan mestinya lebih gede akalnya daripada emosinya. Profesional dong kalau di rumah. Masalah kantor gak usah dibawa-bawa ke rumah. Yang capek bukan cuma suami, istri juga bisa lelah seharian ngurus rumah. Padahal itu kan bukan tugasnya istri! Masih bagus itu si istri mau bantu! Ingat, dia istrimu, bukan babumu!"

P: "Suami susah payah banting tulang, masa tugas istri cuma beribadah kepada Allah? Enak bener jadi istri!"

W: "Lhah, apa itu buruk kalau si istri adalah pribadi yang taat kepada Rabbnya? Menikah itu berat dan penuh resiko, Bos! Makanya pahalanya gede dan hadiahnya surga.. Kalau pingin yang gak beresiko, beli aja detergen atau shampoo sachetan, mungkin hadiahnya piring atau payung cantik.."

*terpaksa disudahi, gak mari-mari mengko, ayo makaryo disik!*
__________

Izzatush Shobihah
5 Juli pukul 18:46 · 

Jadi, ceritanya, walaupun ibu gak hamil dan gak ngeden lahiran, akhirnya aku punya adik baru lagi nih?
Asyiiik! ^_^

*lagi-lagi mereka ngira si kecil sebagai anak ragilnya ibu, bukan cucunya*
__________

Izzatush Shobihah
5 Juli pukul 15:22 · 

Gak ada murid yang goblok, mereka hanya belum paham pada waktunya..
Seperti halnya gak ada manusia yang jomblo, mereka hanya belum menikah pada waktunya..

*hoooahm!*
_________
Izzatush Shobihah
5 Juli pukul 6:16 · 

Ini surat apa ya?
Habis nyinggung karakteristik istri shalihah, langsung lanjut "quw anfusakum wa ahliykum naaran", ada yang inget?

*denger dari orang yang ngaji di musholla sebelah*
_________

Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 11:46 · 

Gara-gara melihat setidaknya ada 5 titik bangkai tikus, 1 titik bangkai ular, dan 2 titik popok bayi bekas yang berceceran di aspal jalan raya pas berangkat tadi pagi, otak langsung nyambung ke ucapan Mas Rijal beberapa tahun yang lalu:
-Mengapa di negara ini banyak jalan berlubang?
+Karena pemerintahnya sibuk ngurusi lubang berjalan.* — bersama Izzah Ling dan Penerbit Imtiyaz.
_________


Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 10:30 · 

Subhaana maa khalaqta haadzaa baathilan! kiki emotikon
Keren buat tempat bukunya, cocok buat yang gila koleksi buku tapi gak ada tempat buat nyimpennya.
Cuman, kira-kira sopan gak ya bukunya 'diinjak-injak' kalau disimpen di bawah tangga? :/
_______

Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 9:30 · 

Aku: "Kok gak nikah-nikah sih, Mb? Pean kan cantik, mapan, masa gak ada yang mau ngajak nikah?"
Temanku: "Habis semua yang maju pada ngajakin hidup susah sih, Mb! Masa semuanya pada bilang, 'Kamu mau gak hidup susah bersamaku?' atau 'Kamu mau gak nemenin hidupku mulai dari nol?' Gak ada gitu yang ngajakin, 'Kamu mau gak masuk ke surga bersamaku?' atau 'Kamu mau gak naik haji bareng aku?' Kan jadi semangat nikah, Mb, kalau ngajaknya seneng gitu!"

Itulah kenapa dari dulu Izzatush gak mau nikahi cewek! :D
_________


Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 4:10 · 

Rada mikir-mikir kalau mau ikutan jawab pertanyaan tentang luas segitiga di grup berbahasa asing..
Kalau biasanya alas disingkat a dan tinggi disingkat t, berarti luas segitiga = 1/2(at)

Ada yang tau gimana penulisan rumus luas segitiga dalam Bahasa Inggris yang biasanya menggunakan kata base (alas) dan height (tinggi)?

*Gak usah dibayangin, cukup ditulis aja! ;) *
__________

Izzatush Shobihah
4 Juli pukul 2:10 · 

Jadi, Nuzulul Quran gak jatuh tanggal 17 Ramadhan nih?

*efek informasi deras, gak pake ayakan*
___________

Izzatush Shobihah
3 Juli pukul 19:47 · 

Bagi mereka yang suka tantangan dan berpacu dengan waktu, ketinggalan arloji di rumah saat berangkat kerja adalah salah satu hal yang paling menyeramkan..
Bukan karena waktu adalah uang, melainkan karena waktu adalah nyawa..

*hoooaaahm!*
_________

Izzatush Shobihah
3 Juli pukul 12:31 · Disunting · 

"I would like for this moment to be for that kid out there who feels like she's weird or she's different or she doesn't fit in anywhere. 
Yes you do. I promise you do. You do. STAY WEIRD. STAY DIFFERENT. And then when it's your turn and you are standing on the stage, please PASS THE SAME MESSAGE to the next person who comes along." 
(Graham Moore, peraih penghargaan Best Adapted Screenplay The OSCAR 2015 untuk film The Imitation Game)

Ya! Kemenangan hanya bisa diraih oleh pribadi yang berbeda..
Pribadi yang mengenali dirinya..
Karena mereka yang mengenali dirinya, (harusnya) juga mengenali Tuhannya.. ^_^
_____________

Izzatush Shobihah
3 Juli pukul 7:20 · 

Bahagia itu ketika teman-teman minta dibuatin judul skripsi/tesis, lalu judul tersebut lolos seleksi tanpa hambatan berarti.. Setelah itu mereka berhasil mempertanggungjawabkannya di meja munaqosyah hingga sukses mendapat gelar sarjana/magister dengan judul itu pula..
Masya Allah, bahagianyaaaa.. ^_^

Tapi, begitu sadar bahwa judul sendiri malah ditolak dan dirombak total, kebahagiaan itu sedikit bergeser, menjadi tawa..

Ya, kadang menertawakan kebodohan diri sendiri itu perlu! :D