Selasa, 20 Desember 2016

Status Facebook 20 Desember 2016

Izzatush Shobihah memperbarui foto sampulnya.
20 Desember pukul 16:38 · 

Makasih, Mas Encep Dahlan, atas fotonya. :) (y)
Masih belum bisa move on dari Yamko Rambe Yamko-nya UTAC Indonesia. ^_^


___________

Izzatush Shobihah membagikan kiriman miliknya.
20 Desember pukul 16:35 · 

Izzatush Shobihah menambahkan 9 foto ke UTAC Indonesia for 2016 Unhasy Graduation di Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) -- UKM PSM UNHASY Tebuireng Jombang.
20 Desember pukul 16:27 · 

Kita bukanlah tim karena sama-sama kerja.
Kita adalah tim karena saling peduli dan percaya.

Semoga tahun depan bisa tampil lebih baik lagi. ^_^

O ya, sempat ada kritik yang mampir. Katanya posisi tangan member saat sikap sempurna (menyanyi tanpa koreo) ada yang nggak kompak. Hmmm... Siapa ya? :p

Terima kasih, Pak Encep Dahlan, untuk foto-fotonya. :)










__________

Status Facebook 19 Desember 2016


Izzatush Shobihah
19 Desember pukul 16:04 · 

Bapernya emak-emak usia 21-28 tahun itu:
Pertama, musim hujan kayak gini membuat stok 'kacamata wanita' (baca: underwear) di lemari habis gara-gara jemuran gak kering-kering, jadinya terpaksa harus beli;
Kedua, begitu sampai di pasar/toko penjual, dicari kesana kemari, yang ada cuma stand/corner yang penjualnya cowok, lebih muda pula, jadi terpaksa belinya di situ;
Ketiga, begitu kita nemu yang cocok, di penjual malah tanya, "Buat siapa, Mbak?" Sebagai pembeli yang jujur, mau gak mau kita jawab singkat, "Buat aku." Eh, si penjual justru memperhatikan postur badan kita selama 3 detik, lalu komen, "Gak cukup, Mbak. Yang ini aja."

Oh my God, how did he know that so well?
He hasn't got married yet, has he?

Inilah misteri Ilahi.
Bahwa ada seseorang di luar sana yang tanpa melihat, menyentuh, atau meraba, sudah yakin dengan pilihannya.
#iZzatQuote tentang #Jodoh
__________

Izzatush Shobihah menambahkan 12 foto baru.
19 Desember pukul 14:52 · 

"Eh, kamu punya uang keluaran terbaru gak? Aku penasaran sama wujudnya."
"Jangankan uang keluaran terbaru, wong uang keluaran lama aja aku gak punya."

*obrolan tanggal segini di kantor*
-------
Sumber:
Gambar pertama: http://bisnis.liputan6.com/read/2681790/11-uang-rupiah-baru-bakal-beredar-hari-ini
Gambar kedua hingga terakhir: http://www.dailymoslem.com/news/tampilan-uang-baru-indonesia-tahun-2017/nggallery/














___________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
19 Desember pukul 13:45 · 

4 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
19 Desember 2012 · 

The fact that no one understands you doesn't make you an artist.

*Zuma's Tip, game over at level 8-2 :D :D*
________

Izzatush Shobihah bersama Layla Rosyida.
19 Desember pukul 7:09 · 

Jiahahahaha...
Sejak ngospek sampai beranak pinak. :D

Izzatush dan Layla merayakan 7 tahun pertemanan di Facebook!

https://www.facebook.com/Izzah.myori/videos/10206067579688696/


___________

Sabtu, 17 Desember 2016

Status Facebook 17 Desember 2016

Izzatush Shobihah
17 Desember pukul 11:22 ·

🎼🎶 Suwe ora ngunu
Ngunu ora suwe
Suwe ora ngunu
Ngunu pisan ora suwe 🎼🎶

Dan akhirnya duniapun tahu bahwa sopir bus Indonesia punya darah musisi dan kepedulian yang tinggi untuk menghibur anak-anak.

https://www.facebook.com/bintang.sugi.7/videos/157393351407279/

Bintang Sugi‎ ke INFO WONG SOLO
17 Desember pukul 10:15 ·

Telolet
_________

Izzatush Shobihah
17 Desember pukul 10:29 · 

:'(

Rijal Mumazziq Z
17 Desember pukul 10:12 · 

Duhai al-Amin, engkau yang memegang teguh kejujuran, pemilik kunci perbedaharaan di negeri Barat dan Timur, yang hanya tidur di atas tikar kasar, yang berbaju kain yang tidak lembut, yang hanya menyantap roti bertekstur keras dan beberapa butir kurma, tapi Allah menganugerahkanmu shalawat. Sebagaimana Allah memuliakan Adam alaihissalam dengan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya, memuliakan Nuh alaihissalam dengan mengabulkan munajatnya, memuliakan Ibrahim alaihissalam dengan menjadikannya Khalilullah, serta memuliakan Musa alaihissalam dengan mengajaknya bercakap-cakap.

Duhai An-Najm ats-Tsaqib, seorang perempuan pernah sowan kepadamu dan memberi hadiah. Ini adalah kain yang kutenun sendiri, semoga engkau berkenan menggunakannya, wahai utusan Allah. Kata perempuan itu. Engkau berbahagia menerimanya hingga ada seorang sahabat yang memberanikan diri meminta kain indah itu, padahal engkau belum pernah sama sekali mengenakannya. Engkau tersenyum, masuk kamar, melipat kain indah itu lalu menghadiahkannya kepada sahabatmu tadi. Duhai Rasulullah, demi Allah, aku menginginkan kain ini bukan untuk kupakai, tapi untuk kujadikan kafan saat mati kelak. Kata sahabatmu dengan suara bergetar. Engkau lagi-lagi tersenyum mendengar alasan sahabatmu. Sungguh mempesona kedermawananmu, duhai Shahib al-Maqam al-Mahmud.

Duhai Utusan Allah yang memilih menambal baju dan memperbaiki terompah menggunakan tangannya sendiri, saat itu engkau memakai baju Najran yang tepiannya tebal, berjalan-jalan bersama Anas bin Malik, abdi ndalem yang engkau kasihi. Tiba-tiba seorang pria Badui menyusul dan menarik bajumu dengan keras, hingga bahumu terlihat dan tampak pula bekas tarikan yang kasar itu. Badui itu meminta harta kepadamu. Harta itu milik Allah, engkau menjawab. Tak takutkah kau mati dengan tindakanmu terhadapku tadi, engkau bertanya. Tidak, jawab orang dusun itu. Aku tidak takut karena engkau mustahil membahas keburukan dengan keburukan, ia melanjutkan. Dengan senyummu yang mempesona, engkau malah memberi orang udik itu gandum dan kurma yang masing-masing dimuat seekor unta.

Duhai Lelaki Penebar Cinta, di majelismu, semua duduk sama-rata, sama-rasa. Tak ada orang yang merasa lebih mulia-rendah dibandingkan orang lain. Tak ada suara keras. Tak ada kesalahan yang diungkit. Engkau memenuhinya dengan cinta, kesabaran, kemurahan dan kerendahan hati. Di majelismu, duhai baginda, engkau mengajarkan agar menghormati yang tua, mengasihi yang muda, & mencintai sesama.

Duhai laki-laki Pembelah Bulan, pernah engkau menanyakan kabar perempuan tua berkulit hitam yang biasanya tinggal di masjid. Engkau sedih mendengar kabar perempuan itu meninggal, dan engkau kecewa terhadap sikap para sahabat yang tidak mengabarkan kewafatan perempuan itu kepadamu. Engkau kemudian menziarahi kuburannya dan mendoakannya. Demikian sayangnya engkau pada umatmu, sehingga kepada sosok perempuan lanjut usia yang dianggap "tidak penting", dirimu masih menanyakan kabar dan menziarahi makamnya.

Duhai laki-laki yang Gemar Berziarah Kubur, ketika engkau beriringan bersama Umar bin Khattab, Zaid bin Sa'nah tiba-tiba-tiba menarik bajumu lalu mengumpatmu dan mencaci leluhur muliamu. Rupanya dia menagih utang, meski tempo pembayarannya masih beberapa hari lagi. Umar tidak terima dan melabrak Yahudi itu hingga dia gemetar ketakutan. Biarkan Umar, katamu menenangkan sahabat yang dikenal tegas itu. Ini urusanku dengan orang ini, mestinya engkau menyuruhku membayar lebih baik, dan kau minta orang ini menagih dengan baik pula, lanjutmu. Kemudian, engkau menunaikan kewajibanmu. Rupanya tindakan kasar Yahudi ini adalah semata-mata mengetes kesabaranmu sebagai seorang Utusan Allah, sebelum kemudian dia memilih bersyahadat di hadapanmu.

Duhai Ahmad al-Mujtaba, belahan jiwa Khadijah al-Kubra, engkau senantiasa meletakkan cinta istri kinasihmu itu di serambi sanubarimu. Saat Fath Makkah, engkau mengambil waktu khusus di sela-sela Yaumul Marhamah ini dengan menziarahi pusara Khadijah, meletakkan jubahmu di sisi makam, dan engkau pun bernostalgia dengan menyebut kemuliaan perempuan agung itu. Khadijah tak pernah pergi dari sanubarimu, duhai Khairul Bariyyah. Ketika engkau diberi hadiah daging, yang engkau ingat adalah Khadijah. Engkau mengambil bagian terbaik dari daging itu, lalu menyedekahkannya atas nama Khadijah kepada kaum miskin. Engkau memahat nama ibunda anak-anakmu itu dalam amal keseharianmu, hingga dalam berbagai kesempatan dirimu memujinya dalam kalimat-kalimat indah dengan balutan cinta. Bahkan, ketika seorang nenek bernama Hasanah al-Muzayyanah mengunjungimu, engkau menghormati dan memuliakannya, semata-mata karena Hasanah memiliki kedudukan istimewa di mata Khadijah.

Duhai Laki-laki yang Berwajah Purnama, di Mina, tatkala Haji Wada', Ma'mar bin Nahdlah memangkas rambutmu. Saat itu tidak selembar pun rambutmu jatuh kecuali tangan-tangan para sahabatmu siap menyambutnya. Mereka mencari keberkahan dari helai demi helai rambut muliamu. Bahkan, Khalid putra Walid, panglima kesayanganmu, memilih menyisipkan selembar rambutmu di helm perangnya dan berharap lantaran sehelai rambut itu pasukannya diberi keberkahan dan kemenangan dalam berbagai peperangan.

Duhai Allah, Muhammad-kan kami...
___________

Izzatush Shobihah
17 Desember pukul 7:47 · 

I ever loved someone and expected him to love me too.
But the following days I knew he didn't.
It made me feel the pain. The thing they called broken heart.

Some times later, I read two words "Ummati... Ummati...", and realized that there was somebody worrying about me all the time, moreover I hadn't been born yet.

I realize that he loves me till death. And I don't want him to feel the pain I've ever felt before.

Muhammad, ya Rasulullah, is it too late to love you? :'(
#iToezAsks
_________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
17 Desember pukul 7:28 · 

Baru nyadar kalau 6 tahun yang lalu pernah digembleng tentang manajemen sama Mas Adib.
Dan 2 tahun setelah itu, tanpa disangka-sangka ternyata saya masuk konsentrasi manajemen pendidikan Islam, hahaha... :D :D :D
Gomawoyo, Oppa. ^_^

6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
17 Desember 2010 · 

"Orang yang kuat bukanlah orang yang kuat mengerjakan pekerjaan 10 orang tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu membuat 10 orang bekerja," Adib Faishol, Miss Evita Faishol's husband, said when Upgrading Seminar for BEM and HMJ held today..
__________

Izzah Ling bersama Izzatush Shobihah.
17 Desember pukul 7:12 · 

Thank you, UTAC Indonesia. :*


_______

Jumat, 16 Desember 2016

Status Facebook 16 Desember 2016

Izzatush Shobihah
16 Desember pukul 16:20 ·

Thank you, Anshori and all UTAC Indonesia members. :)

Link List:
https://goo.gl/W7Ynov >>> Rayuan Pulau Kelapa (Izzatush Shobihah as conductor)
https://goo.gl/AXRpJ9 >>> Thala'al Badru dan Kota Santri (Annisa Ajun as conductor)
https://goo.gl/uXFk7Y >>> Rahmat Quran (Izzah Ling as conductor)
https://goo.gl/OfqmQ5 >>> Kompilasi (including me, Annisa, Yoelisaa and Nheea as the conductors)

‎Ahmad Anshori‎ ke Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) -- UKM PSM UNHASY Tebuireng Jombang
16 Desember pukul 15:59 ·

ini kaaaak.. ^_^

UTAC Indonesia - rayuan pulau kelapa
YOUTUBE.COM

___________

Izzatush Shobihah menambahkan foto profil sementara.
16 Desember pukul 9:52 · 

Saat yang lain cuma bisa MEMBICARAKAN kecantikan di usia muda, beliau justru memberi nasehat untuk bisa MENJADI cantik hingga usia senja. :*

Bersama Bu Hajjah Sul, umi-cantik-sedari-muda-nya IPHI sekecamatan Perak. Cantek tak? ^_^


_________

Izzatush Shobihah memperbarui foto profilnya.
16 Desember 2016 pukul 9:38 · 

Ini logo kita, kawan-kawan. Ini simbol kita, identitas kita.

Buat yang tanya, kenapa pakai Indonesia, bukan Jombang atau Tebuireng aja? 
Pertama, karena di kata "UTAC" sudah ada Tebuirengnya. Insya Allah Unhasy Tebuireng se-Indonesia hanya ada di Jombang, bukan di kota/kabupaten lain.
Kedua, karena itu adalah cita-cita kita: mewakili Indonesia di level dunia, bukan hanya mewakili Tebuireng di tingkat Jombang, atau mewakili Jombang di tingkat provinsi. Semoga suatu saat nanti terwujud.
Ketiga, karena logo ini sudah direstui dan ditirakati simbah.

Kenapa bukan UTC atau UAC aja? 
Pertama, karena UTC tidak mencantumkan Al-Wardah (nama UKM PSM dari nenek moyang kita sejak awal).
Kedua, karena UAC sudah menjadi 'milik' salah satu universitas di Jawa Timur (gak sebut merk ya).
Ketiga, ada nama UTAC, tapi bukan grup paduan suara, melainkan nama perusahaan di Singapura.

Nanti kalau ada waktu luang, kita bisa bahas bareng-bareng jika ada yang gak setuju atau ingin memperbaiki detail di logo ini. Sepakat? :)


___________

Izzatush Shobihah membagikan foto Santrijagad.
16 Desember pukul 9:11 · 

Mbrebes waktu baca "... haturkan selawat untuk nabimu..." dan baru menyadari bahwa kerusakan dan peperangan akhir-akhir ini adalah karena ketidakistiqamahan diri untuk bershalawat sejak dulu. :'(

Saat Allah mencintai seseorang, percayalah, doa atas orang tersebut akan kembali kepada yang mendoakan JUGA saudara-saudara yang jauh di sana.
#iZzatQuote

Allahumma shalli 'ala Muhammad. <3 :="" p="">



Santrijagad
15 Desember pukul 14:20 · 

“Hal terpenting yang harus kita lakukan untuk menolong saudara-saudara kita kaum muslimin yang tertindas di belahan bumi lain adalah KEMBALI KEPADA ALLAH. Bayar zakatmu, kaji Quranmu, haturkan selawat untuk nabimu, merintih dan memohonlah kepada Allah di ujung malam. Kita harus perbaiki hubungan dengan Allah dan Rasulullah. Jangan sampai kita umat Islam hanya meningkat dalam jumlah, namun menurun dalam kualitas ilmu dan amal. Jika kita tidak memenuhi kewajiban ini, maka kita memang masih bisa meneriakkan protes sesuka kita, namun takkan ada yang berubah. Sebab hanya Allah-lah yang bisa menolong kita.”
_______
Syaikh Muhammad Aslam
Birmingham, Inggris
__________

Izzatush Shobihah
16 Desember pukul 9:06 · 

Tuh, kaaannnn... Terlalu pintar itu menular. :D :D

Farida Ulvi N
16 Desember pukul 5:14 · 

Julukan Timnas Indonesia adalah Burung Garuda, Julukan Timnas Thailand adalah Gajah putih

Menurut alqur'an, Burung vs Gajah dimenangkan burung seperti dalam ayat "Thoiron ababil tarmihim bi hijarotin min sijjil"

Subhanallah, semua tidak ada yang kebetulan. Ketik aamiiin, like and share, dijamin masuk surga tertinggi tanpa hisab...

#ketularan
_________

Status Facebook 15 Desember 2016


Izzatush Shobihah
15 Desember pukul 13:16 · 

Sebagian dari kehidupan istri (wife) ada pada sinyal (wifi).
Ketika kerjaan minta dimanja, pilihannya ada dua: "being a strong wife" atau "being a strong wifi".
#iZzatQuote

Dari pagi buka DuOS cuma bisa akses sampai jam 10an aja. Speedtest normal, akses kompi normal, sampai mindah kabel LAN ke kompinya mas bos, tapi reinstall DuOS sampai 2 kali sehari, ngalah-ngalahin ibu-ibu hamil minum obat tambah darah.

Efeknya, 10 PIN BBM terbengkalai gara-gara setiap kali kirim PM hasilnya bukan centang atau D (apalagi R), melainkan jam dinding.

Thank you, God. It's AMIDuOS' day. -_-


_________

Izzatush Shobihah
15 Desember pukul 7:16 · 

Cuma di Indonesia, sepiring soto atau rawon dan krupuk udang bisa mengubah harga foto yang awalnya hanya 15 ribu untuk 10R menjadi 100 ribu untuk ukuran satu layar hape.
#iZzatQuote
__________

Status Facebook 14 Desember 2016


Izzatush Shobihah
14 Desember pukul 12:00 · 

Ilmu dari masa lalu untuk hidup masa kini dan nanti. (y)
Thank you, Ust. Nouman Ali Khan.
https://www.facebook.com/fajarsylvana/videos/10153951565274608/

Fajar Sylvana
29 Juli 2016 · 

>> Pahami ini dan Jadi Islam yg Benar <<

= WAJIB di Tonton sampai Habis! =
_______________

Selasa, 13 Desember 2016

"Kalau Kamu Mencintai Profesimu, Totallah!"

I'll show you someone great. He should be well-known on the world wide web as well as behind the cameras. If you're one of my beloved silent readers, you will recognize the name. *scroll down please*

Yup! Partner in crime, keyboard player, not too handsome but charismatic busy father, women's idol *jiaaahhh*... etc.

I found him in many chances, and of course, for many teams too. PC Fatayat NU Jombang, PAC Muslimat NU Perak Jombang, Kopwan Perak, IPHI Perak, no idea how many teams we're involved in together.

And one thing for sure, his wife (I call her Mbak Alif) is a beautiful woman and a good friend of mine. So, can you imagine how lucky I am? Hihihi...

Well, off we go.

About 10 years ago, while I was studying at SMA Negeri 3 Jombang, one of my classmates, called Arsika Yunarta (Mbak Ita) was the vocalist of Bubble Band, a famous R&B band in Jombang. One day, I saw the pamphlet of a band event held by a cigarette company. And Bubble Band was the guest star. I saw Mbak Ita's face there and someone on the edge of the band's members. He had sharp eyes, like eagle's. I'd always remembered those eyes since the time. First, I thought he was a bad boy, according to the bottom line of his eyes. But, I was wrong then. I don't know he was or not, but now he is the most religious man I've ever met, even though he's not a son of kiai or something.

Last year, 2015, I met him. Really met him. He was a coach of my choir team of Fatayat Perak. I still didn't know he was the man whose sharp eyes I attracted to, of course. Because my team won the best conductor of the choral competition, I met him again. He was the keyboard player, I was the conductor of Fatayat Jombang. That was an exciting exercise because it was the first time I might discuss what I wanted to share with. All about music, note's dynamics, song's tempo, until the detail of conductor movements. We shared everything each other. Something rare and I got the chance. Can you imagine how happy I was?

Time went by. Finally, I knew that the 'eyes' (or iced?) man on the pamphlet was him. Allah... I had to say sorry because of bad prejudice 10 years ago.

We met again in some agendas, such as in a politics party's conference, in an exercise of Koperasi Wanita's choral team, and IPHI choir. Alla of them let us in, me as the conductor and him as the keyboard player. If Allah lets us meet once more, we'll be in a team of a junior high school choir. I hope He lets...

And, yesterday, December 11, 2016, we had an agenda of IPHI Perak. It was the same 'hole' I've ever come in. The failure of last year competition happened again two days ago. So, it made me think twice: WHY?

So, I needed someone to share. I needed someone to understand the problem. I needed advises to do. I needed someone to give me something new about it. Something simple, certainly. Was it cause of I was not too charismatic or there was something wrong with the team.

And finally, I asked him. TODAY. The following is the conversation of us. Check it out.


All I meant was the team of the 'hole'. I don't want to go in the same 'hole' next time. That I'll find some people of the team don't suit me. So, I asked him.

"Mas Haris lagi online?
Boleh tanya2?"

He answered:
"BOLEH..TANYA APA?"

From this moment, I was a little shocked, hahaha. He used all capitalized words. I worried I had a mistake to him so I had to say sorry, like what he did three days ago. Yeah, he admitted that he copied my style of conducting (I actually didn't know what style he meant) while teaching his students of choir, but they laughed for it. Then he felt guilty because the knowledge he wished to tell caused the audience laughing out loud, and it seemed he thought twice before he said softly since we had a practice with IPHI Perak, "Zah, aku minta maaf ya." He stopped a while, "Aku pernah nyontoh gaya dirigen kamu. Mau aku contohkan ke anak-anak, tapi mereka malah ketawa." Then he quoted a verse "Wailul likulli humazatil lumazah." I didn't know the missing link between the quote and the case.

Of course, I could resist to laugh no more. Hahaha. It was a little thing and he felt guilty. And -cause I was so curious about what style he copied- I asked him, "Gaya dirigen yang mana, Mas?" He said, "Ya pokoknya gaya pean. Aku pinginnya ngasih tahu, malah mereka ketawain. Maaf ya." You know, I won't stop before I get what I am curious about. Then I said, "Coba praktekin, gimana njenengan niru gaya saya." He refused, you know. Hahahaha. Okay, okay, I forgive him, but I can't stop laughing. At least, until he answered my question about what we should build to make a choir better if it had intact voices but no instrument accompanied it and he said, "The note. That's the most important point."

Well, back to the conversation.

I said,
"Sebenernya saya pingin tanya ini dari lama, tapi lupa terus.
Njenengan pernah mboten sih, diundang untuk ndampingi sebuah tim PS, tapi tim itu tidak mau bekerjasama dengan njenengan?
Kalau mereka ngundang njenengan lagi, walaupun ndak ada jadwal di tim lain, kira2 njenengan nerima lagi mboten?
Jangan pake huruf kapital semua ta lah mas, medeni lo. :O "

Then he answered,
"klo mudharatnya lebih banyak drpd manfaatnya.lebih baik sy tinggal.
tp kita jg harus tau alasan tdk mau bekerja sm itu ap profesionalisme?atau ke personal?"

Yeah, it was a little entertaining me when he used lowercase. It seemed he was not angry as I worried about, hohoho.

I said,
"Mmm, kayaknya sih profesionalisme, Mas. Di kasus saya, ada sebagian dari tim itu yang ndak mau nuruti kesepakatan yang dibuat tim."

He answered firmly,
"klo lebih dari 50% tdk suka.lbh baik tinggalkan
klo hny sbagian kecil sj.pertahankan"

From the sentence, I was impressed. He gave something I needed. An assertive decision. That was very cool...

I said,
"Sebagian kecil memang, but they spread influence.
Maksudnya, mereka mempengaruhi yang lain. Maap, maap, bawaan kantor gak pake bahasa Indonesia dengan baik dan benar."

And what he said then made me surprised. Impressed (again). It shut my mouth up and opened my eyes as wide as possible. *halah!*


He replied,
"klo km mencintai profesimu totallah."

Oh, my God. I'd like to send a hashtag #HarisRoseQuote to the words. It was his best briefing or quote or whatever you named.

I said then,
"Great!
Fa idza faraghta fanshab.
Sip! Makasih mas."

But he had said a joke,
"ilmu mu lbh tinggi ...hahahaha
aku gk tau arabnya..."


I had no time to stop impressed, I stalked him then. On his BlackBerry caption. It was about his band, Bubble Band, that was covered on a newspaper for its victory. And you are reading the caption. But, please note! I attach the PIN because I have to make sure that the caption I enclosed is his real BBM account. Beside, he ever published it before on his Facebook account, so I have nothing to worry.

"Janganlah hidup untuk mencari pujian.sy senang temen2.tp sy tdk mau beruforia.semoga Allah meridhoi kita semua({})"

 And the following image was the display picture.

Like I said, he is so religious, right? I never found he lost his time for shalat. Music doesn't make him deceive and forget the responsibility as a father, husband, son, and Allah's servant. 

I'd like to end these words by attaching some photos that including me and him. Why? Because I feel like I'm the luckiest people in the world having a good friend like him. ^_^

Receiving a cup as the best conductor of PC Fatayat NU Jombang 2016. They both were my coaches. 


Rehearsing session with Kopwan Perak choir team for choral competition. I was the conductor, he was the keyboard player. FYI, it was in a garage.


Performing three songs for IPHI Jombang choral competition. I was the conductor and he was one of five judges.


Attending Hari Santri Nasional 2016 at Jombang square. I was the only conductor and he was the only keyboard player.

Rehearsing session for Resepsi Harlah Fatayat NU and GP Ansor. We wore the same maroon stripe of clothes. I wore high heels, by the way, and I was not that high according to him, hahahaha.

Thank you, Mas Haris Rose Sandy, for being our inspiration. Keep outstanding, be humble, and religious. May Allah draw all of us near. Aamiiin.

Status Facebook 13 Desember 2016

Izzatush Shobihah
13 Desember pukul 15:38 ·

"Kalau lebih dari 50% tidak suka, lebih baik tinggalkan.
Kalau hanya sebagian kecil saja, pertahankan.
Kalau kamu mencintai profesimu, totallah."
-Haris Rose Sandy, saat diskusi tentang hater dalam tim, 13 Desember 2016-

Sendika dhawuh, Pakpuh. ^_^

_________

Izzah Ling memperbarui foto sampulnya.
13 Desember pukul 10:11 · 

Ingin hidup lebih indah dan berwarna?
Hadirkan cahaya atau jadilah cermin yang memantulkan cahaya itu.
Karena dalam kegelapan, semua warna sama.
#iZzatQuote

With UTAC Indonesia, 26 November 2016
The image was taken from https://www.youtube.com/watch?v=lZuGjgLm2lg


_________

Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
13 Desember pukul 7:52 · 

6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
13 Desember 2010 · 

Barangkali aku akan lega setelah menamparmu..
Namun itu sama halnya dengan melemparmu dengan lumpur: kau mungkin bisa mengelak tapi tanganku terlanjur kotor..
_________

Izzatush Shobihah
13 Desember pukul 7:38 · 

And it's released: Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) Indonesia on YouTube! :*
Kompilasi sebagian lagu di acara wisuda Unhasy 2016 kemarin. Semoga tahun depan penampilannya jauh lebih baik lagi.
Thank you, Anshori. I'll make sure Izzatush Shobihah will subscribe you. :D

PS: Sorry for the messy notes and voice. ;)

‎Ahmad Anshori‎ ke Unhasy Tebuireng Al-Wardah Choir (UTAC) -- UKM PSM UNHASY Tebuireng Jombang
12 Desember pukul 16:25 · 

liat ini aah...
https://www.youtube.com/watch?v=eeJb8U55yhI&feature=youtu.be
___________

Status Facebook 10-11 Desember 2016

Izzatush Shobihah menambahkan 3 foto baru.
11 Desember pukul 12:43 · 

Tugas ngelatih tim PS Muslimat ranting, lanjut perform IPHI cabang, dan rapat KKL selesai tuntas semua, saatnya dolanan bareng si kecil. 🎠🎠🎠
Family time. Cellphone will be off. Thank you. 🙏




_________

Izzatush Shobihah
10 Desember pukul 13:08 · 

Diplomasi adalah mengatakan sesuatu yang paling menyakitkan dengan cara yang paling menyenangkan.
Misalnya, diam.
#iZzatQuote
__________

Jumat, 09 Desember 2016

Status Facebook 9 Desember 2016

Izzatush Shobihah menambahkan 3 foto baru.
9 Desember pukul 13:26 ·

Dalam satu hari, saya mendapatkan dua gambar yang logonya sama, tapi isi (termasuk nilainya) agak berbeda.

Wait! Ini bukan provokasi.

Gambar pertama (yang konon bersumber dari akun Twitter MURI https://twitter.com/MURI_org, tapi ketika saya cari di Twitter, fotonya sudah tidak ada) isinya tentang 'penolakan'. Saya bukan pendukung atau penolak Aksi Super Damai 212, tapi saya agak menaikkan sebelah alis waktu membaca isi gambar pertama ini. Ada yang beda. Agak 'emosional'.

Karena saya penasaran bagaimana komentar masyarakat mengenai foto ini, saya kunjungi langsung halaman Facebook MURI (https://www.facebook.com/MURI.org). Ketemunya adalah gambar kedua (screenshoot ada di gambar ketiga). Isinya tentang klarifikasi, sesuai statusnya. :)

Ya sudah, yang penting sudah diklarifikasi kan? Tidak perlu ada boikot lagi lah.
Katanya Bhinneka Tunggal Ika, masa gak sependapat dikit, diboikot.
Gak sepemikiran dikit, diboikot.
Gak mendukung dikit, diboikot.
Jadi teringat Rasulullah yang diboikot kaum Quraisy hanya karena perbedaan pandangan. Really miss him. <3 :="" p="">
Maaf, kalau saya posting sekarang juga. Ada prioritas lebih yang membuat saya melakukannya, walaupun harus melanggar prinsip saya sendiri, yaitu tidak menyebarkan sesuatu sebelum 2 x 24 jam setelah membacanya. Once more, sorry.




__________

Izzatush Shobihah
9 Desember pukul 7:45 · 

Pernah ketemu orang yang sedang beribadah dilempar tahi sapi oleh pembencinya, lalu dia membalasnya dengan hal lain yang serupa?
Suatu saat anakku harus tahu bahwa Rasulullah tidak sependendam itu.
Bertahan walau dikucilkan.
Mengalah walau diganggu saat beribadah.
Melawan hanya jika diserang.
#iZzatQuote
_____________

Kamis, 08 Desember 2016

Status Facebook 8 Desember 2016

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 13:39 · 

Allahumma shalli wa sallim 'alaih. <3 p="">
And he finally answered me. Jeng F, maap ya, tak sewa dulu kangmasnya. :D
Gomawo, ajussi... (y)

Intinya, shalawat asyghil dicantumkan Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan dalam kitab beliau Al-Kawakib al-Mudhi'ah.
*mari ngene kari nggoleki halamane*




Zia Ul Haq
8 Desember pukul 13:14 · 

SHALAWAT MLIPIR

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

“Duh Gusti, limpahkan rahmat atas Baginda Muhammad, dan sibukkan orang-orang zalim dengan orang-orang zalim, dan keluarkan kami dari kungkungan mereka sebagai orang-orang yang selamat. Serta limpahkan pula rahmat atas keluarga dan sahabat beliau semua."

Shalawat ini sempat ngetren di era Orde Baru, khususnya di Jakarta. Dipopulerkan oleh radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi'iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi'i (wafat 1406 H). Kalangan ikhwan-akhwat tentu familiar dengan shalawat ini, karena pernah jadi intro lagu salah satu grup nasyid beken lawas. Ada yang menyebutnya 'Shalawat Dzalimin', 'Shalawat Salimin', atau 'Shalawat Asyghil'. Dulu saya memakai istilah 'Shalawat Sibuk', namun kayaknya lebih pas kusebut 'Shalawat Mlipir', alasannya ada di paragraf akhir.

Banyak kalangan yang mengamalkan dan mendendangkan shalawat ini menisbatkannya kepada Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan (wafat 1122 H). Sebab, shalawat ini tercantum di dalam kitab kumpulan shalawat beliau, Al-Kawakib al-Mudhi'ah. Namun di situ beliau 'hanya' mencantumkan, bukan mengarang redaksinya. Di ensiklopedi besar, Afdhalu as-Shalawat, susunan Syaikh Yusuf An-Nabhani (wafat 1350 H) pun tak saya temukan. Kemudian kutelusur melalui Mbah Google dan menemukan data lain bahwa shighat shalawat ini jauh lebih tua.

Konon, susunan shalawat berisi doa ini kerap dipanjatkan oleh Imam Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H), canggah Rasulullah. Salah seorang tonggak keilmuan dan spiritualitas umat di awal masa keemasan umat Islam. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.

Bagi beliau, kekacauan politik tak boleh sampai mengganggu proses pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Saat itu, ilmu pengobatan, geografi, astronomi, kimia, sastra, mulai berkembang dan diminati. Maka di setiap qunut, beliau berdoa sebagaimana shighat shalawat di atas.

Biar sajalah para peminat kekuasaan bertarung berebut jabatan dan sibuk dengan urusan mereka, asal tidak merecoki aktivitas keilmuan dan keagaamaan serta memolitisasinya. Dengan sikap tenang serta setia pada pematangan ilmu dan spiritualitas, beliau dan para murid mampu menyongsong masa transisi itu dengan baik.

Valid atau tidaknya informasi ini, memang perlu kita periksa lagi dari sumber-sumber yang mu-tabar. Namun spirit dari shighat shalawat dan latar belakang kisahnya selalu pas dengan kondisi kehidupan kita, yang mulai lalai dengan isu-isu riil kehidupan nan konstruktif, malah 'ketungkul' dengan perkara politis destruktif.

Hari ini, bisa kita liat negara-negara Timur Tengah hancur di berbagai aspek kehidupannya sebab perebutan kuasa, atas nama apapun. Boro-boro untuk pengembangan ilmu pengetahuan, untuk memenuhi sandang pangan papan pun kepayahan, mereka harus mulai dari awal.

Semoga kita semua juga tetap setia pada proses ngaji seumur hidup dan dituntun oleh Allah agar bisa 'mlipir', keluar dari ketiak pertempuran zalimin dengan aman, selamat sentosa. Biarlah bertarung para gajah, namun jangan sampai pelanduk mati di tengah-tengah.

Shalla Allahu ‘ala Muhammad!
<3 p="">____
Krapyak, Kamis Wage, 10 Mulud 1438

-----------
NB: Status ini jawaban dari statusku sebelumnya, 2 Desember 2016.

____________

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 13:04 · 

"Pak, ada teman saya yang bilang, 'Kalau pingin mengenal Allah, ya kita harus 'keluar' dulu, jadi kafir atau ateis dulu, biar objektif.' Itu bener gak sih, Pak?"
"Mau mengenal kok malah menjauh? Kenalan itu ya didekati."

Dan meskipun saya lupa nama lengkap beliau yang menjawab pertanyaan saya waktu awal-awal S1 ini, kalimat yang beliau ucapkan sampai sekarang masih tertancap di sel otak saya.

Bahwa mengenal lebih dekat itu lebih 'menghasilkan' daripada mengenal lebih jauh.
#iZzatQuote
__________

Izzatush Shobihah
8 Desember pukul 10:09 · 

A: (ngambil kaca meja) "Mas, kaca ini ukurannya berapa?"
B: (melihat kaca) "Itu 0,25 kayaknya, Mb."
A: "Kalau ukurannya dijadiin segini, bagus gak?"
C: "Ukuran gak jadi persoalan, yang penting kesetiaan."

Mmmm...
_________

Rabu, 07 Desember 2016

Status Facebook 7 Desember 2016

Izzatush Shobihah memperbarui foto sampulnya.
7 Desember pukul 13:46 · 

Belajar adalah proses.
Saling memberhasilkan adalah sukses.
#iZzatQuote

With choir coordinators and bass singers of UTAC Indonesia after show.
Tim sopran dan alto yang pink-pink itu gak ngerti pada nyebar kemana. :D
Yang pasti, style-nya Fauzi bikin mata melek, hihihi.  ^_^ — bersama Dicky Pratama, Mahmud Adalagi, Achmad Fhauzee Hubbunnabi, Evita Faishol, Ani Winarsih, Rhaden Syahid, Hafi Setiawan, Ahmad Anshori dan Izzah Ling.


____________

Selasa, 06 Desember 2016

Status Facebook 6 Desember 2016

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
6 Desember 2016

Kak Toez. 🌵🌵🌵
_________

Izzatush Shobihah
6 Desember pukul 10:27 · 

Membela agama bisa dimulai dengan memilih istri shalihah, bukan memelihara amarah. 😉 
#iZzatQuote
___________

Status Facebook 5 Desember 2016


Izzatush Shobihah membagikan sebuah kenangan.
5 Desember pukul 13:53 · 

6 tahun yang lalu, saat 5 orang adik kelas yang semuanya cowok mendadak duduk bersila membentuk lingkaran, sayapun mendadak jadi narasumber gadungan. Mahasiswi yang lewat langsung menghindar sambil tersenyum demi melindungi telinganya dari pembahasan tak senonoh.

"Mb Izzah, aku mau tanya. Tapi jangan diketawain ya?"
"Iya, tanya apa?"
"Aku tanya gini dengan tujuan murni pengetahuan sekaligus persiapan kalau nanti udah nikah, Mb."
"Iyoooo, ngerti! Arep takon opo?"
"Mmmm... Caranya pakai pemb*lut itu gimana sih, Mb?"

Yang pasti, saat itu langsung saya jawab, bukan saya praktekkan.
Awalnya mereka memang malu-malu, 10-20 menit kemudian tanyanya udah mulai 'cerdas'.

"Mb Izzah, kasih tau dong gimana caranya KB alami!"
"Nikah dulu deh, baru tak kasih tahu!" *hadeeehhh!!!*

"Mb Izzah, gaya 38 itu gaya yang gimana?"
"Gaya sakit gigi!" *ampun dah!*

Dan sekarang saya penasaran, mereka udah nikah belum ya?
Ah, jangan tanya. Nanti bisa kena pasal 335 atas tuduhan perlakuan tidak menyenangkan.

6 tahun yang lalu
Lihat Kenangan Anda

Izzatush Shobihah
5 Desember 2010 · 

Kajian seksologi di hadapan 5 orang klien..
______________

Izzatush Shobihah memperbarui bionya.
5 Desember pukul 13:24 · 

Membela agama bisa dimulai dengan memilih istri shalihah, bukan memelihara amarah. 😉 #iZzatQuote
____________

Izzatush Shobihah
5 Desember pukul 9:14 · 

Yakin banget, mereka yang berangkat ke aksi 212 adalah para pecinta Al-Quran, terlepas dari apa tujuan pencetus ide aksi mengadakannya dan untuk siapa aksi itu dilakukan.

Dan -seperti biasanya- pendapat ulama yang harusnya ditulis seluruhnya, oleh si pengaduk buih itu dipotong sebagian untuk lebih membuat suasana menjadi lebih dramatis (kalau tidak boleh dibilang buihnya lebih keruh).

Hanya bambu tangguh yang bisa tetap berdiri menghadapi angin ribut.
Gus Mus, Prof. Nadirsyah, I'm proud of you. We are proud of you.
#iZzatQuote






Nadirsyah Hosen menambahkan 4 foto baru.
4 Desember pukul 10:58 · 

Klarifikasi Nadirsyah Hosen soal buih

Ada pihak yg berperan utk meNenangkan umat. Ada yg ambil peran lain yaitu utk meMenangkan umat. Saya selalu ambil peran yg terakhir ini, yaitu bagaimana umat ini cerdas dan menang secara kualitas. Tidak sekedar bangga dg jumlah. Term buih yg saya maksud ditujukan kpd kerumunan (cek lagi twit saya) bukan pada individu. Respon sebagian pihak itu seolah saya merendahkan kualitas individu yg berada di sana. Keliru!

Yang saya soroti adalah strategi pergerakan umat. Berkerumun itu membuat gerakan umat mudah terbaca, mudah diombang-ambingkan dan mudah dimanfaatkan. Ngurusi 1 orang saja kita harus mengeluarkan resources umat yg terbatas ini sampai ratusan miliar rupiah utk 3 kali aksi, termasuk biaya pengamanan TNI/Polri.

Kita masih berupa kerumunan, belum strategis, taktis dan visioner. Yg disebut pemimpin umat skr adalah mereka yang lantang berteriak dan mengumpulkan kerumunan. Gak usah pakai dalil dan riset. Cukup bisa teriak mengumpulkan kerumunan maka dia dianggap pemimpin. Pada titik ini saya ingatkan lewat twit saya agar jgn berbangga dg jumlah yg sdh diingatkan Nabi dg istilah bagai buih. Kita harus mulai geser cara pandang dari kuantitas ke kualitas.

Mengenai hadis soal buih, sudah saya tulis penjelasannya dan dimuat di website saya dan website lainnya.

Itu yg sebenarnya saya maksud. Saya bicara strategi pergerakan meningkatkan kualitas umat menegakkan kembali peradaban Islam yg porak poranda.

Tapi bukankah yg hadir di monas jg banyak org2 yg berkualitas? Betul. Tapi sekali lagi yang saya soroti bukan individu tapi kerumunan-nya. Jadi saya tdk merendahkan para tokoh dan ulama yg hadir. Fokus saya pada strategi dan kualitas umat secara umum. Al-'ibrah bi umumil lafz la bi khususis sabab. Ini bukan spt yang disangka sebagian pihak: al-'am urida bihi al-khas (kalimat kerumunan itu umum dan bermakna umum, bukan khusus ke individu).

Banyak netizen mencaci maki saya. Gak apa2 saya terima. Perlu ada orang yang "tega" mengingatkan umat. Saya sediakan diri saya menjadi samudera yg menampung keluh kesah, sumpah serapah dan caci maki para buih. Mungkin ini caraNya Allah mengingatkan kita semua agar kita lebih taktis, stategis dan efektif membangun kembali peradaban Islam agar buih bisa berubah menjadi gelombang dahsyat🙏 Amin Ya Rabbal 'Alamin

Salam ta'zim dan mohon maaf,

Hamba Allah yang dha'if dan faqir

Nadirsyah Hosen
__________

Izzatush Shobihah
5 Desember pukul 7:32 · 

Siapa bilang kenangan hanya mengingatkan pada penderitaan?
Di antara fungsi kenangan dan pengingat ulang tahun adalah membantu pembersihan pertemanan yang tidak meningkatkan kinerja, tidak memperbaiki kualitas diri, atau tidak membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna. :)
#iZzatQuote

*bersih-bersih kontak*
_____________