Senin, 04 September 2017

Status Facebook 1-31 Juli 2017

Izzatush Shobihah mengirim 4 foto di Instagram.
31 Juli ·
Instagram
·

"Hidup tiada mungkin tanpa perjuangan
Tanpa pengorbanan
Mulia adanya..."

Bersama sebuah keluarga dimana stik baton saya dianggap sebagai tusuk sate, cotton buds, sempol ayam, hingga tusuk gigi. ๐Ÿ˜‚
Sampai jumpa di agenda selanjutnya ya... ๐Ÿ˜˜๐ŸŽถ

Sukses buat pelantikan pengurus NU cabang Jombang, semoga amanah.
@ Pondok Pesantren Babussalam,kalibening.Jombang

foto
____________

Izzatush Shobihah bersama Izzah Ling dan 2 lainnya.
28 Juli · Instagram ·

Pacito.
Pengusaha muda pecinta lento. ๐Ÿ˜„

foto
_________

Izzatush Shobihah mengirim 2 foto di Instagram.
25 Juli ·
Instagram
·

Peserta: "Habis margarinnya kecampur rata, baru masukin garam ya, Mb?"
Instruktur: "Iya, Mb. Pokoknya garam terakhir."
Peserta: "Kenapa garam yang terakhir?"
Saya: "Mending jadi yang terakhir, daripada jadi yang pertama tapi ditinggalin."

Tiba-tiba kehebohan para peserta menggemparkan ruang prosesing.
Maaf, ada apa ya?

foto
_________

Izzatush Shobihah
23 Juli · Instagram ·

Dua anak cukup. Dua istri slulup. ✌
#iZzatQuote

-Kiriman lawas, 16 Mei 2017 kemarin-

foto
___________

Izzatush Shobihah berada di SMAN 3 Jombang.
23 Juli · Instagram ·

"Kak Izzah Pasmaga tahun berapa? Kakak kelasnya Kak Abi pas ya?"
"Kakak sekelas ta sama Kak Agil? Kok kayaknya deket banget."
"Kak Izzah seangkatan sama Kak Albert ya? Kok fotonya sering reuni bareng Kak Albert dan teman-temannya."

Percayalah, di balik ungkapan "Awet muda ya..." ada makna "Ternyata udah tua." ๐Ÿ˜
#iZzatQuote

๐Ÿ“ท by @fernandoyrzkiai
Makasih, Yoriz, udah mengabadikan detik-detik sebelum Abi jadi magnet dan fansnya jadi serbuk besi. ๐Ÿ˜„

-Kiriman lawas, pas purnawiyata 24 Mei 2017 kemarin-

foto
___________

Izzatush Shobihah berada di UPT Pelatihan Kerja Jombang.
22 Juli · Instagram ·

Abaikan gambar yang tak sesempurna cintaku padanya. ๐Ÿ˜‚

Fokus saja pada rencanamu menggudangkan kelamnya masa lalu. ✌

๐Ÿ“ท by Riska Andriani

foto
______________

Izzatush Shobihah
14 Juli · Instagram ·

Bersama Bu Fadhilah Mathar, direktur umum BP3TI Jakarta (tengah), dan Bu Ida Fauziyah, ketua yayasan LPI Asy-Syarif Mojokerto.
Terima kasih atas undangannya. Sukses terus LPI Asy-Syarif.

Agak ngeri waktu denger sambutan Bu Fadhilah yang kira-kira begini,

"Selanjutnya, Bu Ida, saya minta izin untuk membawa dirigen yang semangatnya luar biasa tadi ke Kominfo Jakarta. Bahwa kayak gini loh harusnya semangat Indonesia Raya itu. Lagu lain (Syubbanul Wathan, red.) yang kita gak tau liriknya, tapi berkat dirigen yang seperti ini, saya jadi ikut merasakan semangatnya. Saya ingin membawa semangat itu ke Kominfo Jakarta."

Di backstage, beliau bilang lagi, "Saya minta nomor hapenya ya."

Dan di otak sayapun terbayang 15 jam duduk di kendaraan menuju Jakarta, wkwkwk. :D

foto
______________

Izzatush Shobihah
14 Juli ·

Apakah layak berbicara tentang keburukan pondok pesantren jika belum pernah menjadi bagian di dalamnya?
Jika ada buruknya kami, maka itu dari kami sendiri. Bukan dari pesantren kami.
#iZzatQuote

Semoga tersinggung.

foto
____________

Izzatush Shobihah
9 Juli · Instagram ·

Buku lawas favorit, ciri khas Gus Dur yang selalu mengundang senyum, decak kagum, sekaligus bikin nggumun.
Ya heran aja, diulang berkali-kali tetap gak paham juga, hahaha.
Memang, kecepatan kereta rel dua dan kereta magnetik itu tidak layak untuk dibandingkan. ๐Ÿ˜„

Setidaknya, setelah membaca buku ini, saya sadar bahwa saya merindukan Gus Dur. Terutama saat membaca kalimat:

"Tuhan tidak perlu dibela, walaupun tidak juga menolak dibela. Berarti atau tidaknya pembelaan, akan kita lihat dalam perkembangan di masa depan."
(Tuhan Tidak Perlu Dibela, bagian ke-16, hal. 68)

foto
___________

Izzatush Shobihah
8 Juli · Instagram ·

Amper:
"Ini habis nguras KM. Uhhh caveknya gue๐Ÿ˜ฉ"

Saya:
"Lheeee kaet nguras jeding ae sambatan. Lek nguras jeding sing cuma beberapa waktu aja mengeluh, piye nanti menguras tenaga untuk anak dan suami yang seumur hidup?"

Iga:
"Wkwkwkwk dalamnyaaaa..."
๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„
------------
Kedatangan tamu spesial.
Yang satu, fansnya ***a**, yang satu fansnya **a***. ๐Ÿ˜„
Yang ngerasa punya fans, mohon disiapkan odong-odong untuk jemput mereka di rumah saya. ๐Ÿ˜

๐Ÿ“ท by @rizki.ampera

foto
_____________

Izzatush Shobihah
7 Juli ·

Tenang dan lamban adalah dua hal yang sangat berbeda.
Ada pria di luar sana yang memandang lebih pada wanita yang tenang, bukan yang lamban.
#iZzatQuote

Sarapan dulu, buat otot dan otak.
Menghadapi kenyataan hidup juga butuh tenaga. ๐Ÿ˜„
Makasih kuenya, Iga Bestary.

foto
____________

Izzatush Shobihah
6 Juli ·

Edan adalah cerdas yang tak terselamatkan.
#iZzatQuote
Foto Rijal Mumazziq Z.
Rijal Mumazziq Z
6 Juli ·

Cara Cerdas Melawan Permusuhan

Ada beragam cara membalas permusuhan, pelecehan, dan bullying. Cara pertama dilakukan dengan sepadan: balas dengan telak. Cara ini berpotensi melahirkan dendam kesumat yang diwariskan turun temurun. Secara psikologis cara pertama ini juga kurang bagus karena bakal memunculkan paranoid, pobhia hingga trauma.

Cara kedua, balas dengan cinta kasih. Ini cara elegan nan cakep yang dilakukan oleh mereka yang punya mental baja dan ketahanan berproses. Di Liberia dan Sudan Selatan, ibu-ibu yang capek dengan konflik beraroma sektarian melakukan perlawanan dengan cara mogok seks. Mereka nggak bakal mau disetubuhi, kecuali papa-papa itu mau menimbun dulu bedilnya di luar kampung terlebih dulu. Jelas, bapak-bapak memilih kelonan dengan istrinya daripada mencumbu senapan. Aksi ini turut andil menghentikan perang saudara di negara kawasan Afrika tersebut.

Aksi lebih elegan juga dilakukan Nelson Mandela. Saat dilantik sebagai presiden, ia mengundang bekas sipir penjara yang dulu sering melecehkannya di bangku undangan paling depan. Stok kisah semacam ini banyak, kok. Sekali lagi hanya mereka yang punya ketangguhan mental yang oke yang bisa melakukannya.

Cara ketiga: balas dengan kocak. Apabila balasan dengan senyuman belum cukup, keluarkan pertahanan humor. Ini cara yang sungguh-sungguh membangkitkan tawa sekaligus juga membuat jengkel pihak lawan. Soal ini Hadji Agoes Salim, negarawan sepuh pendiri republik ini banyak melakukannya saat berkonfrontasi dengan kelompok komunis maupun dengan politisi negara asing. Spontanitas dan kecerdasannya bermain olah kata membuat pengejek mati kutu dan wajah memerah padam. Google menyimpan banyak kisah tentang kecerdasan the old greatman ini. Cari saja sendiri.

Di lapangan hijau, Dani Alves melakukannya dengan elegan. Di saat ia bersiap-siap mengambil tendangan sudut, di belakangnya riuh suara pendukung Villareal menirukan suara monyet. Apakah bek Barcelona itu marah karena tindakan rasis suporter lawan yang juga melemparinya dengan pisang? Jelas, ia tersinggung. Tapi ia melakukan tindakan keren: ia ambil pisang yang nyaris mengenai dirinya, mengupasnya lalu menyantapnya. Kemudian ia melaksanakan tugas sebagai penendang sudut. Ini cara melawan rasisme lapangan hijau ala Alves di penghujung April 2014 silam, yang membuat petinggi FIFA angkat topi buat dirinya.

Sebelum Alves melakukan aksi cerdas ini, Samuel Eto'o sudah mengawalinya. Saat berkostum Barcelona dan bertandang di markas lawan, Eto'o adalah target utama rasisme. Ketika ia menggiring bola, teriakan ala monyet bersahutan di stadion. Apakah ia langsung ngambek lalu keluar lapangan seperti yang dilakukan Kevin Prince Boateng di AC Milan? Tidak. Eto'o malah menceploskan gol dan merayakannya dengan menirukan gerakan monyet di hadapan pengejeknya! Ahaaa, aksi tarian monyet ala Eto'o membungkam para suporter rasis.

Bagi saya, hanya mereka yang punya mental tangguh dan citarasa humor berkelas yang punya gaya unik membalas cemoohan. Tahu, bagaimana anak-anak Jokowi bermain olah kata saat dibully di medsos? Kasihan juga nih orang, mereka dibully hanya karena mereka anak Jokowi. Tapi salut juga dengan caranya merespon para pembencinya. Saya ngakak membaca tindakan Gibran dan Kaesang dalam menghadapi kebencian yang dipadupadankan dengan cemoohan itu bukan hanya dengan santai tapi dengan cerdas dan jenaka.

Papa Doyan Lontong adalah istilah dari Gibran untuk "membalas" tindakan dosen pengecut yang membuat tagar Papa Doyan Lonte. Ada juga istilah "kecebong", "Oey Hong Liong" dan "Herbertus". Foto terbaru dia malah pake topi bertuliskan “Kolektor Kecebong”. Pembela Jokowi dan Prabowo pasti sudah paham dengan istilah ini. Tapi oleh anak anak Jokowi, ketiga istilah ini malah digunakan secara kocak. Hahahahaha...Bagi pendukung Jokowi dan Prabowo yang hobi gegeran, silahkan gelut di luar, jangan di lapak saya yang golput ini. Ndang pisuh-pisuhan kono!

Ada beragam cara menyikapi segenap kebencian dan serangan verbal. Bisa dengan serius bertele-tele, diiringi seringai dan emosi yang memuncak, atau dengan kelembutan kasih sayang. Bisa juga dengan cara santai, tak terduga, kocak, dan membuat lawan merasa gemas. Cara terakhir ini yang bagi saya unik. Kini, Kaesang yang lucu itu katanya dilaporkan kepada polisi soal penodaan agama gara-gara bilang “ndeso” saat melihat anak-anak kecil yang dikomando untuk bilang “Bunuh Ahok…Bunuh Ahok”. Hahahaha.

Embuh sing dinodai iki oponeeee? Sekalian dibikin film saja. Bintangnya siapa lagi kalau nggak Reza Rahadian dan Chuck Norris, sama adik saya Chelsea Islan atau sepupu saya si Natasha Wilona itu. Judulnya, “Kaesang yang Ternodai Laporan Polisi”.
--////--
Keterangan foto: Chuck Norris saat bertamu ke kediaman Natasha Wilona.

foto
____________

Izzatush Shobihah
6 Juli ·

"I am your enemy, the first one you've ever had who was smarter than you.
There is no teacher but the enemy.
No one but the enemy will tell you what the enemy is going to do.
No one but the enemy will ever teach you how to destroy and conquer.

Only the enemy shows you where you are weak.
Only the enemy tells you where he is strong.

And the rules of the game are what you can do to him and what you can stop him from doing to you.
I am your enemy from now on.
From now I am your teacher.

Remember, boy.
From now on the enemy is more clever than you.
From now on the enemy is stronger than you.
From now on you are always about to lose.

You will be about to lose, Ender, but you will win.
You will learn to defeat the enemy.
He will teach you how."

-Mazer Rackham to Ender Wiggin, Ender's Game-
____________

Izzatush Shobihah bersama Fadlil Maulana.
5 Juli · Instagram ·

"Pastikan yang berlebaran bukan lensa, tetapi mata kita."
(Faizal Ramadhan, 28 Juni 2017, 14:15 WIB)

๐Ÿ“ท by @ivan.dimas87
Thank you so much, Dim, for capturing this lebaran moment, before the soldier gets back to work... ๐Ÿ˜„

Foto lawas, pas si Fadlil belum balik ke Sumatera.
Lain kali kalau pulang ke Jombang, main ke rumahku lah, ajak calon istri juga, hehehe... :D


foto
___________

Izzatush Shobihah
4 Juli ·

Sejahat apapun kapal, bila samudera jauh lebih luas, kapal tak akan mampu menyakitinya.
Jadilah layaknya samudera, yang selalu menerima tanpa banyak meminta.
#iZzatQuote

Uploaded on Instagram story by Maulita Isnaini (@maulita_i), July 4, 2017.

Hihihi, yang bikin aja udah lupa pernah nyeplos quote di gambar ini, kalau gak salah dulu ini pembahasan di DM Instagram sama si Lita, tentang kesetiaan di kapal pada pelabuhan.
Tapi daya ingat yang diamanahi kayaknya lebih kuat, malah ngepost pula, wkwk... :D

foto
_____________

Izzatush Shobihah
1 Juli ·

"Temanku bolak-balik bongkar pasang kerudung. Aku geregetan jadinya. Udah gede, masa gak ngerti mana aurat mana bukan?"

Semua butuh proses. Keputusan pakai kerudung atau gak, itu hak dia.
Dampingi, jangan dimata-matai, apalagi maksa!
Kalau kita gak mau ngingetin dia, gak mau bimbing dia sampai dia istiqamah, setidaknya jangan membicarakan dia di belakang.

Percayalah, membicarakan keburukan orang lain sebab mereka enggan menutup aibnya takkan membuat kita berbeda dan menjadi lebih baik.
#iZzatQuote
___________



Tidak ada komentar:

Posting Komentar