Jumat, 16 Desember 2016

Status Facebook 16 Desember 2016

Izzatush Shobihah
16 Desember pukul 16:20 ·

Thank you, Anshori and all UTAC Indonesia members. :)

Link List:
https://goo.gl/W7Ynov >>> Rayuan Pulau Kelapa (Izzatush Shobihah as conductor)
https://goo.gl/AXRpJ9 >>> Thala'al Badru dan Kota Santri (Annisa Ajun as conductor)
https://goo.gl/uXFk7Y >>> Rahmat Quran (Izzah Ling as conductor)
https://goo.gl/OfqmQ5 >>> Kompilasi (including me, Annisa, Yoelisaa and Nheea as the conductors)

‎Ahmad Anshori‎ ke Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) -- UKM PSM UNHASY Tebuireng Jombang
16 Desember pukul 15:59 ·

ini kaaaak.. ^_^

UTAC Indonesia - rayuan pulau kelapa
YOUTUBE.COM

___________

Izzatush Shobihah menambahkan foto profil sementara.
16 Desember pukul 9:52 · 

Saat yang lain cuma bisa MEMBICARAKAN kecantikan di usia muda, beliau justru memberi nasehat untuk bisa MENJADI cantik hingga usia senja. :*

Bersama Bu Hajjah Sul, umi-cantik-sedari-muda-nya IPHI sekecamatan Perak. Cantek tak? ^_^


_________

Izzatush Shobihah memperbarui foto profilnya.
16 Desember 2016 pukul 9:38 · 

Ini logo kita, kawan-kawan. Ini simbol kita, identitas kita.

Buat yang tanya, kenapa pakai Indonesia, bukan Jombang atau Tebuireng aja? 
Pertama, karena di kata "UTAC" sudah ada Tebuirengnya. Insya Allah Unhasy Tebuireng se-Indonesia hanya ada di Jombang, bukan di kota/kabupaten lain.
Kedua, karena itu adalah cita-cita kita: mewakili Indonesia di level dunia, bukan hanya mewakili Tebuireng di tingkat Jombang, atau mewakili Jombang di tingkat provinsi. Semoga suatu saat nanti terwujud.
Ketiga, karena logo ini sudah direstui dan ditirakati simbah.

Kenapa bukan UTC atau UAC aja? 
Pertama, karena UTC tidak mencantumkan Al-Wardah (nama UKM PSM dari nenek moyang kita sejak awal).
Kedua, karena UAC sudah menjadi 'milik' salah satu universitas di Jawa Timur (gak sebut merk ya).
Ketiga, ada nama UTAC, tapi bukan grup paduan suara, melainkan nama perusahaan di Singapura.

Nanti kalau ada waktu luang, kita bisa bahas bareng-bareng jika ada yang gak setuju atau ingin memperbaiki detail di logo ini. Sepakat? :)


___________

Izzatush Shobihah membagikan foto Santrijagad.
16 Desember pukul 9:11 · 

Mbrebes waktu baca "... haturkan selawat untuk nabimu..." dan baru menyadari bahwa kerusakan dan peperangan akhir-akhir ini adalah karena ketidakistiqamahan diri untuk bershalawat sejak dulu. :'(

Saat Allah mencintai seseorang, percayalah, doa atas orang tersebut akan kembali kepada yang mendoakan JUGA saudara-saudara yang jauh di sana.
#iZzatQuote

Allahumma shalli 'ala Muhammad. <3 :="" p="">



Santrijagad
15 Desember pukul 14:20 · 

“Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk menolong saudara-saudara kita kaum muslimin yang tertindas di belahan bumi lain adalah KEMBALI KEPADA ALLAH. Bayar zakatmu, kaji Quranmu, haturkan selawat untuk nabimu, merintih dan memohonlah kepada Allah di ujung malam. Kita harus perbaiki hubungan dengan Allah dan Rasulullah. Jangan sampai kita umat Islam hanya meningkat dalam jumlah, namun menurun dalam kualitas ilmu dan amal. Jika kita tidak memenuhi kewajiban ini, maka kita memang masih bisa meneriakkan protes sesuka kita, namun takkan ada yang berubah. Sebab hanya Allah-lah yang bisa menolong kita.”
_______
Syaikh Muhammad Aslam
Birmingham, Inggris
__________

Izzatush Shobihah
16 Desember pukul 9:06 · 

Tuh, kaaannnn... Terlalu pintar itu menular. :D :D

Farida Ulvi N
16 Desember pukul 5:14 · 

Julukan Timnas Indonesia adalah Burung Garuda, Julukan Timnas Thailand adalah Gajah putih

Menurut alqur'an, Burung vs Gajah dimenangkan burung seperti dalam ayat "Thoiron ababil tarmihim bi hijarotin min sijjil"

Subhanallah, semua tidak ada yang kebetulan. Ketik aamiiin, like and share, dijamin masuk surga tertinggi tanpa hisab...

#ketularan
_________

Status Facebook 15 Desember 2016


Izzatush Shobihah
15 Desember pukul 13:16 · 

Sebagian dari kehidupan istri (wife) ada pada sinyal (wifi).
Ketika kerjaan minta dimanja, pilihannya ada dua: "being a strong wife" atau "being a strong wifi".
#iZzatQuote

Dari pagi buka DuOS cuma bisa akses sampai jam 10an aja. Speedtest normal, akses kompi normal, sampai mindah kabel LAN ke kompinya mas bos, tapi reinstall DuOS sampai 2 kali sehari, ngalah-ngalahin ibu-ibu hamil minum obat tambah darah.

Efeknya, 10 PIN BBM terbengkalai gara-gara setiap kali kirim PM hasilnya bukan centang atau D (apalagi R), melainkan jam dinding.

Thank you, God. It's AMIDuOS' day. -_-


_________

Izzatush Shobihah
15 Desember pukul 7:16 · 

Cuma di Indonesia, sepiring soto atau rawon dan krupuk udang bisa mengubah harga foto yang awalnya hanya 15 ribu untuk 10R menjadi 100 ribu untuk ukuran satu layar hape.
#iZzatQuote
__________

Status Facebook 14 Desember 2016


Izzatush Shobihah
14 Desember pukul 12:00 · 

Ilmu dari masa lalu untuk hidup masa kini dan nanti. (y)
Thank you, Ust. Nouman Ali Khan.
https://www.facebook.com/fajarsylvana/videos/10153951565274608/

Fajar Sylvana
29 Juli 2016 · 

>> Pahami ini dan Jadi Islam yg Benar <<

= WAJIB di Tonton sampai Habis! =
_______________

Selasa, 13 Desember 2016

"Kalau Kamu Mencintai Profesimu, Totallah!"

I'll show you someone great. He should be well-known on the world wide web as well as behind the cameras. If you're one of my beloved silent readers, you will recognize the name. *scroll down please*

Yup! Partner in crime, keyboard player, not too handsome but charismatic busy father, women's idol *jiaaahhh*... etc.

I found him in many chances, and of course, for many teams too. PC Fatayat NU Jombang, PAC Muslimat NU Perak Jombang, Kopwan Perak, IPHI Perak, no idea how many teams we're involved in together.

And one thing for sure, his wife (I call her Mbak Alif) is a beautiful woman and a good friend of mine. So, can you imagine how lucky I am? Hihihi...

Well, off we go.

About 10 years ago, while I was studying at SMA Negeri 3 Jombang, one of my classmates, called Arsika Yunarta (Mbak Ita) was the vocalist of Bubble Band, a famous R&B band in Jombang. One day, I saw the pamphlet of a band event held by a cigarette company. And Bubble Band was the guest star. I saw Mbak Ita's face there and someone on the edge of the band's members. He had sharp eyes, like eagle's. I'd always remembered those eyes since the time. First, I thought he was a bad boy, according to the bottom line of his eyes. But, I was wrong then. I don't know he was or not, but now he is the most religious man I've ever met, even though he's not a son of kiai or something.

Last year, 2015, I met him. Really met him. He was a coach of my choir team of Fatayat Perak. I still didn't know he was the man whose sharp eyes I attracted to, of course. Because my team won the best conductor of the choral competition, I met him again. He was the keyboard player, I was the conductor of Fatayat Jombang. That was an exciting exercise because it was the first time I might discuss what I wanted to share with. All about music, note's dynamics, song's tempo, until the detail of conductor movements. We shared everything each other. Something rare and I got the chance. Can you imagine how happy I was?

Time went by. Finally, I knew that the 'eyes' (or iced?) man on the pamphlet was him. Allah... I had to say sorry because of bad prejudice 10 years ago.

We met again in some agendas, such as in a politics party's conference, in an exercise of Koperasi Wanita's choral team, and IPHI choir. Alla of them let us in, me as the conductor and him as the keyboard player. If Allah lets us meet once more, we'll be in a team of a junior high school choir. I hope He lets...

And, yesterday, December 11, 2016, we had an agenda of IPHI Perak. It was the same 'hole' I've ever come in. The failure of last year competition happened again two days ago. So, it made me think twice: WHY?

So, I needed someone to share. I needed someone to understand the problem. I needed advises to do. I needed someone to give me something new about it. Something simple, certainly. Was it cause of I was not too charismatic or there was something wrong with the team.

And finally, I asked him. TODAY. The following is the conversation of us. Check it out.


All I meant was the team of the 'hole'. I don't want to go in the same 'hole' next time. That I'll find some people of the team don't suit me. So, I asked him.

"Mas Haris lagi online?
Boleh tanya2?"

He answered:
"BOLEH..TANYA APA?"

From this moment, I was a little shocked, hahaha. He used all capitalized words. I worried I had a mistake to him so I had to say sorry, like what he did three days ago. Yeah, he admitted that he copied my style of conducting (I actually didn't know what style he meant) while teaching his students of choir, but they laughed for it. Then he felt guilty because the knowledge he wished to tell caused the audience laughing out loud, and it seemed he thought twice before he said softly since we had a practice with IPHI Perak, "Zah, aku minta maaf ya." He stopped a while, "Aku pernah nyontoh gaya dirigen kamu. Mau aku contohkan ke anak-anak, tapi mereka malah ketawa." Then he quoted a verse "Wailul likulli humazatil lumazah." I didn't know the missing link between the quote and the case.

Of course, I could resist to laugh no more. Hahaha. It was a little thing and he felt guilty. And -cause I was so curious about what style he copied- I asked him, "Gaya dirigen yang mana, Mas?" He said, "Ya pokoknya gaya pean. Aku pinginnya ngasih tahu, malah mereka ketawain. Maaf ya." You know, I won't stop before I get what I am curious about. Then I said, "Coba praktekin, gimana njenengan niru gaya saya." He refused, you know. Hahahaha. Okay, okay, I forgive him, but I can't stop laughing. At least, until he answered my question about what we should build to make a choir better if it had intact voices but no instrument accompanied it and he said, "The note. That's the most important point."

Well, back to the conversation.

I said,
"Sebenernya saya pingin tanya ini dari lama, tapi lupa terus.
Njenengan pernah mboten sih, diundang untuk ndampingi sebuah tim PS, tapi tim itu tidak mau bekerjasama dengan njenengan?
Kalau mereka ngundang njenengan lagi, walaupun ndak ada jadwal di tim lain, kira2 njenengan nerima lagi mboten?
Jangan pake huruf kapital semua ta lah mas, medeni lo. :O "

Then he answered,
"klo mudharatnya lebih banyak drpd manfaatnya.lebih baik sy tinggal.
tp kita jg harus tau alasan tdk mau bekerja sm itu ap profesionalisme?atau ke personal?"

Yeah, it was a little entertaining me when he used lowercase. It seemed he was not angry as I worried about, hohoho.

I said,
"Mmm, kayaknya sih profesionalisme, Mas. Di kasus saya, ada sebagian dari tim itu yang ndak mau nuruti kesepakatan yang dibuat tim."

He answered firmly,
"klo lebih dari 50% tdk suka.lbh baik tinggalkan
klo hny sbagian kecil sj.pertahankan"

From the sentence, I was impressed. He gave something I needed. An assertive decision. That was very cool...

I said,
"Sebagian kecil memang, but they spread influence.
Maksudnya, mereka mempengaruhi yang lain. Maap, maap, bawaan kantor gak pake bahasa Indonesia dengan baik dan benar."

And what he said then made me surprised. Impressed (again). It shut my mouth up and opened my eyes as wide as possible. *halah!*


He replied,
"klo km mencintai profesimu totallah."

Oh, my God. I'd like to send a hashtag #HarisRoseQuote to the words. It was his best briefing or quote or whatever you named.

I said then,
"Great!
Fa idza faraghta fanshab.
Sip! Makasih mas."

But he had said a joke,
"ilmu mu lbh tinggi ...hahahaha
aku gk tau arabnya..."


I had no time to stop impressed, I stalked him then. On his BlackBerry caption. It was about his band, Bubble Band, that was covered on a newspaper for its victory. And you are reading the caption. But, please note! I attach the PIN because I have to make sure that the caption I enclosed is his real BBM account. Beside, he ever published it before on his Facebook account, so I have nothing to worry.

"Janganlah hidup untuk mencari pujian.sy senang temen2.tp sy tdk mau beruforia.semoga Allah meridhoi kita semua({})"

 And the following image was the display picture.

Like I said, he is so religious, right? I never found he lost his time for shalat. Music doesn't make him deceive and forget the responsibility as a father, husband, son, and Allah's servant. 

I'd like to end these words by attaching some photos that including me and him. Why? Because I feel like I'm the luckiest people in the world having a good friend like him. ^_^

Receiving a cup as the best conductor of PC Fatayat NU Jombang 2016. They both were my coaches. 


Rehearsing session with Kopwan Perak choir team for choral competition. I was the conductor, he was the keyboard player. FYI, it was in a garage.


Performing three songs for IPHI Jombang choral competition. I was the conductor and he was one of five judges.


Attending Hari Santri Nasional 2016 at Jombang square. I was the only conductor and he was the only keyboard player.

Rehearsing session for Resepsi Harlah Fatayat NU and GP Ansor. We wore the same maroon stripe of clothes. I wore high heels, by the way, and I was not that high according to him, hahahaha.

Thank you, Mas Haris Rose Sandy, for being our inspiration. Keep outstanding, be humble, and religious. May Allah draw all of us near. Aamiiin.

Status Facebook 13 Desember 2016

Izzatush Shobihah
13 Desember pukul 15:38 ·

"Kalau lebih dari 50% tidak suka, lebih baik tinggalkan.
Kalau hanya sebagian kecil saja, pertahankan.
Kalau kamu mencintai profesimu, totallah."
-Haris Rose Sandy, saat diskusi tentang hater dalam tim, 13 Desember 2016-

Sendika dhawuh, Pakpuh. ^_^

_________

Izzah Ling memperbarui foto sampulnya.
13 Desember pukul 10:11 · 

Ingin hidup lebih indah dan berwarna?
Hadirkan cahaya atau jadilah cermin yang memantulkan cahaya itu.
Karena dalam kegelapan, semua warna sama.
#iZzatQuote

With UTAC Indonesia, 26 November 2016
The image was taken from https://www.youtube.com/watch?v=lZuGjgLm2lg


_________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
13 Desember pukul 7:52 · 

6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
13 Desember 2010 · 

Barangkali aku akan lega setelah menamparmu..
Namun itu sama halnya dengan melemparmu dengan lumpur: kau mungkin bisa mengelak tapi tanganku terlanjur kotor..
_________

Izzatush Shobihah
13 Desember pukul 7:38 · 

And it's released: Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) Indonesia on YouTube! :*
Kompilasi sebagian lagu di acara wisuda Unhasy 2016 kemarin. Semoga tahun depan penampilannya jauh lebih baik lagi.
Thank you, Anshori. I'll make sure Izzatush Shobihah will subscribe you. :D

PS: Sorry for the messy notes and voice. ;)

‎Ahmad Anshori‎ ke Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) -- UKM PSM UNHASY Tebuireng Jombang
12 Desember pukul 16:25 · 

liat ini aah...
https://www.youtube.com/watch?v=eeJb8U55yhI&feature=youtu.be
___________

Status Facebook 10-11 Desember 2016

Izzatush Shobihah menambahkan 3 foto baru.
11 Desember pukul 12:43 · 

Tugas ngelatih tim PS Muslimat ranting, lanjut perform IPHI cabang, dan rapat KKL selesai tuntas semua, saatnya dolanan bareng si kecil. 🎠🎠🎠
Family time. Cellphone will be off. Thank you. 🙏




_________

Izzatush Shobihah
10 Desember pukul 13:08 · 

Diplomasi adalah mengatakan sesuatu yang paling menyakitkan dengan cara yang paling menyenangkan.
Misalnya, diam.
#iZzatQuote
__________

Jumat, 09 Desember 2016

Status Facebook 9 Desember 2016

Izzatush Shobihah menambahkan 3 foto baru.
9 Desember pukul 13:26 ·

Dalam satu hari, saya mendapatkan dua gambar yang logonya sama, tapi isi (termasuk nilainya) agak berbeda.

Wait! Ini bukan provokasi.

Gambar pertama (yang konon bersumber dari akun Twitter MURI https://twitter.com/MURI_org, tapi ketika saya cari di Twitter, fotonya sudah tidak ada) isinya tentang 'penolakan'. Saya bukan pendukung atau penolak Aksi Super Damai 212, tapi saya agak menaikkan sebelah alis waktu membaca isi gambar pertama ini. Ada yang beda. Agak 'emosional'.

Karena saya penasaran bagaimana komentar masyarakat mengenai foto ini, saya kunjungi langsung halaman Facebook MURI (https://www.facebook.com/MURI.org). Ketemunya adalah gambar kedua (screenshoot ada di gambar ketiga). Isinya tentang klarifikasi, sesuai statusnya. :)

Ya sudah, yang penting sudah diklarifikasi kan? Tidak perlu ada boikot lagi lah.
Katanya Bhinneka Tunggal Ika, masa gak sependapat dikit, diboikot.
Gak sepemikiran dikit, diboikot.
Gak mendukung dikit, diboikot.
Jadi teringat Rasulullah yang diboikot kaum Quraisy hanya karena perbedaan pandangan. Really miss him. <3 :="" p="">
Maaf, kalau saya posting sekarang juga. Ada prioritas lebih yang membuat saya melakukannya, walaupun harus melanggar prinsip saya sendiri, yaitu tidak menyebarkan sesuatu sebelum 2 x 24 jam setelah membacanya. Once more, sorry.




__________

Izzatush Shobihah
9 Desember pukul 7:45 · 

Pernah ketemu orang yang sedang beribadah dilempar tahi sapi oleh pembencinya, lalu dia membalasnya dengan hal lain yang serupa?
Suatu saat anakku harus tahu bahwa Rasulullah tidak sependendam itu.
Bertahan walau dikucilkan.
Mengalah walau diganggu saat beribadah.
Melawan hanya jika diserang.
#iZzatQuote
_____________

Kamis, 08 Desember 2016

Status Facebook 8 Desember 2016

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 13:39 · 

Allahumma shalli wa sallim 'alaih. <3 p="">
And he finally answered me. Jeng F, maap ya, tak sewa dulu kangmasnya. :D
Gomawo, ajussi... (y)

Intinya, shalawat asyghil dicantumkan Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan dalam kitab beliau Al-Kawakib al-Mudhi'ah.
*mari ngene kari nggoleki halamane*




Zia Ul Haq
8 Desember pukul 13:14 · 

SHALAWAT MLIPIR

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

“Duh Gusti, limpahkan rahmat atas Baginda Muhammad, dan sibukkan orang-orang zalim dengan orang-orang zalim, dan keluarkan kami dari kungkungan mereka sebagai orang-orang yang selamat. Serta limpahkan pula rahmat atas keluarga dan sahabat beliau semua."

Shalawat ini sempat ngetren di era Orde Baru, khususnya di Jakarta. Dipopulerkan oleh radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi'iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi'i (wafat 1406 H). Kalangan ikhwan-akhwat tentu familiar dengan shalawat ini, karena pernah jadi intro lagu salah satu grup nasyid beken lawas. Ada yang menyebutnya 'Shalawat Dzalimin', 'Shalawat Salimin', atau 'Shalawat Asyghil'. Dulu saya memakai istilah 'Shalawat Sibuk', namun kayaknya lebih pas kusebut 'Shalawat Mlipir', alasannya ada di paragraf akhir.

Banyak kalangan yang mengamalkan dan mendendangkan shalawat ini menisbatkannya kepada Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan (wafat 1122 H). Sebab, shalawat ini tercantum di dalam kitab kumpulan shalawat beliau, Al-Kawakib al-Mudhi'ah. Namun di situ beliau 'hanya' mencantumkan, bukan mengarang redaksinya. Di ensiklopedi besar, Afdhalu as-Shalawat, susunan Syaikh Yusuf An-Nabhani (wafat 1350 H) pun tak saya temukan. Kemudian kutelusur melalui Mbah Google dan menemukan data lain bahwa shighat shalawat ini jauh lebih tua.

Konon, susunan shalawat berisi doa ini kerap dipanjatkan oleh Imam Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H), canggah Rasulullah. Salah seorang tonggak keilmuan dan spiritualitas umat di awal masa keemasan umat Islam. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.

Bagi beliau, kekacauan politik tak boleh sampai mengganggu proses pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, ilmu pengobatan, geografi, astronomi, kimia, sastra, mulai berkembang dan diminati. Maka di setiap qunut, beliau berdoa sebagaimana shighat shalawat di atas.

Biar sajalah para peminat kekuasaan bertarung berebut jabatan dan sibuk dengan urusan mereka, asal tidak merecoki aktivitas keilmuan dan keagaamaan serta memolitisasinya. Dengan sikap tenang serta setia pada pematangan ilmu dan spiritualitas, beliau dan para murid mampu menyongsong masa transisi itu dengan baik.

Valid atau tidaknya informasi ini, memang perlu kita periksa lagi dari sumber-sumber yang mu-tabar. Namun spirit dari shighat shalawat dan latar belakang kisahnya selalu pas dengan kondisi kehidupan kita, yang mulai lalai dengan isu-isu riil kehidupan nan konstruktif, malah 'ketungkul' dengan perkara politis destruktif.

Hari ini, bisa kita liat negara-negara Timur Tengah hancur di berbagai aspek kehidupannya sebab perebutan kuasa, atas nama apapun. Boro-boro untuk pengembangan ilmu pengetahuan, untuk memenuhi sandang pangan papan pun kepayahan, mereka harus mulai dari awal.

Semoga kita semua juga tetap setia pada proses ngaji seumur hidup dan dituntun oleh Allah agar bisa 'mlipir', keluar dari ketiak pertempuran zalimin dengan aman, selamat sentosa. Biarlah bertarung para gajah, namun jangan sampai pelanduk mati di tengah-tengah.

Shalla Allahu ‘ala Muhammad!
<3 p="">____
Krapyak, Kamis Wage, 10 Mulud 1438

-----------
NB: Status ini jawaban dari statusku sebelumnya, 2 Desember 2016.

____________

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 13:04 · 

"Pak, ada teman saya yang bilang, 'Kalau pingin mengenal Allah, ya kita harus 'keluar' dulu, jadi kafir atau ateis dulu, biar objektif.' Itu bener gak sih, Pak?"
"Mau mengenal kok malah menjauh? Kenalan itu ya didekati."

Dan meskipun saya lupa nama lengkap beliau yang menjawab pertanyaan saya waktu awal-awal S1 ini, kalimat yang beliau ucapkan sampai sekarang masih tertancap di sel otak saya.

Bahwa mengenal lebih dekat itu lebih 'menghasilkan' daripada mengenal lebih jauh.
#iZzatQuote
__________

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 10:09 · 

A: (ngambil kaca meja) "Mas, kaca ini ukurannya berapa?"
B: (melihat kaca) "Itu 0,25 kayaknya, Mb."
A: "Kalau ukurannya dijadiin segini, bagus gak?"
C: "Ukuran gak jadi persoalan, yang penting kesetiaan."

Mmmm...
_________

Rabu, 07 Desember 2016

Status Facebook 7 Desember 2016

Izzatush Shobihah memperbarui foto sampulnya.
7 Desember pukul 13:46 · 

Belajar adalah proses.
Saling memberhasilkan adalah sukses.
#iZzatQuote

With choir coordinators and bass singers of UTAC Indonesia after show.
Tim sopran dan alto yang pink-pink itu gak ngerti pada nyebar kemana. :D
Yang pasti, style-nya Fauzi bikin mata melek, hihihi.  ^_^ — bersama Dicky Pratama, Mahmud Adalagi, Achmad Fhauzee Hubbunnabi, Evita Faishol, Ani Winarsih, Rhaden Syahid, Hafi Setiawan, Ahmad Anshori dan Izzah Ling.


____________

Selasa, 06 Desember 2016

Status Facebook 6 Desember 2016

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
6 Desember 2016

Kak Toez. 🌵🌵🌵
_________

Izzatush Shobihah
6 Desember pukul 10:27 · 

Membela agama bisa dimulai dengan memilih istri shalihah, bukan memelihara amarah. 😉 
#iZzatQuote
___________

Status Facebook 5 Desember 2016


Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
5 Desember pukul 13:53 · 

6 tahun yang lalu, saat 5 orang adik kelas yang semuanya cowok mendadak duduk bersila membentuk lingkaran, sayapun mendadak jadi narasumber gadungan. Mahasiswi yang lewat langsung menghindar sambil tersenyum demi melindungi telinganya dari pembahasan tak senonoh.

"Mb Izzah, aku mau tanya. Tapi jangan diketawain ya?"
"Iya, tanya apa?"
"Aku tanya gini dengan tujuan murni pengetahuan sekaligus persiapan kalau nanti udah nikah, Mb."
"Iyoooo, ngerti! Arep takon opo?"
"Mmmm... Caranya pakai pemb*lut itu gimana sih, Mb?"

Yang pasti, saat itu langsung saya jawab, bukan saya praktekkan.
Awalnya mereka memang malu-malu, 10-20 menit kemudian tanyanya udah mulai 'cerdas'.

"Mb Izzah, kasih tau dong gimana caranya KB alami!"
"Nikah dulu deh, baru tak kasih tahu!" *hadeeehhh!!!*

"Mb Izzah, gaya 38 itu gaya yang gimana?"
"Gaya sakit gigi!" *ampun dah!*

Dan sekarang saya penasaran, mereka udah nikah belum ya?
Ah, jangan tanya. Nanti bisa kena pasal 335 atas tuduhan perlakuan tidak menyenangkan.

6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
5 Desember 2010 · 

Kajian seksologi di hadapan 5 orang klien..
______________

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
5 Desember pukul 13:24 · 

Membela agama bisa dimulai dengan memilih istri shalihah, bukan memelihara amarah. 😉 #iZzatQuote
____________

Izzatush Shobihah
5 Desember pukul 9:14 · 

Yakin banget, mereka yang berangkat ke aksi 212 adalah para pecinta Al-Quran, terlepas dari apa tujuan pencetus ide aksi mengadakannya dan untuk siapa aksi itu dilakukan.

Dan -seperti biasanya- pendapat ulama yang harusnya ditulis seluruhnya, oleh si pengaduk buih itu dipotong sebagian untuk lebih membuat suasana menjadi lebih dramatis (kalau tidak boleh dibilang buihnya lebih keruh).

Hanya bambu tangguh yang bisa tetap berdiri menghadapi angin ribut.
Gus Mus, Prof. Nadirsyah, I'm proud of you. We are proud of you.
#iZzatQuote






Nadirsyah Hosen menambahkan 4 foto baru.
4 Desember pukul 10:58 · 

Klarifikasi Nadirsyah Hosen soal buih

Ada pihak yg berperan utk meNenangkan umat. Ada yg ambil peran lain yaitu utk meMenangkan umat. Saya selalu ambil peran yg terakhir ini, yaitu bagaimana umat ini cerdas dan menang secara kualitas. Tidak sekedar bangga dg jumlah. Term buih yg saya maksud ditujukan kpd kerumunan (cek lagi twit saya) bukan pada individu. Respon sebagian pihak itu seolah saya merendahkan kualitas individu yg berada di sana. Keliru!

Yang saya soroti adalah strategi pergerakan umat. Berkerumun itu membuat gerakan umat mudah terbaca, mudah diombang-ambingkan dan mudah dimanfaatkan. Ngurusi 1 orang saja kita harus mengeluarkan resources umat yg terbatas ini sampai ratusan miliar rupiah utk 3 kali aksi, termasuk biaya pengamanan TNI/Polri.

Kita masih berupa kerumunan, belum strategis, taktis dan visioner. Yg disebut pemimpin umat skr adalah mereka yang lantang berteriak dan mengumpulkan kerumunan. Gak usah pakai dalil dan riset. Cukup bisa teriak mengumpulkan kerumunan maka dia dianggap pemimpin. Pada titik ini saya ingatkan lewat twit saya agar jgn berbangga dg jumlah yg sdh diingatkan Nabi dg istilah bagai buih. Kita harus mulai geser cara pandang dari kuantitas ke kualitas.

Mengenai hadis soal buih, sudah saya tulis penjelasannya dan dimuat di website saya dan website lainnya.

Itu yg sebenarnya saya maksud. Saya bicara strategi pergerakan meningkatkan kualitas umat menegakkan kembali peradaban Islam yg porak poranda.

Tapi bukankah yg hadir di monas jg banyak org2 yg berkualitas? Betul. Tapi sekali lagi yang saya soroti bukan individu tapi kerumunan-nya. Jadi saya tdk merendahkan para tokoh dan ulama yg hadir. Fokus saya pada strategi dan kualitas umat secara umum. Al-'ibrah bi umumil lafz la bi khususis sabab. Ini bukan spt yang disangka sebagian pihak: al-'am urida bihi al-khas (kalimat kerumunan itu umum dan bermakna umum, bukan khusus ke individu).

Banyak netizen mencaci maki saya. Gak apa2 saya terima. Perlu ada orang yang "tega" mengingatkan umat. Saya sediakan diri saya menjadi samudera yg menampung keluh kesah, sumpah serapah dan caci maki para buih. Mungkin ini caraNya Allah mengingatkan kita semua agar kita lebih taktis, stategis dan efektif membangun kembali peradaban Islam agar buih bisa berubah menjadi gelombang dahsyat🙏 Amin Ya Rabbal 'Alamin

Salam ta'zim dan mohon maaf,

Hamba Allah yang dha'if dan faqir

Nadirsyah Hosen
__________

Izzatush Shobihah
5 Desember pukul 7:32 · 

Siapa bilang kenangan hanya mengingatkan pada penderitaan?
Di antara fungsi kenangan dan pengingat ulang tahun adalah membantu pembersihan pertemanan yang tidak meningkatkan kinerja, tidak memperbaiki kualitas diri, atau tidak membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna. :)
#iZzatQuote

*bersih-bersih kontak*
_____________

Status Facebook 3 Desember 2016


Izzatush Shobihah menambahkan sebuah video baru: Video Kaleidoskop Izzatush.
3 Desember pukul 11:16 · 

2016 is the year of choir. :D
2017 will be the year of success. *aminono ta lah reeekkk!!!*

#yearinreview2016

https://www.facebook.com/Izzah.myori/videos/10205932207904486/
____________

Izzatush Shobihah
3 Desember pukul 8:45 · 

Kemarin saya dicurhati ibu-ibu yang anaknya dikecewakan karena haknya direbut oleh temannya.
Si anak biasa-biasa saja dan menjawab pertanyaan saya, "Gak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian, Mb. Saya doakan semoga dia segera sadar dan Allah mengampuninya."

Si anak lapang dada, tapi si ibu tidak terima. 
Walaupun tidak terima, si ibu-ibu ini tidak marah atau protes ke siapa-siapa. Yang dia lakukan adalah shalat dan berdoa kepada Allah untuk orang yang telah mendhalimi anaknya.

Inti doanya:
Ya Allah, hari ini anakku disakiti oleh temannya. Hamba merasa sakit hati. Hamba mohon, Ya Allah, AMBIL NYAWA orang yang telah menyakiti anakku itu agar tidak ada lagi yang disakiti setelah anakku.
Tapi jika Engkau masih sayang padanya, hamba mohon JANGAN BERI DIA KETURUNAN agar tidak ada lagi yang seperti dia.
Tapi jika Engkau masih juga sayang padanya, hamba mohon 
BERI DIA KETURUNAN CACAT yang membuat orang-orang yang ada di sekitarnya kecewa padanya.

Mengerikan?
Saya yang mendengarkan curhatnya biasa-biasa saja, tidak ada masalah. Yang saya khawatirkan adalah 'posisi' si ibu di hadapan Allah. Sebagai ibu, sekaligus sebagai orang yang teraniaya.

"Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
[Terjemah Quran Surat Al-Nisa' ayat 148]

Allah, maafkan kami jika kami pernah mendhalimi saudara kami.
#iLingPrays
_____________

Status Facebook 2 Desember 2016


Izzatush Shobihah
2 Desember pukul 14:14 · 

#BukanEndorse #SeeTheQuote

Hari ini ada yang mancing amarah. Ndilalah, Allah justru mengajak lensa mata tamasya ke gambar dari Mas Mansyur ini. *gomawoyo, Mansyur oppa*

Karena masih belum 'percaya' sama haditsnya sebelum lihat kitab dan syarahnya (katanya hadits ini ada di kitab Shahih at-Targhib wat-Tarhib, dan eyke belum punya kitabnya ciiin), mau gak mau nyari 'penguat' lainnya di sumber yang lebih tinggi (dan saya punya): Al-Quran.

Dan...
Allah mempertemukan... Thanks Allah. :'(

"… Dan apabila mereka marah segera memberi maaf."
[Terjemah Quran Surat Asy-Syura ayat 37]

"…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." 
[Terjemah Quran Surat Ali ‘Imran ayat 134]



Mansyur Ridho
2 Desember pukul 12:37 · Wonocolo · 

Antara fokus ke quotenya atau ke promo hari terakhir.
_____________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
2 Desember pukul 13:50 · 

Mmmmm....

4 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
2 Desember 2012 · 

Kecelakaan merugikan diri sendiri & menyusahkan orang yg dicintai
-Kemenhub-

*juga berlaku utk yg suka kencan di kamar*
____________

Izzatush Shobihah bersama Zia Ul Haq.
2 Desember pukul 7:53 · 

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

"Ya Allah, muliakanlah junjungan kami Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau semuanya, sibukkan orang-orang dhalim dengan orang-orang dhalim, dan keluarkan kami dari kungkungan mereka dengan selamat.”

Baru dengar tentang shalawat asyghil (shalawat 'sibuk') dan masih mencari sumbernya.
Tapi sepertinya saya tahu kemana harus berguru. ^_^


___________

Status Facebook 1 Desember 2016


Izzatush Shobihah
1 Desember pukul 15:10 · 

Mata kuliah favorit boleh Filsafat Barat, lulus kuliah jadi peternak lele, gak bakal ilang filsafatnya di tengah kolam kalau pas kuliah beneran cari ilmu.

Apalagi ada harapan dan anggapan yang nggak banget. Mulai dari "Lulus kuliah ya harus dapet pekerjaan bergengsi" (padahal pas kuliah leha-leha aja tuh), "Anakku tak kuliahkan biar bisa punya kerjaan lebih baik dari bapaknya" (tapi si anak sama sekali gak mau susah di awal, bahagia belakangan), hingga "Kuliah tinggi-tinggi kok jadi sopir taksi. Gak kasihan sama ijazahnya?" (padahal yang kita makan harusnya rezeki halal, bukan ijazah).

Makanya, kalau kuliah niatnya ditata. Beneran cari ilmu.
Cari ijazah? Gak semua kerjaan butuh ijazah. Jagal sapi, misalnya, seniman atau gamer profesional juga.
Cari gelar? Type X aja dah!
Cari gengsi? Coreeettt!!!
Cari istri? Mmmm....



Saptuari Sugiharto‎ ke Belajar Wirausaha Bareng Saptuari
1 Desember pukul 7:20 · 

MEMANG HARUS REALISTIS..

Pernah membaca sebuah headline koran pagi saya tidak lagi terkejut: RIBUAN SARJANA MELAMAR JADI DRIVER GOJEK!

apa salah? Enggak tuh.. 
apa gengsi? Sudah mau 2017 makan gengsi ya mati.. 
kerjaan halal kok, lakukan saja walau harus berpanas ria wira-wiri di tengah kota..

Ada sebagian orang yang berfikir kuliah adalah jalan lurus tanpa liku-liku untuk meraih pekerjaan yang mapan. Jadi mahasiswa begitu bangga, orang tua pun berharap anaknya segera dapat kerja, berdasi dan wangi.. berangkat pagi pulang malam hari, tiap awal bulan wajah cerah menerima gaji.

Padahaaal.. dalam perjalanannya hati tidak bisa dibohongi, berapa banyak yang kuliah hanya untuk mengejar nilai dan ijazah, bukan mengejar ilmu. Pokoknya yang penting lulus dulu, soal kerjaan bisa belakangan.. kepepetnya ya jualan! Hehe

Namun banyak yang sekarang sudah jualan walau belum lulus dari kuliah, mereka bergerak lebih cepat ketika teman-teman di kampusnya masih asyik pacaran dan nongkrong saja..

Apakah berbisnis harus sesuai bidang ilmu?
Eh ternyata enggak tuuu..

Waktu jadi tamu di Kick Andy Oktober 2011 lalu, saya dan 3 orang lainnya dibredel oleh Andy F. Noya karena punya usaha yang beda dengan latar belakangnya.. 
ada yang lulusan Geodesi ITB jualan busana muslim
Ada yang lulusan Ekonomi UNS jualan Boneka.
Ada yang lulusan teknik informatika jualan pecel lele..
Saya sendiri lulusan Geografi Pengembangan Wilayah UGM jualan souvenir dan kuliner..

Salah? Enggak ternyata.. jalan halal kok!
Di kemudian hari saya ketemu orang-orang dari beragam bidang ilmu yang akhirnya berwirausaha dengan beda ilmu waktu kuliahnya..

Ada kawan saya seorang dokter yang memilih tidak praktek dan jadi pebisnis property..
Ada arsitek dari UGM yang malah jadi MC dan penghibur dengan band pengiringnya..
Ada lulusan teknik industri yang memilih jualan roti..
Atau sarjana hukum yang berbisnis rentalan mobil, disebelahnya kantor notaris kawan kuliahnya.. 
ada lulusan teknik sipil yang malah membuka bengkel..

Salah? Enggaak tuh!
Kadang kalau soal rejeki gak lagi mikir "ikuti passionmu!" ... tapi jadi "ada duitnya enggak disitu?"

Buat mahasiswa mulailah cari peluang dari sekarang.. 
Gak usah gengsi! makan gengsi hanya menyiksa diri sendiri..

Dan tetep, aturan dasar harus diikuti, carilah hanya REJEKI HALAL..

Yang halal akan membawa keberkahan, keselamatan, dan ketenangan..

Yang haram akan membawa pada kegelisahan, kecelakaan, dan kehancuran..

Ingat, tidak seterusnya bisa bersandar pada papa mama dan ayah bunda! Mereka ada jatah hidup yang waktunya akan habis meninggalkanmu selamanya..

Gitu yaa..
@Saptuari
_____________

Izzatush Shobihah menambahkan 4 foto baru — bersama Suszie Chung dan 3 lainnya.
1 Desember pukul 11:52 · 

Rezeki anak shalihah. Dapet kiriman dari kurir dan koki cantik, Mb Fajrin, di hari ultah suaminya.

Hepi besde, Mas Aris Prasetyo Hadi. Semoga makin sukses, lancar rezekinya, segera punya momongan. 🍜🍝🍛🍲🍱

Nyak Chung, naik pelaminan dulu ya, baru punya momongan. :D :D :D





__________

Izzatush Shobihah
1 Desember pukul 10:27 · 

In a right time, a man's silence is the new sexy.
#iZzatQuote
_____________

Rabu, 30 November 2016

Status Facebook 30 November 2016


Izzatush Shobihah
30 November pukul 13:12 · 

Sebagian wajah pria ada di motornya.
#iLingGets
___________

Izzatush Shobihah membagikan video Opini.id.
30 November pukul 10:07 · 

Ambil ilmu barunya, abaikan unsur politiknya.
Karena kalau udah nyinggung politik, biasanya obrolannya menjurus ke SARA.
Kalau ngomongin SARA mulu, trus ZAINAB diabaikan, gimana perasaan Si Doel tuh? :/

https://www.facebook.com/Opinidotid/videos/1143620812354129/

Opini.id menambahkan sebuah video baru: Fakta Air Dalam Botol.
30 November pukul 19:02 · 

#Opini

Tonton deh video ini, biar gak salah botol. #eh
__________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
30 November pukul 7:17 · 

Dulu siapa ya yang taruhan gini? :D :D

4 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
30 November 2012 · 

"Pasti cowok! Aku berani Dji Sam Soe kalo anak Mb Izzah cewek!"
"OK, Dunhill kalo anak Mb Izzah cowok!"

*kurang aziz!!*
__________

Status Facebook 29 November 2016


Izzatush Shobihah
29 November pukul 15:23 · 

And it happens ALMOST everyday in front of my office.
Bedanya, kalau di video ini 'nagih'nya pakai triplek atau kardus bertuliskan "OM TELOLET", di depan kantor nagihnya pakai kode: kedua lengan disilangkan di depan wajah, tangan menggenggam lalu jempol digerakkan seperti memencet tombol remote PSP.
Selain itu, kalau di video ini kendaraan yang sering 'menjawab' adalah bus Shantika, di depan kantor justru siapapun yang punya klakson serupa. Seringnya sih bus Restu, Sugeng Rahayu, Mira, dan Eka.

Dan hasilnyaaaa...
Bukan cuma teloleeettt yang membahana, tapi juga nada baris terakhir dari lagu Gundul Pacul. :D :D

Kalau udah kayak gini, rasanya pingin nangis. Menangis sedih, sekaligus terharu.
Sedih karena anak-anak kehilangan lahan terbuka untuk bermain sehingga mereka mencari hiburan di pinggir jalan raya. Berbahaya?
Bagi anak-anak mungkin itu adalah kesenangan tersendiri. Bagi yang mementingkan isu SARA, entahlah...
Terharu karena sopir bus yang dikenal lebih gahar dibanding samurai Jepang itu justru sayang anak-anak.

Ya sudah, ayo mandi dulu terus ngaji ya, Adik-Adik!

https://www.facebook.com/riyadh.asari/videos/342119299499538/

Riyadh As'ari bersama Aris Kyko dan 30 lainnya.
26 November pukul 18:24 · 

Om TELOLETTTTTTT
__________

Izzatush Shobihah bersama Nurul Lathifatul Hakimah dan Izzah Ling.
29 November pukul 12:40 · 

I wish I'd been graduated.
But, I know why Allah didn't let me. 
I haven't said thanks to Google, MS Word, and PDFs.
#iZzatQuote


Senin, 28 November 2016

Galeri UTAC di Wisuda Universitas Hasyim Asy'ari 2016


Alhamdulillah, 9 kali latihan bersama coach dan beberapa kali pertemuan antarmember akhirnya terbayar sudah. Agak dramatis sih sebenernya, mengingat waktu gladibersih di arena wisuda, lokasi yang udah dipasangi panggung justru banjir selutut pria dewasa. I think I read your imagination recently. :D

Karena banyak hal yang menghambat, akhirnya gladibersih di hari Jumat tanggal 25 November 2016 terpaksa dibatalkan. Tau kan apa artinya itu? Yap! We had no preparation on the stage. Bahkan saya saja gak tahu posisi dirigennya seberapa di hadapan tim saya nanti.

Daripada menunggu banjir surut (iya kalau surut, kalau harus disedot dulu gimana?), tim yang masih berada di kampus langsung merapat untuk membungkus kaos untuk semua personil dan membungkus hadiah mini untuk mereka yang gak pernah absen latihan. Hadiah mini ini sekaligus sebagai tanda bahwa dia bisa ikut perform di wisuda 2017 tanpa ikut audisi. Keren kan? ;)

Oke, back to Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir -UTAC- Indonesia.

Kita mau coba evaluasi -lebih tepatnya introspeksi kali ya, hehehe- tentang penampilan kita di wisuda yang tumben-tumbenan tahun ini dilaksanakan di hari Sabtu. Pan biasanya Ahad, Bang. :)

Kita mulai dari yang kita rasakan sebagai penyaji di atas panggung.

Pertama, we'd almost lost our voice out of stage. Kenapa? Karena kita gak ngerti microphone segitu banyaknya itu power volumenya seberapa, AC outdoor yang ada di sekitar tim itu blowingnya seberapa, juga jarak kontak dirigen dan pasukan jaraknya seberapa. Intinya, suara kita gak kedengeran dengan jelas karena kendala mic yang gak peka. Kalau tahun kemarin kita yang gak sensi sama keberadaan mic, justru tahun sekarang kita yang peka, gantian micnya yang gak nyala. Hehehehe. All right, first of all, mic.

Kedua, koordinasi antara sie acara dan tim UTAC agak low. Sekitar 2 lagu yang ditampilkan terpaksa diberhentikan di tengah nyanyian gara-gara sie acara mengirimkan kode dadakan untuk berhenti.

Ketiga, trobel internal. UTAC had something wrong. Di sebelah mananya? Catat ya. 
A. Dari koreografi. Lagu Gambang Suling bahkan gak kompak koreo untuk canon session-nya. 
B. Dari ekspresi. Ekspresi pasukan seringkali harus dikode dulu oleh konduktor untuk bisa senyum.
C. Dari partitur. Ada sebagian member yang belum hafal beberapa lagu. Ada juga satu lagu, Shalatun bi Salamil Mubin, yang gagal disajikan karena latihan pas rehearsal session masih belum fix style, nada dasar, tempo, dan transposenya. Nah, ketika dirigen sudah memberdirikan pasukan, tim player justru masih mencari dimana cadence-nya. Duh, Gustiiii. Endingnya, pasukan tetap berdiri, dirigen kembali ke tempat karena lagu dibatalkan dan diganti lagu lain (plus dirigen yang lain pula).
D. Dari dirigen. Ini adalah koreksi yang kebetulan sama antara saya pribadi sebagai pembina dirigen dan tim player yang kadang menemui kesulitan karena ketidaksesuaian antara kode dan birama dari dirigen dengan partitur musik. Sempat ada masukan untuk menganulir dirigen tersebut, namun saya rasa itu bukan jalan keluar yang tepat. Kalau ada seseorang yang BELUM BISA, mengapa harus mengecapnya sebagai orang yang TIDAK BISA? Karena saya tahu, dia sangat ingin menjadi dirigen yang menguasai banyak lagu dan membangun komunikasi yang baik dengan tim yang dipandunya. ;)

Keempat, masalah waktu latihan. Tahun 2015, latihannya sengaja dibikin ngerapel alias 10 hari berturut-turut karena waktunya tidak memungkinkan untuk disela hari istirahat. Karena member gak nyaman, akhirnya tahun ini latihannya dibuat seminggu dua kali, yaitu setiap Sabtu dan Minggu. Namun ternyata, seminggu dua kali juga masih kurang efektif. Banyak member yang lupa dengan partitur, belum lagi yang disela kuliah, hingga alasan lain yang jika diurut bisa bejibun.
Akhirnya, saat evaluasi internal kemarin, kita sepakat untuk latihan rutin, baik itu 2 hari latihan 1 hari libur atau 3 hari latihan 1 hari libur, kita lihat kondisi rehearsal session untuk wisuda 2017 besok.

Kelima, masalah tempat latihan. Kita serempak menyatakan bahwa latihan outdoornya masih kurang. Saat latihan tahun ini, kebanyakan indoor di ruang pertemuan dosen. Ingin latihan outdoor di koridor antara ruang rektorat dan ruang fakultas di gedung lama, tapi kondisinya tidak memungkinkan karena banyak dilalui mahasiswa yang akan kuliah. Mungkin untuk latihan tahun depan, koridor antara aula dan ruang LP3 di lantai 3 gedung lama bisa dipertimbangkan, hehehe.

Keenam, dokumentasi. Ya. Harapan untuk bisa go public agaknya lebih terealisasi karena ada fotografer yang mengabadikan momen wisuda kemarin. Masalahnya cuma satu, saat lagu penutup -yang memang kita harapkan untuk direkam- yaitu lagu Yamko Rambe Yamko dan Perahu Layar, justru memori kameranya habis. Aaaaarrrggghhhh!!! Ottokeeee... *pukul-pukul pundak satpam* :D :D

Well, dari 6 hal yang gak sreg itu ternyata orang-orang di luar sana (maksudnya di luar panggung, alias penonton) justru banyak yang menanggapi positif. 

"Evita!" sapa seorang bapak, lalu mengacungkan jempolnya ke arah tim UTAC.
"Aku suka sama dirigennya yang pakai high-heels itu." Setelah saya intip, ternyata cuma saya yang pakai jinjit tinggi. Nasib badan semampai, semeter gak sampai, hahaha.
Sampai-sampai, pelatih UKM PSM tahun 2011 memberikan ibu jarinya ke atas sambil menuntun tongkat jalannya.

Itu yang disampaikan secara lisan. Saya sih gak seberapa tertarik dengan komentar lisan yang bisa saja hanya silat lidah.

Yang membuat saya puas adalah adanya member yang menangis terharu saat saya memandu lagu Mars dan Hymne Unhasy. Ditambah lagi 'laporan' dari dirigen lain yang mengatakan bahwa pada waktu yang sama, beberapa ibu-ibu yang duduk di sofa VIP juga meneteskan air mata. Plus, lagu Yamko Rambe Yamko dan Perahu Layar mampu mengajak penonton bergembira. Alhamdulillah, tugas kami menyampaikan pesan dan menghibur penonton agaknya cukup terlaksana. :)

Selain itu, perform kali ini member lebih mudah senyum saat dikode dirigen. Komunikasi lebih terjalin, apalagi saat ada perubahan tempo dan dinamika. Member juga tidak 'serame' dulu saat di atas panggung. Ponsel lebih 'aman'. Tidak ada kipas selain kipas tim, apalagi kipas kardus air mineral. Wajah tidak tampak pucat atau lelah, karena make up dimanfaatkan dengan benar. Sehingga kejadian tahun 2015 lalu -yang satu lagu sampai 15 menitan dan jelas itu merampok suara mereka- tidak perlu terulang lagi.

Habis perform, langsung ramah tamah di gedung baru, evaluasi sebentar di lantai 2 gedung barat, sekaligus membagikan kaos dan bisyaroh. Setidaknya mereka layak mendapatkan 'label' professional choir singers. :)

Okay. Ready to go public, guys? ;)

Ramah tamahnya Mb Evita dan Hafi. Maksudnya Mb Evita ramah ke Hafi dengan mengisi penuh piring Hafi dan Hafi ramah ke Mb Evita dengan menyertakan dua jarinya biar 'kembar', eh, kompak :D

Ini yang membuat kita merindukan suasana latihan lagi: saat pasukan dan dirigen berpose formal, Pak Albab justru memperhatikan bulu-bulu saya, hehehehe. *alesan aja sih, paling-paling beliau nahan ketawa karena lihat caraku duduk yang kayak gitu, hahahaha...*

Nyoba gaya cosplayer Shinichi vs cos-I-don't-wanna-leave-without-you. :D :D 

Untuk merekam bau-bauan, Ika adalah orang yang paling antusias. Apalagi bau prasmanan saat perut keroncongan.

Dicky dan Hafi mencerminkan tim paduan suara UTAC. Mahmud, Aji, dan Aan lebih mirip mau ujian munaqasyah. Sementara Mb Evita dan Bu Asih, justru siap dengan agenda PKKnya. Lha, Fauzi? Yah, sepertinya dia masih belum move on dari masa putih abu-abunya.

Eval singkat pascamanggung.

Looked so enjoy it, Dicky! :D

Sebenernya agak protes sih, karena logonya UTAC diubah dikit, hehehe. Tapi gapapalah.


We are Unhasy Choir Singers. ^_^

Bungkus-bungkus kaoooossss... Cukup pakai kertas linen dan pita plastik warna emas, kesan elegan dan glamor sudah tampak. :)

Makan, makaaannn!!!

Percaya gak kalau ini makannya Alfi. SENDIRIAN? :D

My team, my pride. :*

Zidni kalau mau ambil makanan, gak boleh pake mangkok minuman ya. Atik juga gitu, kalau mau makan, ambil di piring dulu, jangan cuma dilamunin. Karena hidup bukan cuma tentang melamun, Nak! *aseeeekkkk*

Lagi-lagi, Dicky! Satu piring, dua mangkok. Ck ck ck... :p

Tadi Dicky, sekarang Zidny. Yang lain pegang satu sendok atau satu sate, situ dua sekali hap!

Ini yang moto Mas Encep ya? Kasihan Mb Evita tuh yang kelihatan cuma tasnya aja. :D

Praacara, giliran Icha yang mandu lagu buat check sound.

Bukan. Bukaaaannn... Pokoknya ini Fauzi. Bukan petugas pencuci piring dari katering yang disewa.

"Makan sepiring berdua, Bun, buat latihan nanti kalau udah punya suami..." Ooooohhh...

They are my team. Yaaayyyy!!!

Happy graduation, Zizie, one of Thailand Ambassadors from Unhasy.
Thanks for the chance to wear your sash. :D

Selamat ya Zizi, jadi Thailand Ambassador di wisuda Unhasy 2016. Makasih udah mau minjemin selempangnya, hehehe.

With Anis Watul Khasanah, langganan like di setiap postingan Facebookku.

These were what she got. *abis ngerampok dari fotografer*

Selain tangan Alfi yang invisible, I love the composition of the pic.

"Hongke jombeee... Jombe rirooo... HA!!!!"

Aan jadi makelar, Dicky jadi prospeknya, Hafi jadi atlet lempar lembing, Annisa siap jadi bidadari surga, Aji mah pasrah mau dikata apa. :D :D

I love the color combination of the pic. Aan, kamu bikin distorsi foto ajah! :D :D :D


Habis karnaval, hahaha.


Selain Zidni, mereka adalah member yang tidak pernah absen saat rehearsal session dan mereka berhak bergabung di tim UTAC untuk tugas wisuda Unhasy 2017.
Hafi, Isniar, Sanju, Ayu, Nia, Agustin, Anis, si manis, Vernia, Atik, Emay, juga yang gak kefoto, Ika dan Fitri.