Minggu, 25 Oktober 2009

Inna ma’al usri yusron.

Saudaraku..

Allah telah memberikan password yang begitu indah dan menyejukkan. Namun, seringkali hati ini lebih banyak berharap yang lebih baik menurut pikiran, namun tidak bagi Allah. Seringkali pula kita mengharapkan sesuatu yang berada di luar rumusNya. Memang, tak ada yang tak mungkin di dunia ini, tapi itu hanyalah sebatas kuasa manusia yang berkolaborasi dengan keajaiban yang Allah berikan. Hanya dalam rumus: IZIN ALLAH.. Kita tak akan pernah menjumpai masalah satupun jika yang Allah mau bagi kita adalah KITA TERBEBAS DARI MASALAH, sekalipun bagi kita itu adalah hal yang paling berpotensi menjadi sumber masalah yang begitu besar dan berat untuk dihadapi. Sebelum kita menyesal dengan apa yang kita ambil, lebih baik kita menyambut sesuatu yang tidak mampu kita hadapi. Jangan pernah menyesal untuk menjadi yang terbaik.

Menjadikan hati lebih lembut dan lebih tenang memang sulit tapi itu bukanlah sesuatu yang mustahil. Allah ada bersama kita dan kita tak perlu merisaukannya. Termenung pada apa yang telah terjadi dan gelisah akan apa yang belum terlaksana. Semua telah ada batasnya masing2 dan hanya dengan kuasa Allah-lah kita mampu mengubahnya. Bukankah masih ada doa yang terkubur di dalam hati, sekalipun oleh orang yang tak pernah mengakui keberadaan Allah sekalipun?

Saudaraku..

Memang tidak semua yang ditangkap mata kita itu benar dan tidak semua yang didengar oleh telinga kita itu bohong. Tapi betapapun besar kebenaran dan kesalahan yang ada di jagad raya ini tak ada satu makhlukpun yang bisa memastikan nilai mutlaknya. Yang bisa kita pastikan hanyalah sebuah hikmah di balik teka-teki dua sisi mata uang yang mana kita tak bisa memisahkan antara sisi satu dengan sisi yang lainnya. Begitu pula Allah menciptakan kebahagiaan dan kegelisahan, kekurangan dan kelebihan, kesenangan dan kesedihan dan sebagainya layaknya sebuah mata uang yang terlalu sulit untuk dipisahkan pada kedua sisinya. Tapi, meskipun sulit untuk dipisahkan, kita tak terlalu bermasalah untuk merasakan reliefnya. Kita tak terlalu disukarkan untuk meraba teksturnya. Dan kita tak terlalu dipusingkan dengan bentuk dan fungsinya.

Saudaraku..

Tak ada satu makhluk pun yang abadi di dunia ini. Begitu pula dengan kesedihanmu. Hadapilah seluruh keharuan yang harus kita lalui karena itu semua akan membuat kita semakin mengerti akan tekstur dan relief kehidupan ini. Hadapilah itu semua dengan gembira karena kesedihan ini tak akan abadi. Itu semua akan segera berlalu dan Allah akan menggantinya dengan sisi kehidupan yang lain, yang tentunya lebih memberikan kita harapan dan senyuman.

Saudaraku..

Pasti banyak hikmah yang akan kita dapatkan. Jangan biarkan sedih menguasai hidup dan spasi nyawa kita. Tetap semangat dan selalulah tersenyum!

(Tulisan ini kutulis paz ada acara kumpul2 di basecamp alumni PPSA, FASSAL Jombang, teruntuk saudara2ku yang ada di bawah kamp pengungsi untuk korban gempa Jakarta-Tasikmalaya 2009..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar